Sunday, August 31, 2025

Reframing Result Oriented Definition


Ada satu kata yang sering banget nongol di dunia kerja: Result Oriented. Kata ini biasanya dipakai buat muji orang yang dianggap keren karena bisa mencapai target. Kedengarannya bagus, kan? Tapi jujur aja, buat sebagian orang—including gue—kata ini bisa jadi agak triggering. Bukan karena hasil itu jelek, tapi karena gue sering lihat kata ini dipakai buat membenarkan perilaku yang nggak etis.

Coba bayangin: ada orang yang performancenya bagus banget, hasilnya selalu meledak, tapi cara dia dapetinnya? Nggak peduli sama orang lain, tabrak aturan, bahkan kadang halalin segala cara. Dan yang lebih bikin miris, perusahaan nggak berani nge-sanksi orang kayak gini. Kenapa? Karena dia “best performer”. Akhirnya, kata Result Oriented jadi punya aura toxic: kayak simbol dari budaya “yang penting hasil, bodo amat proses”.


Padahal, kalau dipikir jernih, kata itu sebenarnya netral. Sama kayak pisau: bisa dipakai buat motong sayur, bisa juga buat nusuk orang. Yang bikin kacau bukan orientasi ke result-nya, tapi kalau jadi result at all cost. Itu beda banget.


Jadi, gimana caranya mereframe biar kita nggak alergi sama kata ini?

1. Bedain Orientasi dan Obsesi

Result Oriented harusnya berarti “arah kita menuju hasil”. Arah, bukan obsesi. Kalau obsesi, semua hal selain hasil jadi nggak penting. Kalau orientasi, hasil tetap tujuan, tapi cara menuju ke sana juga dihitung.

2. Tambahin Embel-embel Positif

Kenapa nggak kita tambahin sendiri maknanya? Misalnya: Result Oriented with Integrity. Jadi jelas: hasil penting, tapi cara dapetinnya harus bener. Atau kalau mau lebih fancy: Sustainable Result Oriented.

3. Ingat Balanced Scorecard

Di perusahaan yang sehat, ukuran result itu bukan cuma revenue atau angka output. Ada juga ukuran proses, teamwork, dan sustainability. Jadi orientasi ke hasil bukan berarti ngorbanin nilai lain. Malah justru hasil yang bagus itu yang tercapai dengan cara yang fair, sehat, dan bisa diulang.


4. Jadi Leader yang Redefinisi

Kalau lo jadi pemimpin tim, lo bisa define ulang kata ini. Jangan cuma bilang ke tim: “Pokoknya hasil!” Tapi bilang: “Kita fokus hasil, tapi dengan cara yang bener. Supaya hasilnya bukan cuma instan, tapi tahan lama, dan bisa bikin bangga semua orang.”


Akhirnya, Result Oriented nggak harus jadi kata yang bikin perut mual tiap kali dengar. Lo bisa bikin versi lo sendiri. Misalnya: Impact Oriented, Integrity-driven Result, atau bahkan Human-Centered Achievement. Apapun istilahnya, yang penting hasil itu datang barengan sama cara yang sehat. Karena jujur aja, hasil doang tanpa integritas itu kayak kembang api: meledak keren, tapi cepat hilang dan nyisain asap doang.

No comments: