Saturday, May 30, 2009

Pria Beristri 4

Dahulu kala, ada seorang pria yang mempunyai 4 istri. Istri pertama adalah istri kesayangannya, ia lucu, menyenangkan, dan selalu bersama pria ini. Istri kedua adalah istrinya yang paling cantik, namun ia direbut dari orang lain. Istri ketiganya adalah yang paling rajin dalam melakukan pekerjaan2 rumah tangga. Dan istri keempatnya sebetulnya adalah yang paling keras melakukan segala sesuatu demi kebaikan pria ini, namun sering terlupakan dan kurang ter-urus.

Suatu hari pria ini akan bepergian jauh. Ia pikir, agar tidak kesepian ia ingin mengajak istri2nya. Ketika istri pertama diajak, ia mengatakan, "Selama ini aku memang selalu bersamamu, namun aku tidak bisa mengikutimu kali ini, aku hanya bisa mengantarmu sampai ke gerbang saja". Kemudian ia mengajak istri kedua, dan istri kedua menjawab, "Hah, enak saja! aku saja kau rebut dari orang lain, pada dasarnya aku tidak mencintaimu! mana mungkin aku mau menemanimu bepergian!". Setelah dua penolakan itu, ia pergi ke tempat istri ketiganya, namun, lagi2 sang istri ketiga tidak bisa menemaninya juga. "Aku tidak siap untuk bepergian jauh, namun paling tidak kau bisa mempercayakan pengepakan barang2mu dan meninggalkan urusan rumah kepadaku...". Setelah lama berpikir, akhirnya ia ingat kalau ia masih punya istri keempat. "Istriku, maukah kau pergi bersamaku?" "Yah... aku mau...". Pria ini merasa malu sendiri... Ternyata istri yang selama ini tidak ia perhatikan justru yang mau menemaninya bepergian jauh.

Istri pertama adalah ibarat "tubuh kita". Ia sangat menyenangkan dan sering bersama kita, namun pada akhirnya ia tetap tidak bisa bersama kita saat akan "bepergian jauh".
Istri kedua adalah ibarat "harta kekayaan kita". Ia sangat berharga dan tidak jarang kita mengambilnya dari orang lain, namun ia "paling tidak setia". Ketika kita akan "bepergian jauh", ia akan mencari "suami lain" (diwariskan... ^^)
Istri ketiga adalah ibarat "istri kita yang sebenarnya". Ia mungkin rajin, cantik, setia, dll. Namun paling banter ia hanya bisa mengurusi apa2 saja keperluan kita saat akan mengadakan "perjalanan jauh", tanpa bisa ikut bersama kita.
Istri keempat adalah ibarat "diri sejati kita". Ia akan terus bersama kita sampai kapanpun dan dimanapun, namun sering kita lupakan...

Mirror

Heart is like a mirror;
If there is a kindness, it reflects kindness.
If there is a cruelty, it reflects cruelty.
Neither good nor bad, is it's truest identity.

Friday, May 29, 2009

Hope

Have you ever realize?
This world sure is not kingdom of peace;
but your existence gives me hope,
in this craziness you gave me live.

Light and Shadow

Waktu ithu gw baca manga (komik Jepang) yg judulnya Alice 19th. Emank segh ithu komik cewek, tapi ceritanya bagus!!! ^^ Menjelang ending, ada dialog di bawah ini... Rasanya dialog ini tu klop bgt buat gw dan filosofi hidup gw... makanya, lagi2 gw post dialog ini, tapi dengan sedikit penyesuaian yah...

***

Lotsan: bahkan kejahatan masih belum menang sekarang...

Alice: tapi... tapi kegelapan belum hilang dari hati manusia! Bahkan aku telah membawa kegelapan itu... jadi, apakah ia sudah menang?

Lotsan: setiap orang, tak peduli siapapun dia, selalu berada di bawah bayang2 resiko ini sampai kapanpun... Tapi kebenaran sejati menerima segala sesuatu di bawah langit sebagaimana adanya, bahkan juga kegelapan...

Lotsan: kebenaran tidak melenyapkan kegelapan... Tapi ia mendampinginya! Dengan menerima kelemahan, kita semua dapat menjadi semakin dewasa secara bertahap...

Lotsan: kamu sudah semakin dewasa! Jadi teruskan perjuanganmu... Jangan lupakan kekuatan terbesar yang disebut "keberanian"...

Kyou: Alice...

Alice: Senpai! (panggilan buat kakak kelas)

Lotsan: temanmu yang kesepian itu telah menantimu, kamu tidak bisa lari dari kenyataan.

Alice: tapi Lotsan, aku masih belum...

Lotsan: yah, aku tahu, kamu masih belum memahami kebenaran itu... Kamu sebenarnya telah memahaminya sejak lama, bahkan semua makhluk terlahir dengan mengetahui hal ini, namun seiring waktu mereka melupakannya... Inilah kebenaran itu........................

Alice: ...

Lotsan: selamat Alice! kamu adalah pewarisku... Terimalah kebenaran yang merupakan rangkuman dari semua ajaranku. Gunakanlah kebenaran ini untuk mengembalikan cahaya dan kegelapan ke dalam hakikat sejatinya, Sumber Segala Kehidupan.

Nyo: Alice! Kita pasti akan bertemu lagi...

Alice: Yah... Terima kasih... Aku berangkat...

Thursday, May 28, 2009

Sayap

Cahaya dan kegelapan adalah sepasang sayap;
demikian bila tak ada salah satu,
hati tidak akan dapat melambung tinggi.
Terimalah keduanya dalam satu-kesatuan...

Cermin

Percakapan gw sama seorang teman kuliah.

(BM = Blog master, gw... ;D = inisial temen kuliah)

D: Loe... gw kira semester 1 tu loe alim loh...
BM: Taunya? ancur yah... hahaha...
D: Bener banget...
BM: Semester 1 dulu khan loe jarang ngomong sama gw, makanya loe ga bisa "melihat" gw dengan jelas... Tapi gw ini seperti cermin loh, kalo loe melihat gw seperti apa, kenyataannya ithu adalah pantulan dari gambaran diri loe ndiri... ^^

Pelajaran dari percakapan ini terkait dengan yang ada di link ini:
http://oaseindessert.blogspot.com/2009/05/kamu-seperti.html

Masalah

Suatu ketika, terdapat seorang kakak beradik yang sedang hiking ke gunung. Jalanan di sana sangat berbatu dan agak sulit dilalui. Setelah beberapa lama, sang adik akhirnya mengeluh juga...
Adik : kak, kok jalanan di sini berbatu-batu sih...?
Kakak : Batu ini ada supaya bisa jadi pijakan kita untuk sampai ke atas...

======================

Tidak mungkin disangkal, kalau hidup ini penuh dengan masalah. Kadang mungkin cuma masalah ringan, kadang sangat berat bagi kita. Hmm... kenapa sih harus ada masalah? Seperti percakapan diatas, sebetulnya masalah itu adalah batu pijakan kita untuk dapat belajar dan mengembangkan diri kita sampai ke puncak. Masalah ada bukan untuk menghukum kita, tetapi ia adalah suatu bentuk anugrah dari Tuhan supaya mendewasakan diri kita dan layak menjadi putra-putri sejati-Nya. Jadi, marilah kita turut mensyukuri setiap masalah dan duka dalam hidup ini. Terimalah masalah seperti kita menerima mukjizat. Mintalah pada-Nya kekuatan untuk dapat menghadapi masalah dan mendewasakan diri, bukannya meminta-Nya untuk menyingkirkan semua masalah kita...

Tuesday, May 26, 2009

Rejeki dan Bencana

Orang yang berbuat baik,
meskipun rejeki belum tiba, tetapi bencana telah menjuhinya.
Orang yang berbuat jahat,
meskipun bencana belum tiba, tetapi rejeki telah menjuhinya.

Monday, May 25, 2009

Jika Kamu Ingin Membalasku...

Percakapan antara gw dengan salah satu teman gw.

(BM = Blog Master, gw...; D = temen gw)

BM : (Menawarkan sesuatu ke dia, entah apa gw jg udah lupa de... ^^)

D : Ga usah lah, gw ngga enak ama loe. Loe udah banyak bantu gw...

BM : Kalau loe emank merasa terbantu ama gw, lakukan hal yg sama ke orang laen. Kalo ada tindakan gw yg bikin loe ngga nyaman, jangan lakukan ithu sama orang lain. Dengan bgthu loe ud bales jasa gw... ^^

D : Tumben loe ngomong bgthu...

Haha... pembicaraan singkat yg berkesan... apalagi yg bersangkutan lg chat ama gw pas nulis ini... ^^

Ten Perfection of Wisdom

Text ini gw temukan d internet... Karena maknanya yang bagus, makanya gw copaz sama gw posting de d blog... semoga bisa jadi inspirasi buat pembaca... ^^

======================

Dana (Kedermawanan)
Semoga aku senantiasa membantu tanpa pamrih!
Semoga aku memberi untuk melepaskan kemelekatan!

Sila (Moralitas)
Semoga aku terkendali dan halus dalam perilaku!
Semoga aku murni dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan!

Nekkhamma (Pelepasan)
Semoga aku dapat mengutamakan kepentingan makhluk lain!
Semoga aku tidak melekat dengan kenikmatan indrawi!

Panna (Kebijaksanaan)
Semoga aku mampu melihat segala sesuatu sebagaimana adanya!
Semoga aku mampu menuntun makhluk lain menuju pencerahan!

Viriya (Semangat)
Semoga aku tidak takut menghadapi segala rintangan!
Semoga aku berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuanku!

Khanti (Kesabaran)
Semoga aku dapat menanggung kesalahan pihak lain!
Semoga aku dapat melihat sisi baik dalam semua makhluk!

Sacca (Kejujuran)
Semoga aku selalu tulus dan bersikap apa adanya!
Semoga aku tidak menyembunyikan kebenaran demi kesopanan!

Adhitthana (Keteguhan)
Semoga aku selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran!
Semoga aku lembut bagai bunga dan kokoh bagai batu karang!

Metta (Cinta Kasih)
Semoga aku bersahabat dan berbelas kasih tanpa pilih kasih!
Semoga aku berbahagia dan membawa kebahagiaan bagi semua!

Upekkha (Keseimbangan Batin)
Semoga aku tidak melekat pada yang buruk maupun pada yang baik!
Semoga aku senantiasa teduh dan damai!

Takut

Seorang pengkhianat takut dikhianati,
seorang pembohong takut dibohongi,
seorang pembenci takut dibenci,
tapi seorang tulus...

Living Through

In the storm you have to pass,
be confidence and firm in your step,
because whenever you falling down,
I'll support you with this very hand.

Saturday, May 23, 2009

Moonlight Night

Kita bicara seperti biasa :
bicara tentang apa saja boleh,
bukan tentang cinta...

tentang harapan kita
tentang yang bukan mimpi kita

atau tentang kamu
yang paling dekat denganku

atau tentang aku
yang kurasa amat jauh
dengan permainan kata
yang tidak nampak ujungnya
berbicara dan terus bicara
hingga kantuk tiba!

terlindung di balik sinar sang bulan
hanya terbayang tentang esok yang jadi sebuah nama...
dalam mimpi panjang...
aku tak mengharap sesuatu yang abadi...

By: Kanbe Akira

Blocked Vision

Waktu itu gw masih SMA... Nilai gw sempet drop! hua... ga ada semangat rasanya... pas pelajaran OR ajha gw ampe males maen... apalagi gw tambah down dengan "passing atas bola voli" gw yg cuma dapet sedikit.

Untung waktu ithu yg lg males bukan gw sendiri... Temen gw si "B", entah mau nemenin gw ato emank lg males juga, di ikut2an ga maen sama anak2... Demikian pembicaraan ini terjadi :

(BM = Blog Master, gw loh... ^^ ; B = Inisial temen gw)

B : Kenapa loe? koQ keliatannya ga semangat segh...

BM : Aah... males rasanya... gw selalu mendukung orang lain waktu down, tapi giliran gw yg down, gw malah disalahin seseorang...

B : Mank kenapa? cerita donk...

BM : Kemaren gw cerita soal menurunnya nilai2 gw ke seseorang, tapi malah dibales kata2 pedes... katanya salah gw lah, apa lah... Ngga adil gthu loh. Kalo padahal kalo ada yg down selalu gw kasi semangat, giliran gw yg down malah diginiin...

B : .........

BM : Rasanya gw ngga berguna, dulu gw bisa banggain nilai2 gw, tapi skr nilai gw lg drop... Rasanya ga ada yg bisa dibanggain... OR ajha gw ga gthu jago... Kenapa segh gw ini lemah?

B : Kata siapa!? Kita sebagai manusia pasti punya kelebihan, tapi yang kelihatan ama kita selalu yang jelek2 ajha kalo gini, padahal loe pasti punya potensi berharga yang bisa dikembangkan yang lebih dari yang dulu loe bisa banggain! Yang membuat kita lemah adalah pikiran kita sendiri!!!

Kesimpulan pembicaraan ini :
Ketika pikiran kalut, apapun yang dipikirkan tidak akan pernah benar. Kenapa? karena penglihatan kita tidak lagi total. Banyak hal2 baik yg terlewatkan dan kelihatan cuma hal2 jelek. Segenggam emas di tangan kalah mewah sama segelas lumpur... Makanya guyZ, Believe in yourself!!!

Alive!

Dare datta shippai wasurunda
hazukashii koto janai,
Kono kizu o muda ni shinai de,
waraate aru kereba ii...

======================

Siapapun pernah melakukan kesalahan walau hanya sekali,
hal itu bukanlah hal yang memalukan,
Daripada bersusah hati karena luka ini,
tersenyumlah dan semua akan membaik...

Endless Journey

Going up and seeking for spiritual achievement,
Going down and seeking for worldly delight.
Until when do you plan to stay on your endless journey?
Stop now and see upon nothing to be released.

Beauty

Look how the sky is smiling,
Look how the flowers are cheering.
Can't you see the beauty in every simplicity?
They always near us, yet exist nowhere.

Thursday, May 21, 2009

Kalau Kau Buang Semuanya... Tidak Ada yang Tersisa Bagimu...

Pembicaraan ini gw denger di suatu tempat... Entah kapan dan dimana, gw sendiri udah lupa. Kita sebut ajha si A sama si B. Kelihatannya segh hubungan mereka ibu-anak...

A : (Akan membuang pisangnya)
B : Hoi, kenapa mau dibuang?
A : Soalnya pisangnya busuk...
B : Coba lihat, yang busuk kan cuma sebagian. Buang aja bagian busuknya, trus makan yang masih bagus... Kalau kamu buang semuanya, tidak akan ada yang tersisa buatmu...

Pelajaran apa yang bisa dipetik dari percakapan ini? Jangan pernah menilai "keseluruhan" hanya berdasarkan "sebagian" saja dalam hal apapun. Ketika kita memutuskan untuk membuang "keseluruhan" itu, kita justru lebih banyak kehilangan bagian yang baik daripada yang buruknya...

(Cobalah ganti kata "keseluruhan" dengan "persahabatan", "pekerjaan", "kenalan", dll... Kemudian kata "sebagian" dengan "gosip", "kata orang", "kelihatannya", dll... Be Creative!!! ^^)

Wednesday, May 20, 2009

Penduduk Kota

Suatu kali ada seorang tua yang beristirahat di bawah pohon. Ketika itu, ada pengembara yang menghampiri sang orang tua. Ia menanyakan, "Kakek, aku sedang merantau dari kota lamaku dan ingin menetap di tempat baru, bisakah kakek menceritakan bagaimana penduduk di kota itu agar aku bisa mengetahui apakah kota tersebut cocok bagiku?"
"Bagaimana penduduk di kota tempatmu tinggal dahulu?"
"Mereka sangat menyebalkan, penduduknya pemarah, tukang gosip, mau tahu urusan orang lain, pokoknya benar2 tidak menyenangkan"
"Kalau begitu sayang sekali, kota inipun memiliki penduduk yang sama seperti kota tempatmu tinggal dahulu. Aku pikir tempat ini tidak cocok buatmu..."

Maka pengembara itupun pergi meninggalkan sang orang tua dan memutuskan untuk tidak tinggal di kota itu...

Kemudian, datanglah seorang pengembara lain, iapun menanyakan hal yang sama dengan pengembara pertama. "Kakek, aku sedang mencari kota baru untuk tempat tinggalku, bisakah Anda menceritakan penduduk kota itu seperti apa?"
Kakek itu menanyakan hal yang sama pula pada pengembara kedua ini, "Bagaimana penduduk di kota tempatmu tinggal dahulu?"
"Oh, tempat itu sangat indah, penduduknya ramah, saling memperhatikan dan saling menolong..."
"Aku pikir tempat ini cocok buatmu, karena penduduk di kota ini sama ramahnya dengan penduduk di kotamu dahulu"

Dengan senang hati pengembara kedua itu memutuskan untuk menetap di kota yang diceritakan sang orang tua. Orang tua itupun segera beranjak untuk meneruskan kegiatannya... Hidup terus berlanjut...

Coretan

Suatu kali gw baru pulang dari kuliah. Gw menghampiri teman yang tempatnya musti gw lewatin dalam perjalanan pulang. Dia seorang pelukis... Yah, gw nongkrong2 ajha sebentar... lagian gw juga suntuk kalo pulang sekarang... lagi ga ada tugas kul... ^_^

Trus tiba2 gw lihat ada lukisan yang ditutupi kain. Gw tanya: "Oi, nih lukisannya kenapa ga dipajang?"
"Oh, lom selesai tu..."
"Gw liat ya?"
"Bole..."

Pas gw buka... isinya cuma coretan2 ga jelas githu... Aneh??? biasanya lukisan dia tu bagus bgt... ga pernah begini... Gw tanya lagi lah: "Ini lukisan apa? gagal ya?"
"Enak ajha loe... ithu malah mau gw jadiin masterpiece gw... kahn ud gw bilang lom selesai... Ntar de... beberapa hari lagi loe kalo ada waktu dateng kesini..."

Yah, demikian pembicaraan singkat hari itu... Akhirnya gw pulang juga, dan ngga mikirin lagi soal lukisan ithu sampe beberapa hari.

Nah, laen waktu, gw mampir lagi kesana... Dia langsung bilang: "Eh, lukisan yang loe bilang ancur waktu itu ud selesai tu... mau liat ga?"
"Mana2???", kata gw antusias...

Pas dia kasi liat, gw hampir2 ngga percaya kalo lukisan yang isinya cm coretan2 ga jelas bisa jd begini... sumpah, itu bener2 masterpiecenya... dia ngejelasin kalo garis2 gajebo yg waktu itu ngga karuan tu sebenernya cuma garis bantu, supaya bisa jadi kayak sekarang... hampir semua lukisannya juga awalnya ga jelas, tapi akhirnya kalo ud selesai... semua orang pasti puji2...

Belajar dari kejadian ini, gw jadi sadar... setiap kesulitan yang kita lalui dalam hidup pada dasarnya seperti garis bantu ngga karuan yg gw liat d lukisan itu. Kita sering lupa, kalo ada Rencana Agung untuk memuliakan kita di balik setiap cobaan yang kita lalui... Karena ithu... Have faith in every aspect of your live, surrender to the glory of His plan... At last, it will delight you... Dan kita akan melihat, keindahan yang dihasilkan dari setiap rintangan yang telah kita lalui dengan teguh...

Lonely Prayer

As I lay here in my half cold bed
The lonesome blues playing in my head
My thoughts are sad and shared with none
I know now why they say the loneliest number is one

I feel the endless empty need of another
But so afraid to open up, so I just ponder
They say God hand picks the one for you
I wish and pray and hope this to be true

The nights are long, with too much time to think
My mind races and I feel I'm at the brink
No person is meant to be alone
No life to be lived like a drone

I want to love and live again
To share my life, my thoughts within
God grant me this wish I pray
Let me find someone to love each day.....

By Tatigress

Harapan

Hey, tidakkah kau menyadari?
Tempat ini memang bukan kerajaan damai,
tapi keberadaanmu memberiku harapan,
di tengah kegilaan kau beri aku kehidupan...

Orang Dewasa

Dari dulu sampai sekarang, saya selalu bilang ke orang2 kalo saya ngga suka sama orang dewasa... Dewasa disini bukan dalam artian pemikiran yang dewasa, kalo emank bener pemikiran seseorang sudah dewasa, itu malah bagus... Tapi pengertian dewasa yang dipakai dalam post ini adalah "gede badannya" dan "tua umurnya" doank. Pengalaman mungkin banyak, tapi kelakuan masih nol besar... Apa sih yang membuat saya mengeluarkan statement begitu? inilah alasan2nya:

1. Orang "dewasa" tidak mau menerima kritik dari anak kecil

Kalo org "dewasa" dikritik sama anak kecil, kalo ngga marah2, paling bilangnya: "kamu anak kecil tahu apa?" Saya kasih tahu ya, anak kecil tu masih jauuuuuh lebih baik dari kalian2 semua orang dewasa. Pengalaman mereka memang masih minim, tapi karena itu justru pikiran mereka jauh lebih bersih. Semua kata2 yang dilontarkan anak kecil berasal dari kemurnian, bukannya dari kemunafikan seperti pada orang dewasa! Daripada langsung menolak nasehat dari anak kecil, lebih baik kita semua (termasuk juga saya sendiri) introspeksi diri dulu! Apakah yang dikatakan anak kecil itu ada manfaatnya jika didengarkan? Apakah saya merasa hebat karena badannya sudah besar? umurnya lebih tua? Lantas tidak mau mendengar nasehat dari yang lebih muda?

2. Orang "dewasa" malu minta maaf kepada anak kecil

Ini sangat sering terjadi. Tanpa mendengarkan Penjelasan anak2, orang "dewasa" langsung main menghakimi, bahkan bertindak dan berkata diluar kendali. Kalo sampe ternyata anak itu tidak salah, nantinya orang dewasa tidak juga mau meminta maaf. Kenapa? malu minta maaf sama anak kecil? Kalo salah ya akuin salah donk, jangan ngotot! Anak2 sering diajar untuk minta maaf kalo salah, tapi orang dewasa koQ susah sekali buat mengeluarkan satu kata ini?

3. Kata orang "dewasa": "Kerjakan apa yang aku katakan, bukan apa yang kalian lihat aku perbuat"

Orang "dewasa" menasehati ini itu pada anak kecil. Tapi apa yang mereka perbuat bertolak 180 derajad dari kata2 manis mereka. Hal ini juga tidak hanya terjadi pada orang "dewasa", bahkan para pemimpin agama. Cuma mengajar pake kata2, perbuatan nol! Visual itu lebih besar pengaruhnya dari auditori, jadi, jangan salahkan seorang anak kecil kalau Anda2 sekalian ngga bisa memberi contoh yang baik buat anak2. Jangan pernah bilang ke anak kecil: "nanti saya disangka tidak bisa ngajar anak!" Ya kalo emank ga bisa ajar anak, akuilah dan perbaiki hal itu! mengajar dengan perbuatan nyata lebih baik daripada hanya berbicara!

4. Kata orang "dewasa": "saya tidak suka anak kecil, bandel!"

Bandelnya anak kecil masi bisa ditolerir, karena mereka melakukan itu untuk belajar dan berkembang. Kalo orang dewasa? bandelnya tu sampe membunuh, korupsi, seks, narkoba, dll. Mereka juga melakukan semua itu buat kesenangan semata. Beda sama anak kecil yang bandel karena kelebihan energi untuk belajar. Mustinya kalo anak yang aktif tu diajak main yang positif, bukannya terang2an bilang ngga suka anak kecil!!!

Sambil menulis ini saya sendiri juga sadar. Semakin hari saya semakin tua, semakin "dewasa". Dulu saya boleh berangan-angan tidak mau jadi "dewasa", tapi itu tidak mungkin. Paling tidak, karena ingatan masa kecil saya cukup kuat untuk bisa mengingat semua pengalaman yang tidak mengenakkan dengan para orang "dewasa", semua ingatan itu bisa saya gunakan untuk pendewasaan pikiran agar benar2 menjadi dewasa seutuhnya...

Menjadi dewasa tidak buruk. Banyak hal yang sebelumnya tidak bisa kita dapatkan ketika masih kecil terbuka untuk kita ketika dewasa. Tetapi, pendewasaan badan juga harus disertai pendewasaan pikiran. Orang yang "gede" badannya doank sementara pikirannya masih kerdil, cenderung menggunakan "kedewasaan"nya untuk arogansinya semata. Orang yang benar2 dewasa mampu memanfaatkan setiap keadaan untuk pembelajaran dan cenderung rendah hati.

Bukan banyaknya pengalaman yang lantas menjadikan kita dewasa, tetapi berapa banyak kita sudah belajar dari pengalaman seminim apapun yang menjadikan kita dewasa. Semoga kita semua bisa menjadi orang yang dewasa seutuhnya (tubuh dan pikiran)...

Watch

In this world complicated with many feelings;
I'm trying my best to stand in balance,
at the brink point between love and hatred,
while watching the phenomenon of endless suffering.

Monday, May 18, 2009

Obstacle

My left eye is shedding the tears of hate;
My right eye is shedding the tears of love.
While I trying to see the reality as it is;
Those hatred still enflamed me from inside.