Saturday, February 6, 2010

Kotak dan Kemoceng

Sepasang suami istri merasa keberatan untuk mengasuh ayah si suami yang sudah kakek-kakek. Mereka memutuskan untuk membuang si kakek itu ke sungai. Mereka menyuruh si kakek untuk masuk ke dalam kotak kayu dengan alasan ingin mengajak kakek ke suatu tempat. Karena si kakek juga sulit berjalan, maka ia masuk saja tanpa menaruh curiga. Sesampainya pasangan muda itu ke pinggir sungai, mereka bermaksud segera membuang si kakek ke sungai, namun tiba2 si kakek berkata, "Hei, nanti kotak ini disimpan baik2 yah... Siapa tahu anak kalian juga ingin menggunakan kotak ini untuk membawa kalian jalan2 seperti aku sekarang..." Pasangan itu langsung tertegun. Mereka segera membawa si kakek pulang dan sejak itu mereka memperlakukan si kakek lebih baik.

Beberapa tahun kemudian, pasangan itu telah memiliki seorang anak, dan si kakek juga masih hidup. Namun pasangan ini tidak memperlakukan anak mereka dengan baik. Menurut pasangan ini anak itu tidak ada gunanya, bisanya cuma merengek, dan prestasinya pun biasa2 saja. Bahkan meerka menganggap kalau mereka sering bertengkar gara2 anak ini. Setiap hari anak ini dipukul dan dimaki-maki. Tidak pernah marah2 absen satu haripun. Si kakek yang prihatin melihat nasib cucunya berusaha menasihati pasangan ini,

"Anak ini sering merengek minta perhatian. Jangan malah dimarahi..."
"Perhatian apa lagi yang dia minta? Uang, mainan, dan makanan terbaik sudah kami sediakan"
"Ketika ia sakit, ia minta ditemani, bukannya diledek 'penyakitan'. Ketika kalian bertengkar, ia ingin mendamaikan, bukannya merusak suasana. Ketika ia punya masalah, ia ingin tempat cerita, bukannya orang yang mencari-cari kesalahannya. Ketika ia berprestasi sekecil apapun, ia ingin dipuji, bukannya mendengar 'begitu saja sudah bangga'..."
"..............."
"Lebih baik kalian simpan kemoceng yang kalian pakai untuk menggebukinya, dan catatlah setiap kata makian kalian..."
"Untuk apa?"
"Kelak nanti kalian sudah tua, penyakitan, tidak bisa apa2 lagi, dan hanya menyebabkan anak kalian bertengkar dengan pasangannya, anak kalian bisa menggunakan kemoceng ini, dan kalau ia lupa terhadap kata2 makian, ia bisa membuka catatan kalian..."

No comments: