Mulailah petualanganmu...
Carilah jati dirimu...
Temukan sahabat sejatimu...
Bangunlah kerajaan kecilmu...
Mundurlah pada waktunya...
Di telinga para penggemar game online pasti tidak asing lagi dengan sajak di atas. Atau lebih tepatnya 3 baris pertama dari saja diatas, karena memang 2 baris terkahir merupakan tambahan sendiri... ^^
Yup, ini adalah motto dari game Ragnarok Online... Entah kenapa setelah sekarang sudah jarang banget main game, tiba2 pas lagi santai teringat 3 baris sajak ini. Sajak ini tidak saja berlaku di game tersebut, tapi terrnyata penerapannya sangat praktikal dalam hidup sehari-hari, bahkan juga patut dijalankan seumur hidup! Nggak percaya? Coba lihat ulasan gw tentang ke-5 baris diatas...
"Mulailah Petualangamu"
Baris ini berbicara tentang keberanian. Untuk dapat memulai sesuatu tidak hanya diperlukan modal, tapi juga hentakan dari keberanian. Jika seseorang tidak berani bergerak bebas seperti angin, ia tidak akan pernah berkembang. Ia tidak akan pernah mengalami kegagalan maupun kesuksesan, ia tidak akan pernah melihat luasnya dunia ini. Seperti seorang anak kecil yang tanpa takut mencoba ini dan itu, atau seperti seorang yang berani mempertanyakan tradisi dan doktrin, demikianlah kita harus senantiasa berani bertindak dan bertanya! Dobraklah kungkungan yang memenjarakan kita, dan mulailah mengeksplorasi berbagai hal dengan berani, baik itu sesuatu yang nyata, maupun yang konseptual.
“Carilah Jati Dirimu”
Jika tadi kita sudah bicara tentang keberanian, sekarang kita akan bicara tentang kebijaksanaan. Dengan bantuan sinar kita dapat melihat dan mengenali berbagai benda diluar sana, tapi hanya dengan api kebijaksaan kita dapat melihat dan mengenali diri sendiri. Seorang yang dapat mengenali 1000 orang memang hebat, tapi mereka yang dapat mengenali diri sendiri……… Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengenali dunia, seperti kata pepatah kuno : “Sebagaimana di atas, demikian di bawah; Sebagaimana di dalam, demikian di luar.” Melihat keluar itu penting, tapi melihat ke dalam tidak kalah pentingnya. Kenali siapa dirimu, kenali apa yang sebenarnya kamu rasakan, kenali apa yang sebenarnya kamu inginkan. Dengan demikian jalan akan terbuka dengan sendirinya, tinggal melangkah saja!
“Temukan Sahabat Sejatimu”
Sahabat sejati adalah penghiburan tiada tara. Ia seperti air di tengah kehausan. Tidak mudah menemukan sahabat sejati. Bahkan ada juga orang yang seumur hidupnya tidak pernah menemukan sahabat sejatinya. Untuk dapat mengenali siapa sahabat sejatimu, diperlukan keberanian dan kebijaksanaan yang dibicarakan sebelumnya. Berani bergaul dengan banyak orang dari berbagai tempat dan latar belakang, dan cukup bijaksana untuk mengetahui sejauh mana ‘sebenarnya’ kita bisa dekat dengan mereka, bukan sejauh mana kita ‘merasa’ dapat dekat dengan mereka. Tapi, jika memang kita tidak dapat menemukan sahabat sejati juga, terangilah jalanmu sendiri! Lebih baik melangkah sendiri daripada bersama sahabat palsu yang dapat mencelakakan tiba2!
“Bangunlah Kerajaan Kecilmu”
Baris ini berbicara tentang kesuksesan. Sukses itu sesuatu yang sifatnya sangat personal, tidak dapat diukur lewat perkataan orang lain. Kebanyakan dari kita menganggap sukses berarti punya banyak uang. Hal ini kurang tepat. Orang yang sukses adalah orang yang bahagia dalam jangka panjang! Uang bisa mendatangkan kebahagiaan dalam jangka pendek, tapi orang melupakan kebahagiaan jangka panjang! Sebentar saja sudah habis, sebentar saja sudah bosan, mau apa lagi? Seperti seseorang yang kagum melihat trik sulap, tapi ketika tahu caranya, ternyata hanya begitu saja… Demikian dengan uang, ketika tidak memilikinya, rasanya sangat ingin, tapi sudah punya banyak uang… rasanya hanya begitu saja… Kebahagiaan jangka pendek dan jangka panjang saling melengkapi. Ketika kebahagiaan jangka pendek habis, kebahagiaan jangka panjanglah lanjutannya jika sedari awal kita sudah mengarah kesana.Dan kebahagiaan jangka panjang tidak bisa ada tanpa kebahagiaan jangka pendek. Bukannya uang tidak penting lho… uang untuk hidup, bukannya hidup untuk uang! Tidak hidup, tidak sukses! Kejarlah kedua jenis kebahagiaan untuk sukses seutuhnya dan bangunlah kerajaan kecilmu!
“Mundurlah Pada Waktunya”
Bukannya pesimis, tapi relistis! Segala sesuatu ada waktunya. Jika ada waktunya maju dan berusaha, maka ada waktu untuk mundur dan beristirahat. Jika mudur terlalu awal, jadinya seperti memetik buah yang belum matang, asam!!! Jika terlambat mundur, seperti berusaha menyalakan api di atas kayu gosong... Kapan waktu yang tepat untuk mundur? Ketika waktunya tiba, kamu sebenarnya dapat mengetahuinya dengan sendirinya, tapi kebanyakan orang dibutakan oleh rasa malas (yang mengakibatkan mundur terlalu awal) dan rasa tamak (yang mengakibatkan terlambat mundur). Jika kamu dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, maka pengambilan keputusan menjadi lebih mudah dan tepat!
Jadi, demikian renungan hari ini… Semoga bermanfaat… ^^
No comments:
Post a Comment