Thursday, November 17, 2016

Memories of Last Winter

The breeze of winter wind last year, I remember,
With discord and calamity they come to my front.
Through weep and woe, beside me they leave me never,
Even within the hail, the power I have to move on.

The cold of winter storm this year I must face,
Should be not as cold as last year it might be.
Crushing my heart, they leave me being alone,
Now being alone, even tiny breeze seems a freeze.

Wednesday, August 31, 2016

The Lament of Old Minister

O great man,
the one whom I see as king candidate,
you are in your way to build your own empire.

O great man,
my beloved acquaintance, friend, and family,
to walk through dangers, I give you my shoulders.

O great man,
who beloved and hailed by many people,
have you forgotten the days we walk together?

Forgot and being forgotten,
memories would decay after all.
The most important things,
constantly changing over time.

Intoxicated with woman, you forgot how to stand up for people.
Intoxicated with fame, you forgot how to not excluding people.
Intoxicated with money, you don't know anymore what is right or wrong.

O great man,
the one who is in the way to build an empire,
don't I have any value left in your eyes?

If I stay long enough,
could I prove that I'm wrong?
If I ever could turn back on time,
could I make everything to be alright?

The only comfort I could have right now,
is through this words of lamentation.

Tuesday, August 30, 2016

Memories of the Sky

The sky that embrace all things,
yet it support nothing,
neither supported by anything.

When I yearn for support,
I look into that vastness.
It let me fall and down,
yet it gives me room to support myself.

When I need to scream away,
I scream within that vastness.
It never gives me reply,
Yet it embraces my pain within echoing sound.

This taste, we taste it alone.
This feels, we feel it alone.
We're alone since our birth after all.
We're all alone under this sky.

Yet within this vast loneliness,
there is peace, there is bliss, there is love.

Wednesday, May 11, 2016

Zutto Kimi ni Soba de

Zutto Kimi ni Soba de
Throughout and Close to You
By : Masuda Yuki

From the waters of our love
Feelings we cannot express rise up
It suddenly becomes painful
When I hear your ever-present voice

In order not to make sadness bloom
In order not to kill love

Run away, run away, wherever you may go
Shaking, shaking, let your heart shake as it is
No matter what suffering comes
If I'm with you, I can overcome it

Wind the key of dreams
And see a person's sadness and strength
I'd give up anything to be
The person who can be with you that much

In order not to get lost in tomorrow
In order not to forget today

I cannot see the dark, dark path
Shine, shine, someday the light will shine brightly
I won't be afraid of anything
With you today, I'll smile

Run away, run away, wherever you may go
Shaking, shaking, let your heart shake as it is
No matter what suffering comes
If I'm with you, I can overcome it

Ichibyo no Refrain

Ichibyo no refrain
One Second of Refrainment
By : Otoha

There's glass art in my heart, that remains untangled
I only believe in you, the refrainment I feel

Used to walking to the station along that path
Taking out my umbrella on a rainy day
I gathered with my usual friends
Can't go back Can't go back, to the vending machine I leaned on

I can't find it anywhere, my heart can't be honest
I will keep looking for you, wherever you are in this world

There's glass art in my heart, that remains untangled
There's still no one who knows the true me
Lying and laughing, it was always lonely somewhere
I only believe in you, the refrainment I feel

A face I yearned for long ago
Someone who's trembling with sadness
Someday my friends will leave
I want to see you I want to see you, the person I admire

My precious feelings are already hidden deep in my heart
I will keep looking for you more than anyone else in this world

There's glass art in my heart, that remains untangled
I want to show you everything about the true me
Can you hear me? Can you not? My voice from far away
I only believe in you, the refrainment I feel

Monday, May 9, 2016

Friends and Enemies

You don't know who I used to be,
I don't know who you used to be.

Yet we met, we talk, and we walk.
Together, we known by others as friends.

Later, a little fault I found in you.

I wonder,
will we become friends, if we met on other time?
Meeting in the right time is a blessing...

You don't know who I used to be,
I don't know who you used to be.

Yet we met, we harm, we hurt.
Together, we known by others as enemies.

Later, a little kindness I found in you.

I wonder,
will we become friends, if we met on other time?
Meeting in the right time is a blessing...

Monday, January 11, 2016

Words that Touches My Nerve

Entah kenapa tiba2 malem2 sendirian gw kepikiran kata2 yang pernah 'touching my verve' ini... Well, gw ga ada maksud apa2 sih... Cm pengen sedikit ngosongin kepala aja... Lagi nggak ada temen ngobrol juga sih...

Kok loe bisa yah temenan sama dia?
Someone pernah ngomong ini ke temen gw... Entah kata2 itu maksudnya bercanda atau insult... Sempet kepikiran sih, apa maksudnya, "Loe kok bisa temenan sama orang yang nggak level kayak gitu sih?"

Adakah gw pernah salah bicara? Gw pernah nanya sama temen gw, siapa yg ngomong gtu? Gw juga nggak gegabah dan bakal langsung semprot orangnya sih... Tapi at least kalo gw tau orangnya dan gw di deket dia, gw bisa lebih hati2 dalam bercanda atau ngomong...

Mungkin juga lebih enak ngomong "kok loe bisa yah temenan sama dia?" daripada langsung mengatakan "jangan undang2 dia lagi deh kalo kita kumpul2...."

Anyway... Gw mengharap yang nggak mungkin sih... Sepertinya nggak mungkin temen gw kasi tau siapa orangnya, dan sepertinya nggak mungkin juga temen gw mao jelasin maksud kata2 itu k gw... Gw sepertinya harus berpuas dengan pembelaan temen gw aj yg ngomong, "paling nggak dia nggak makan temen..."

Don't take it too personally... Anggap aja "joke"...

Gw sangat2 nggak pandai membaca suasana... Gw susah bedain antara serius sama bercanda... Ada cerita kayak gini di dalam hidup gw; gw lagi pergi sama beberapa family... Kira2 ada pembicaraan kyk gini :

R : Nanti kita mau kemana yah?
Gw : Bukannya ke Glosis (nama restoran steik)?
R : Orang cm D (Anak nya si R) kok yg mau makan...
Gw : Oh...

Yah... Keterbatasan blog adalah nggak bisa merekam nada bicara dan suasana saat itu sih... Tapi intinya, ada "S" yang menjelaskan, kalo si R tuh tadi nggak seneng gw ngomong gitu... Tapi mungkin orangnya lebih nggak enak buat ngomong, "Loe kayak orang kelaperan banget sih! Gw cm mao kasi makan anak gw doang kok!"

Because of that, gw jadi mulai memperhatikan setiap kata yang mungkin bermakna insult... Of course this is not good... Tapi gimana caranya bedain orang bercanda sama serius? Mending tiap kata gw anggep serius dlu deh sampe ada statement yang sangat jelas sekali bahwa itu bercandaan kalo emang gw belom ngerti selera humor seseorang...

Yah... Ini gw dan pemikiran gw... Bodo amat mau ada yang nggak suka... Gw ga peduli...

Pernah ada yang ngomong begini... Dan to be honest, gw dulu juga pernah mikir kyk gini... Kalo ada sesuatu yang gw anggap bener, gw ngomong aj... Peduli setan sama orang... Nggak ada temen juga nggak mati kok... But then, it's no good... Kecuali kita siap tinggal di hutan sendirian, sebaiknya kita sedikit lebih mempertimbangkan perasaan orang... There is a dialogue something like this between me and a friend :

D : Kasian loh si ADS waktu ditaro di divisi XX...
Gw : Kenapa?
D : Iya... Dia kan ga pernah pegang kerjaan XX, tau2 ditaro gitu, atasannya galak... Tiap ditanya marah2...
Gw : Kalo gw sih bakal langsung bilang, "Gw nggak pernah pegang kerjaan XX ini, gw di kuliah nggak pernah belajar soal XX, loe harap apa sih dari gw sebenernya?"
D : ...
Gw : Menurut loe kalo gw ngomong gitu, bakal dibales apa?
D : Gw rasa itu orang nggak akan ngomong lagi sih sama loe...
Gw : Jadi harusnya gimana? Emang yg gw bilang salah?
D : Nggak salah juga... Tapi kan ada cara yang lebih baik buat nyampein nya...

That's it... Selalu ada cara yang baik... Which, menurut gw, better kalo mau approach orang, better pake cara baik2 dlu... Untuk menyampaikan sesuatu, sebaiknya dikemas dlu dengan baik, supaya orang nggak sakit hati... Bahkan jika yg mau disampein itu bener...

Another things... Selama kita masih hidup di tengah masyarakat, nggak semua pemikiran kita akan klop di masyarakat... Dan mau nggak mau... Biarpun gw sendiri nggak suka... Kita terkadang harus belajar bermuka dua... Unless, sekali lagi, kita siap untuk hidup sebatang kara...

Biarpun gw ga (merasa) bersalah, tapi gw tetep minta maaf

Kalo nggak merasa salah yah nggak usah minta maaf... Gitu aja kok repot...

Ciri Orang yang Harus Dihindari Dalam Team Work

Marah-marah ketika ditanya progress

Jujur aja sih, kalo ada orang ditanya, abis itu marah-marah, pertama-tama pasti kita mikir, ada sesuatu yang disembunyikannya... Terus kita akan mikir lagi, mungkin ga sih sesuatu yang disembunyikan itu merupakan sesuatu yang nggak baik? Well, gw sebenernya senewen juga sih kalo ditanyain progress tiap 1 jam sekali... Konteksnya disini paling nggak, ditanya daily progress loh... 1 hari 1 kali aja ditanya-nya...

Kalo kita sudah mulai curiga dan nggak bisa percaya sama temen 1 tim kita, mana bisa jadi tim yang solid? Dan bagaimana juga kita bisa percaya sama orang kalo orang itu penuh rahasia? Apalagi hal-hal kecil dan yang krusial yang dirahasiakannya... I mean... Loe kerja dengan 1 tim, masa tim lain nggak boleh tau loe itu sebenernya ngapain sih?

1 hal lagi, sepengalaman gw, orang kyk gini biasanya last minute man... Makanya ditanya progress bertahap dia marah2... Which is gw tetep nilai nggak bagus, karena kerja last minute, kalau sampe ada banyak isu krusial, belum tentu ada spare waktu untuk memperbaiki...

"Kalo gw udah kerja bertahap juga, tapi ternyata baru ada isu krusial di akhir2 gimana? Kan sama aja..."

At least loe sudah berusaha... Kita nggak pernah tau sih isu krusial itu kapan dan bagaimana muncul nya... Kalo udah tau bakal muncul dan masih juga muncul, itu jadi pertanyaan besar sih... Kualitas kerja loe sebenernya bagus ga? Pernyataan loe kan 'kalo muncul nya di akhir2'... Kalo ternyata bisa ke detect lebih awal dan masih banyak spare waktu? Bukannya bagus? Kalo kejadiannya seperti yang loe bilang, baru muncul di akhir, pertama manusia nggak perfect, tapi kalo sudah males berusaha di awal karena ada peluang gagal, sama aja sih loe tanya, "Ngapain naek motor pake helm, belum tentu juga kecelakaan..."

Marah-marah kalo diminta penjelasan

Namanya tim, orangnya tuh pasti lebih dari 1. Datang dari tempat yang berbeda, dengan latar belakang yang berbeda, dan cara bicara sehari-hari yang khas. Loe bisa aja kasih instruksi yang menurut loe jelas, tapi orang lain kalo belum ngerti dan berkata jujur kalo dia emang belom ngerti, kita HARUS merinci nya ulang dengan bahasa yang paling sederhana... Jangan sampe keluar kata2, "Tolol! Semua harus dijelasin apa!?" berikut semua varian-nya...

Gw analogikan seperti perintah "membuat pancake"... Loe suru orang bikin pancake, tapi nggak jelasin pancake yg leo maksud tuh kyk gimana... Ada yg mikir bikinnya pake tepung, susu, mentega, terus disirem karamel. Ada yg mikir cm pake tepung, air, sama gula doang. Ada yg taunya pancake itu beli tepung instan terus campur air dan panggang. Kan runyam kalo terus ditanya, "Pancake nya mao kyk gimana?" tapi dijawabnya, "Nggak ngerti yah kata pancake!?" Kalo jadinya salah terus juga marah2 lagi...

Bahasa itu punya keterbatasan... Orang bisa salah paham karena kata2... Dan kebanyakan orang nggak punya sixth sense untuk bisa tau apa isi pikiran kita...

Sulit dihubungi

Ini jelas... Kalo orang susah dihubungi, gimana mau kerjasama? Mau minta tolong ga bisa... Ditanya progress juga susah... Mau dikasi tugas baru nggak bisa juga... Emang bener kita nggak bisa 24 jam available untuk dihubungi... Tapi kalo selama jam kerja nggak bisa dihubungi, misscall nggak bales, sms juga nggak bales, dan nggak punya alesan yang jelas atas kesulitan di contact, mau kerja ga sih sebenernya?

Banyak alasan dan progress nol besar

Hari ini bilang saudara koma, besok bilang abis kerampokan, besoknya lagi bilang siapa nya sakit, besok lagi alesan ada 'acara keluarga', tapi ditanya acara apa nggak mao jelasin atau malah marah. Gw cm bisa bilang toleransi ada batasnya... Bahkan kalaupun alesan2 tadi itu bener... At least gw sendiri pernah denger sih, ada orang yg sakit kanker di suatu perusahaan, kerjanya kadang masuk kadang nggak, perusahaan itu akhirnya bilang, "Konsentrasi dlu aja ke pengobatan kamu... Nggak usah kerja dulu... Nanti udah sehat baru balik lagi..." Dengan kata lain, "Dipecat sementara"...

Terlalu banyak inisiatif

Loh? Bukannya inisiatif itu bagus?

Menurut gw, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak pernah bagus... Terlalu banyak ngorek2 dan terlalu banyak challenge (nantangin) statement. Bisa lebih parah kalo sampe ada sifat mau menang sendiri.

Kenapa gw bilang ini trait negatif? Menurut gw, kalo sifat ini bisa dikontrol hanya muncul ketika planning meeting saja, dan tidak ada unsur mau menang sendiri atau mau pendapatnya selalu diterima, then it could be good... Tapi orang yang punya inisiatif berlebih, biasanya suka memperdebatkan hal2 kecil. Meeting yang mulanya hanya direncanakan 1 jam, jadi nggak selesai2 3 jam. Belum ditambah orangnya berusaha terus supaya pendapatnya diterima, dan nggak bisa menghargai otoritas atasan. Sah2 aja mempertahankan pendapat. Tapi pada akhirnya, antara mayoritas, atau otoritas akan berbicara. Dan menurut gw, siapapun dalam tim, harus menghormati keputusan mayoritas atau otoritas.

Tambahan lagi, orang begini, biasanya nanti pada saat eksekusi, karena emang "inisiatif" nya kelebihan, dia bakal kerjain yang nggak2... Bukannya kerjain kerjaan pokoknya, dia bisa mulai ngorek2 ini-itu, dan tiap ketemu 'sesuatu', malah itu yang diurusin duluan. Akhirnya kerjaan pokoknya nggak pernah selesai...

Inisiatif itu bagus, tapi harus dibatasi dengan fokus pada 1 hal, dan menghormati keputusan atasan atau mayoritas...