Wednesday, December 7, 2011

Some of College Friends

He who comes and go unexpectedly :

Finding a way through hardship,
Realize that nothing lasts forever.
In thirst a mere water seems nice,
Everyday ordinary become wonder.
Nobody wants to walk a lonely life.
Drenched in pain seeking salvation,
Yet so far, but it's so near.

He who accompany in many business :

After all we've been through,
Let me become one for you.
Valley and mountain won't be able,
In every possible way to separate us.
Neither sad nor sorrow, but it's a purity.

He who is sentimentally though :

Appearance is like mirage.
Red like wine your fine lips,
Inside your heart is deep void.
Endlessly dancing in cold eternity.

He who seeks the meaning of live :

Marching endlessly in sorrow,
And don't know how to stop.
Redemption won't touch you,
Time will never give up its pride.
Identity is just a mask within mask,
Never can save you dear.

He who dance in happiness :

Just sitting alone on the dark,
Even ever know what freedom is.
Find a place where soul must be,
Recklessly run without direction.
Is the time within has been stopped?

He who always loving and lusting :

Meeting and parting again and again,
Are we supposed to be together?
Reach my heart to be part of me,
Can you feel my warm embrace?
Or my feeling towards you?

He who always think of money :

Roaming in the middle of night,
Insisting to strip everything.
Key of the door was thrown,
Knocked out till unconscious.
Yet I feel the pleasure this time.

He who singing the song of live :

Waiting for eternity in coldness,
In the grave banquet is held.
Let the scream of night echoing,
In the mortals' heart they dwell.
Under hearts do darkness sleep,
Seeking for light it never understand.

He who write this all :

Break the soul of your beloved,
Alter it with the darkest of night.
Real nightmares starts now,
Reality is not different from it.
Yell as loud as possible all you live.


6 of 7 Sins

1st sin

Haunting in the heart of mortals,
All the day and night screaming loud.
Tears of sorrow falling in despair,
Reach the darkest memory inside.
Ending is the part of beginning,
Deal with fate will never make it.

2nd sin

Luring at dark like spider web,
Unending desire will never satisfying.
Sealed and concealed under love,
Tainting it when nobody notice.

3rd sin

Persisted to become something,
Rotten things ignored like nothing.
In the long road always searching,
Deep inside will never find anything.
Every eye shall look when not asked.

4th sin

Everyone born with treasure,
Not many seeking their own.
Vanity originate from this,
You want others' but not yours.

5th sin

Granted wish will never fulfilling,
Running endlessly in the wheel of pain.
Everybody should have desire,
Eagerly tried to reach happiness.
Dumber doesn't know this is endless.

6th sin

Seeing but not understanding,
Let everything passing without effort.
Over horizon there may be happiness,
Too bad that nobody try to reach it.
Hail shall never wait for the lazies.

Wednesday, November 23, 2011

Kenangan Musim Semi

Warna bunga mekar yang berguguran memenuhi langit
bersamaan dengan akhir dari cinta saya yang egois
Akhirnya, setelah segala sesuatu berlalu
Aku tak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

suatu hari di musim semi, kita berciuman
untuk pertama kalinya di bawah cahaya senja sore hari
diselimuti oleh sebuah ilusi kebahagiaan
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Kita saling menemukan satu sama lain di dalam kesedihan
dan di tengah hujan lebat kami saling berpelukan
Sebelum aku tidak bisa lagi bernapas atau melihat
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Sekilas kenangan musim semi ini
merupakan hal yang paling indah yang pernah aku miliki
dan aku ingin meninggalkannya di sini, hanya untuk dirimu
hanya untuk dirimu

Kelopak bunga beterbangan, menari,
bermekaran membuat bulan berhenti mengorbit
tanpa takut kehilangan jalan mereka
mereka terus mengalir

Saat aku mengistirahatkan tubuhku di dadamu
Aku melepaskan hidupku

Sebelum aku tidak bisa lagi bernapas atau melihat
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Akhirnya, setelah segala sesuatu berlalu
Aku tak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Oh, jika entah bagaimana kau bisa mendengar suaraku
ketahuilah bahwa itu adalah suara yang hanya memikirkan dirimu


Terjemahan lagu "Haru no Katami" oleh Hajime Chitose

Lagu Kehidupan

Aku mendengar
sebuah lagu yang lama kukenal
dari suatu tempat yang jauh

Ia bergejolak dalam hatiku
kekuatan seorang muda
yang menyanyikan lagu kehidupan

Aku terlahir darinya,
dan aku kembali.
Terhanyut dalam lagu itu, dalam suka dan duka.
Kehidupanku mengalami titik balik,
aku terlahir baru

Aku ingin segera berada di dekatmu
Lagi dan lagi, aku merindukanmu
Aku ingin segera bersamamu
Lagi dan lagi, aku merindukanmu

Kerinduanku tidak seperti intan,
(hanya bagaikan kristal kecil)
segenggam pasir di gurun,
setetes air di lautan,
tapi dengan bangga, aku datang

Musim datang dan pergi
dan aku mengikuti jalur yang sama.
Yang aku inginkan hanyalah tertidur,
Dipeluk oleh nyanyianmu
Yang aku inginkan hanyalah menunggu,
Berdiam di dalam mimpi
aku ikuti kerinduanku padamu

Aku mengikuti angin
nyanyianmu bergema jauh
Terlempar ombak, aku terbawa menujumu

Semangat muda (lagu nostalgia),
Aku menyimpan senyummu di dalam hatiku
dan meneruskan perjalananku

Waktu terus berlalu, aku harus cepat
kupikir aku sudah terbebas
terbebas dari masa lalu
tapi banyak memori
berbunga di dalam hatiku
Akhirnya, akhirnya aku menemukanmu
Dengarlah ceritaku dan lihatlah mimpiku
mimpi indahku

Musim datang dan pergi
dan aku mengikuti jalur yang sama.
kupikir aku sudah terbebas
terbebas dari masa lalu
tapi banyak memori
berbunga di dalam hatiku
Akhirnya, akhirnya
aku sampai


Terjemahan lagu "Song of Mana" by Annika

Sunday, November 13, 2011

Words

Sometimes all we need is the words of consolation.
Even if they don't change reality,
they give us the strength to face it.

Dimana Menemukanku

Perpisahan itu tidak terhindarkan,
sebagaimana kita telah bertemu.
Saling berbagi melewati banyak musim,
melewati suka dan duka bersama.

Suatu saat nanti ketika kamu merindukanku,
kamu masih bisa merasakan kehangatanku di bawah sinar matahari,
kamu masih bisa merasakan belaianku ketika angin berhembus,
kamu masih bisa mendengar kata-kata penghiburanku di balik hujan,
kamu masih bisa merasakan pelukanku ketika membaringkan diri,
dan kamu masih bisa merasakan cintaku ketika kamu menutup matamu.

Sekalipun awan datang dan pergi,
tetapi langit masih disana.
Kita masih berada di bawah satu langit,
dan ruang akan selalu terhubung.

Semoga jika suatu hari kamu merasa tersesat,
dengan mengingat kebersamaan kita akan menjadi kekuatan.
Kita berpisah hanya di kulit luarnya saja,
Karena perasaan melampaui ruang dan waktu.

Doaku selalu menyertaimu,
karena itu, jangan pernah merasa sendiri...

Saturday, November 5, 2011

Budayakan Berpikir Kritis Sejak Dini

Kenapa? Kenapa? Dan kenapa?

Seringkali pertanyaan itu muncul, kebanyakan dari seorang anak-anak. Banyak hal yang masih belum dimengerti oleh anak kecil, sehingga mereka banyak bertanya kenapa. Berpikir analitis adalah tanda orang yang cerdas karena mereka tidak menelan segala sesuatu mentah-mentah. Tapi saya heran, banyak sekali anak-anak, terutama di daerah Asia yang tidak diperbolehkan bertanya kenapa oleh orang tua mereka. Sebagian besar orang tua atau orang yang dianggap tua beranggapan jika anak bertanya kenapa berarti melawan, atau tidak sopan.

Saya bagi sedikit pengalaman saya ketika masih kecil. Waktu itu saya melihat ada kerabat yang sedang merokok. Saya tanya, “Kenapa merokok? Bukankah itu tidak baik?” Coba tebak jawaban apa yang saya dapat? “Kamu anak kecil tahu apa?” Yah, saya akui, anak kecil memang tidak tahu apa-apa, mereka hanya menilai hitam dan putih, belum mengenal wilayah abu-abu. Tapi itulah yang menyebabkan mereka dikatakan murni. Tidak seperti kebanyakan orang dewasa yang mulai berkompromi akan banyak hal, dan lama-lama batasan antara baik dan buruk pun menjadi tidak jelas. Seharusnya kalau anak bertanya ‘kenapa?’ orang yang dianggap lebih tahu itu berusaha menjelaskan sebaik-baiknya menggunakan bahasa yang bisa dimengerti anak-anak, atau seandainya mereka tidah tahu pun, tidak ada salahnya untuk berkata “saya tidak tahu” lalu di lain kesempatan berusaha mencari jawaban yang sesuai, bukan hanya berkata tidak tahu kemudian lepas tangan.

Saya menyadari satu hal, kenapa orang barat bisa lebih maju dibanding kita. Karena mereka diajarkan berpikir kritis sejak kecil! Pertanyaan kenapa tidak akan mendapatkan dampratan, sehingga pola pikir ini terbawa sampai dewasa. Ketika kita memarahi anak yang bertanya kenapa, seakan memang anak itu tidak tahu apa-apa, tanpa sadar kita sudah membuat mereka menjadi bodoh dan nantinya bakal mudah dipengaruhi, karena mereka sudah tidak mampu lagi bertanya “kenapa?”! Memang anak kecil tidak tahu apa-apa, tapi karena itulah harus diisi sesuatu yang positif. Kalau kita sudah terbiasa ‘memerintah’ secara mutlak dan tidak boleh ditanya, akhirnya sampai tua anak itu cenderung suka diperintah, dan tidak punya inisiatif. Dari segi emosi pun, anak seringkali menjadi gondok karena meskipun mereka marah, tak bisa melampiaskan ke orang tuanya. Lain halnya jika kita memerintahkan anak-anak, disertai alasan yang jelas. Mereka akan mengikuti karena mengerti manfaat dan bahayanya, bukan karena takut semata.

Saya masih beruntung hanya sekedar dimarahi ketika bertanya ‘kenapa?’ saat masih kecil. Banyak teman-teman saya yang dimaki-maki, ditampar, dan dihukum ketika mereka bertanya kenapa kepada orang tua mereka setiap kali satu perintah keluar. Di satu sisi orang tua mengejarkan anak untuk tidak merokok. Di sisi lain orang tua merokok di depan si anak. Apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar berbeda jauh. Mulai sekarang marilah kita berusaha untuk bertindak tidak jauh berbeda dengan apa yang kita katakan. Marilah kita membiasakan diri dengan pertanyaan ‘kenapa?’, karena pertanyaan itu merupakan benih masa depan yang lebih baik.

Tuesday, September 27, 2011

Dance

Dance my lady, paint the sky...
Dance in the eternal circle of life...
For the impermanence itself is eternal...
Centerless, motionless, yet moving...

Rest

Seeking pleasure, refusing pain,
endlessly run to nowhere but a loop.

Everything seemed obtained can't lasts,
Like snapping of fingers.

Everything seemed obtained can't be grasped,
Like trying to catch wind.

Where in the world you can find a safety place,
If your heart itself is never feel safe?

Why don't rest for a while?
Like a returning farmer from field,
as if everything was never begin at the first place...

Monday, May 30, 2011

Frederica Bernkastel's Poem Collection

Onikakushi-hen

Please do not deplore yourself.
Even if the world does not forgive, I will forgive you.

Please do not deplore yourself.
Even if you do not forgive the world, I will forgive you.

So please tell me.
What will it take for you, to forgive me?

-Frederica Bernkastel


Onikakushi-hen ~from the postcard in GanGan Powered Spring 2005 issue~

Do you know what is the sin?
It isn't because you ate the forbidden fruit.

Do you know what is the sin?
It isn't because you listened to the serpent.

You still don't know what is the sin?
Then, that itself is your sin.

-Frederica Bernkastel


Watanagashi-hen

I cannot quench your thirst
Because even if you yearn for the truth, you refuse to believe in it.

I cannot quench your thirst
Because no such truth exists that you are in anticipation for.

But I still want to quench your thirst.
Because I am the one the that put you into the desert.

-Frederica Bernkastel


Watanagashi-hen ~from the postcard in GanGan WING June 2005 issue~

The most intricate thing to find in this world.
Is it a needle that you lost in the desert?

The most intricate thing to find in this world.
Is it a crow's feather that you lost in the darkness of the night?

The most intricate thing to find in this world is,
Realizing your own erroneous contemplation.

-Frederica Bernkastel


Tatarigoroshi-hen

The frog in the well was happy.
It wasn't interested what was outside the well.

The frog in the well was happy.
It was recluse to anything that happened outside the well.

And you were happy.
Because you didn't know what occurred outside the well.

-Frederica Bernkastel


Tatarigoroshi-hen ~from the postcard in G-fantasy June 2005 issue~

I was the most unfortunate.
I knew that there was no exit out of this maze.

Then, he was the next unfortunate.
He did not know that there was no exit out of this maze.

But all the rest weren't so unfortunate.
They didn't know that they were in the maze in the first place.

-Frederica Bernkastel


Himatsubishi-hen

So who is the culprit, you ask?
Finding that out is part of the story, right?

So who is the culprit, you ask?
Do you even know what is the culprit in the first place?

So who is the culprit?
Who is the culprit that's gonna kill me?!

-Frederica Bernkastel


Himatsubushi-hen ~from the shitajiki in GanGan March 2006 issue~

What is it that I seek?
Perhaps it is a knight from a far away land.

What is it that I seek?
Perhaps it is a shore that will save me from this eternal swamp.

There is only one thing that I seek.
What I would obtain will either be the kishi (shore), or shiki (my death).

-Frederica Bernkastel


Meakashi-hen

The little girl cried when she lost her marbles in the desert.
She searched the desert for one hundred years.

The little girl cried when she thought she might've lost them in the sea rather than the desert.
She searched the depths of the sea for one hundred years.

The little girl cried when she thought she might've lost them in the mountains than the sea.
How long will it take till she begins to doubt whether or not she actually lost them to begin with?

-Frederica Bernkastel


Tsumihoroboshi-hen

At the first time, I do my best to try again
against the inevitable tragedy.

In the second time, I become disgusted
towards the inevitable tragedy.

The third time, disgust is overwhelmed into painfulness.
But by the seventh time, this all becomes a farce comedy.

-Frederica Bernkastel


Tsumihoroboshi-hen ~hat was listed on the production diary @ 07th Expansion~

She wasn't discouraged nor did she cry at her fate.
She was beautiful.

She didn't fawn anyone and fought them all by herself.
She was noble.

She shined brightly, like a divine figure.
I needed someone like her.

-Frederica Bernkastel


Minagoroshi-hen ~Prologue~

I wanted to know the world that was outside of the well.
So I tried hard to get out from the bottom of the well.

I wanted to know the world that was outside of the well.
So I climbed up numerous of times despite falling down over and over again.

But then I realized it.
The higher and higher I climb, the pain increases when I fall down again.

When my interest in the world outside of the well began to equal the amount of pain,
That was when I finally realized the meaning of the story to Der Froschkönig.

-Frederica Bernkastel


Minagoroshi-hen ~After Watanagashi~

Please tell me what happened in this night.
It's like the cat inside the box.

Please tell me what happened in this night.
You don't know if the cat in the box is dead or alive.

Please tell me what happened in this night.
The cat in the box was dead.

-Frederica Bernkastel


Minagoroshi-hen ~Ending Credit Roll~

What kind of world lies outside of the well?
Is it something that is worth struggling for?

What kind of world lies outside of the well?
Is it something so attractive enough to fall and try over and over again?

What kind of world lies outside of the well?
Let's enjoy taking the pains of finding that out.

If I reach the world that yearn for, it must be a spectacular world.
Even if that world was another pit inside a well.

The key to the new world is the resolve to get out of the well.
Being able to get out or not,
A new world awaits...

-Frederica Bernkastel


Matsuribayashi-hen ~Prologue & Ending Credit Roll Part A~

Everyone has a right to pursue a happy life.
The difficult part is to be given that right.

Everyone has a right to pursue a happy life.
The difficult part is to fulfill that right.

I too have a right to pursue a happy life.
The difficult part is to work out a compromise for that right.

-Frederica Bernkastel


Matsuribayashi-hen ~Ending Credit Roll Part B~

That's because
I'm gonna become much much more happy from now on.

I'm not gonna compromise with just this.
We are gonna take back all of our happiness that we lost.

For me, that's about a hundred year's worth.
For you, a thousand year's worth.

-Frederica Bernkastel

Sunday, May 22, 2011

Vastness

Sky embrace everything as it is,
rain bestowed for good and bad.
Wisdom neither hold nor let go,
true love doesn't differentiate.

Saturday, May 21, 2011

Unfading Hatred

Tears of hatred that never flow,
mass of fire that consume everything.
Let the colors fading away,
leave me nothing but this pain.

Wednesday, May 18, 2011

Boundless Sky

Gazing into the blue sky,
the clouds come and go.
But the sky itself is still...

Looking inside our mind,
thought come and go.
But the mind itself naturally still...

Song of Mana (Translated)

I heard
A nostalgic song
somewhere far away

It stirred deep within my heart,
A young strength
Spoke of the song of life

I am born from you,
And I returned
Embedded in a song, both kind and cruel
My life took a turn
I am born anew

Hurrying, to be close to you
Again and again, I long for you
I am hurrying to be with you
Again and again, I long for you

My longing is no diamond
(Just a small crystal)
A grain of sand in the desert,
One drop in the ocean
But with pride, I come

Seasons come and go
And I follow the same tracks
All I want is to sleep,
Embraced in your song
All I want is to wait,
Curl up in a dream
I am following my longing for you

I was riding on a wind,
Your song ecchoing far
Thrown by waves, I am surging torwards you

Young energy (A nostalgic song)
I'm keeping your smile so close to my heart
And I continue my journey

The time is short, and I must hurry
Thought that I was free,
Free from the past
But many-colored memories
Blooming deep inside of me
Finally, finally I reach you
Hear my truth and behold my dream
My beautiful dream

Seasons come and go
And I follow the same tracks
Thought that I was free,
Free from the past
But many-colored memories
Blooming deep inside of me
Finally, finally
I reach

Diantara Langit dan Dirimu

Tetes air mata mengalir sedih
Akupun menangis dalam lamunanku
Ku yakin lamunanku hanya mimpi
Namun ternyata kau tlah pergi jauh

Seakan ada cinta mengikatku
Akupun melamun dalam bayang sepi
Sungguh ku kira itu hanya mimpi
Namun ternyata kau tlah pergi jauh

Mana adanya cinta sucimu?
Mana adanya harapan hati?

Saat malam tiba bulanpun tenggelam
Kala rasa hati berselimut resah
Kala ku ingin mencoba berucap
Namun ku hanya mampu terdiam.

Ost. Rindu-Rindu Aizawa, dicatat hanya berdasarkan ingatan semata... ^^

Bima Sakti di Dalam Diriku

kerang kecil yang kupungut di pantai kemarin
kenapa dia berbentuk melingkar
yang memberitahu jawabannya adalah kamu
yaitu karena kilau bimasakti di malam hari
dan kilaunya membentuk kerang
telingaku juga seperti kerang itu
kupingku ingin mendengar suaramu
tapi ternyata kamu berada jauh di langit

beraneka bunga yang mekar di hutan
kenapa mereka begitu berwarna warni
yang memberitahu jawabannya adalah kamu
itu karena matahari yang menyinari bumi dengan sinarnya
bunga-bunga itu terpesona dengan cahayanya
dan bunga-bunga yang melihat cahaya itu diliputi kecerahan dan memekarkan kelopaknya

keajaiban di dalam hatiku ialah ketika aku sedang mengingatmu
dalam kesunyian seperti bimasakti
membentuk lingkaran

By "Tetsuya Takeda", ada di buku "Doraemon Petualangan"

Dunia Penuh Warna

Orang dewasa terkadang berkata yang tak masuk akal
Berbicara bohong pada anak-anak
Ada yang menjadi pandai kalau belajar dengan sungguh-sungguh
Edison nilai bahasanya tidak bagus
Einstein murid yang bodoh di kelas
Seseorang pasti memiliki bakat yang menonjol
Seperti aku yang pandai di luar sekolah
Dengan permainan hom pim pa sekolah akan menyenangkan
Kita semua memang berbeda
Barang jualan jadi laku dengan bermacam-macam roti, ikan dan bunga.
Jalanan kota jadi ramai karena ada hom pim pa
Kita semua memang berbeda
Di dalam kolam ada ikan yang berenang

By "Tetsuya Takeda", ada di buku "Doraemon Petualangan"

Doa (Zhu Fu)

(Teman, aku akan mendoakanmu selamanya)

Jangan bertanya, jangan berberbicara, biarkan semuanya tak terucap
Saat ini pelukan cahaya lilin, membiarkan kita melalui semua ini dalam hening
Jangan melambaikan tanganmu, jangan berpaling, ketika aku menyanyikan lagu ini
Aku hanya takut kalau-kalau air mata ini perlahan mulai mengalir

Aku harap hatimu akan menyimpan senyumku selamanya
Mendampingimu melewati setiap musim

Berapa banyak kekhawatiran? berapa banyak urusan? dalam hidup terdapat kepahitan dan sakit
Hanya setelah kehilangan, kita baru benar-benar mengerti bagaimana untuk menghargai dan menyayangi
Cinta sulit untuk dilepaskan, orang sulit untuk dijaga, di zaman ini sekali kita melewati perpisahan, kita akan mengambil jalan yang terpisah
Dingin dan kehangatan, sedikit demi sedikit, setetes demi setetes, akan merasuk ke hati

Aku harap hatimu akan menyimpan senyumku selamanya
Mendampingimu melewati setiap musim

Rasa sakit telah terpisah, namun rasa sakit masih terasa depan mataku
Aku sudah mengatakan selamat tinggal, namun selamat tinggal terasa tidak begitu jauh
Mungkin kita memiliki nasib, dengan nasib ini aku masih dapat berharap pada hari esok
Kelak kau dan aku akan bertemu lagi dalam musim yang indah

Aku harap hatimu akan menyimpan senyumku selamanya
Mendampingimu melewati setiap musim

Terjemahan "Zhu Fu" bu "Jacky Cheung"

Terima Kasih (Arigatou)

Menyanyikan "terima kasih" lagi dan lagi, meskipun kita terpisah jauh...

Berjalan sambil ditiup angin, di antara kumpulan yang datang dan pergi
Aku bertemu denganmu di sini ... "Aku tidak ingin berpisah"

Bahkan di malam-malam sepi, kau ada di sini, aku akan berjanji akan menjadi kuat
Hati kita bergabung menjadi satu, sehingga kita bisa terbang

Menyanyikan "terima kasih" lagi dan lagi, meskipun kita terpisah jauh
Melambaikan tangan tanda "selamat tinggal", mari kita bertemu lagi di sini

Satu per satu, kalau aku bisa mewujudkan pikiran-pikiran ini sekarang
Aku pasti akan menjadi lebih kuat, dan bisa menemuimu dengan senyum

Satu per satu, bahkan keyakinan bahwa dunia itu berputar merupakan sesuatu yang menakutkan
Kata-katamu kepadaku pada hari itu akan menjadi sayapku ketika aku terbang

Menyanyikan "terima kasih" lagi dan lagi, meskipun aku tidak memegang tangan siapa pun (lagi)
Menggemakan "terima kasih" lagi dan lagi, sehingga (suatu saat) lagu ini akan mencapaimu

Menyanyikan "terima kasih" lagi dan lagi, meskipun kita terpisah jauh
Melambaikan tangan tanda "selamat tinggal", mari kita bertemu lagi di sini

Melambaikan tangan tanda "selamat tinggal", mari kita bertemu lagi di sini
Aku ingin bertemu denganmu lagi ...

Terjemahan lagu "Arigatou" by "Bon'z", Ost. Kyou Kara Ma-Ou

Saturday, May 14, 2011

Keinginanku (My Will)

Diam-diam terbangun...
Aku selalu berharap,
kilasan pikiran ini
akan mencapai dirimu...

Tidak dapat bergerak maju, padahal tinggal sedikit lagi,
Pandangan di depanku selalu dihalangi
Banyaknya hari aku ingin melihatmu tidak terhitung lagi,
detak jantungku yang kuat berubah menjadi patah hati.

Jika ada sesuatu seperti keabadian,
Aku ingin mempercayainya, bahkan jika aku harus mengambil jalan yang panjang.
Meskipun aku tahu bahwa aku telah terluka sebelumnya karena kecerobohanku
Aku tidak akan berhenti, aku tidak akan menyerah kepada siapapun.

Saya memikirkanmu
Itu saja sudah cukup
untuk membuat air mataku mengalir sekarang
Aku selalu berharap,
kilasan pikiran ini
akan mencapai dirimu...

Aku sudah memahami segala sesuatu tentang pura-pura menjadi kuat.
Tapi sejak itu, keraguanku telah lenyap.

Pasti selalu ada hal yang ingin aku tunjukkan padamu
Dan begitu banyak kata yang ingin kudengar
Aku ingin melihat dirimu, ketika kamu tertawa ataupun menangis
Jadi aku akan berhenti menunggu
danberusaha mengambil kesempatan.

Saya memikirkanmu
Itu saja sudah cukup
untuk membuat air mataku mengalir sekarang
Aku selalu berharap,
kilasan pikiran ini
akan mencapai dirimu...

Saya memikirkanmu
Itu saja sudah cukup
untuk membuat air mataku mengalir sekarang
Suaraku yang jauh tidak bisa mencapaimu sekarang, tetapi suatu hari nanti pasti akan ...
Percayalah. la la la la la la ...
Percayalah. la la la la la la ...
Percayalah. la la la la la la ...

Terjemahan lagu "My Will" by "Dream", Ost. Inuyasha

Dengan Tulus (Sincerely)

Perasaan yang ingin aku sampaikan padamu terasa meluap sekarang
Tapi aku tidak bisa merangkainya menjadi kata-kata, aku bingung
Banyak musim telah berlalu
Sejak hari kita bertemu
Terjaga semalaman sambil mengobrol pasti dapat membawa kenangan kembali, bukan?
Aku memahami kesia-siaan
dalam perjalanan menuju mimpiku

Jika kamu merasa tersesat
dan tidak bisa terus melangkah
Aku ingin kamu mengingatnya sekali lagi
Bahwa tidak peduli seberapanya jauh kita terpisah
Kita akan selalu terhubung

Dalam kehidupan sehari-hari dimana kamu merasa kacau
Kamu benar-benar ingin menangis, tetapi kamu tetap melangkah di jalanmu, bukan?
Jangan memaksakan diri begitu keras
Tetaplah menjadi diri sendiri
Karena aku benar-benar menyukai wajahmu yang tersenyum
Kita telah mengorbankan banyak hal
untuk membuat impian-impian kita menjadi kenyataan

Jika kamu merasa tersesat
dan tidak bisa terus melangkah
Aku ingin kamu mengingatnya sekali lagi
Bahwa tidak peduli seberapanya jauh kita terpisah
Kita akan selalu terhubung

Merasakan kesedihan dan membuat kesalahan berulang
Adalah proses menjadi dewasa, bukan?
Tapi aku ingin semua orang tahu
Bahwa mereka tidaklah sendirian

Mari kita masing-masing memulai perjalanan kita sendiri dari sini
Kami berbeda sampai sekarang
Aku tidak akan tersesat lagi, aku akan terus melangkah maju
Menuju masa depan yang bagaimanapun
Sehingga aku bisa menjadi kuat

Cerita kami
Akan terus berlanjut selamanya

Terjemahan lagu "Sincerely" by "Dream", Ost. Hikaru no Go

Kupu-Kupu yang Terbang Terbalik (Sakasama no Chou)

Suatu hari kupu-kupu yang terbang terbalik akan menemukan cahaya
Aku memotong rambutku bersamamu di depan cermin
Suara langkah kaki bergema di lorong ketika kelas sedang berlangsung
Suara hujan terus-menerus mengikuti

Sementara suatu sosok terasa, sepertinya itu sesuatu yang indah
Ia akan menjadi bunga yang cantik, tapi juga akan menjadi buah beracun
Hari ini hujan juga, bahkan sekarangpun masih
Aku ingin terhubung dengannya melalui langitnya dan langitku

Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Aku ingin tahu apakah kita bisa meninggalkan memori akan setiap orang di suatu tempat?
Dalam kegilaan ini, kamu memberiku hidup
Aku ingin tahu sampai dimana kita dapat melindungi memori kita

Kau ingat itu, kupu-kupu yang terbang terbalik
Pertukaran surat ini tidak terhentikan
Bahkan jika aku telah terapung, aku masih harus berenang
Suara orang yang tidak pernah berhenti bagaikan gelombang

Melodi yang akan aku akan sampaikan, aku percaya padanya
Apakah irama yang lembut ini terasa seperti menangis?
Selalu saja hujan, masa kini akan berlanjut ke masa depan
Aku ingin berpikir begitu-

Dalam kegilaan, Ketidakpastian
Aku ingin tahu apakah kita bisa meninggalkan sosok setiap orang di suatu tempat?
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Aku ingin tahu sampai dimana kita dapat melindungi setiap orang

Ada perasaan yang tidak tertuang menjadi kata-kata
Tidak peduli seberapa jauh orang merentangkan tangan mereka, ada sebuah tempat yang tidak terjangkau dalam hati manusia
Aku menyukai pikiran yang tak terucap dari setiap orang
Karena bahkan jika hal itu tidak dapat menjadi sesuatu, mereka tidak akan berubah sampai kapanpun

Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Aku ingin tahu apakah kita bisa meninggalkan memori akan setiap orang di suatu tempat?
Dalam kegilaan ini, kamu memberiku hidup
Aku ingin tahu sampai dimana kita dapat melindungi memori kita
Dalam kegilaan, Ketidakpastian
Aku ingin tahu apakah kita bisa meninggalkan sosok setiap orang di suatu tempat?
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Aku ingin tahu sampai dimana kita dapat melindungi setiap orang

Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Setiap orang memiliki aspirasi
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Setitik harapan
Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Detak jantung dari setiap orang
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Setitik kesan
Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Tatapan dari setiap orang
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Setitik kebetulan
Di tengah kegilaan ini, Ketidakpastian
Setiap dan kehangatan semua orang
Dalam kegilaan ini, kau memberiku hidup
Sebuah janji

Terjemahan dari lagu "Sakasama no Chou" by "Snow", Ost. Jigoku Shoujo

Petualangan Kita (Bokura no Bouken)

Dimanakah adanya...? Hartaku satu-satunya...
Sekarang marilah kita menuju petualangan besar ...

Sinar matahari yang lembut memberiku semangat keberangkatan.
Langit dan bunga, lihat bagaimana mereka tersenyum.
Apa yang kau harapkan terjadi nanti?

Bernapaslah dalam-dalam ... Bukalah pintu impianmu dengan lembut dengan tanganmu.... "Ayo!"

Ketika angin bertiup, ketika hatiku cerah,
ketika memegang peta kosong
Aku berlari! Untuk mencapai impianku
Akan kuhadapi semua rintangan!

Ketika angin bertiup, ketika esok aku berjalan menuju musuhku,
Berapa jauh, sampai dimana? Tempat di mana aku bisa terus melangkah.
Baik rasa gugup, maupun masa depan yang kompleks,
Aku tidak takut, aku tidak takut akan apapun!

Jika kamu melihatnya perlahan tidak akan apa-apa... tapi mengapa hal yang melukai itu? sama seperti pada orang lain ...

Aku berlari, aku ini "petualang mimpi"
Langit dan bunga, lihatlah bagaimana mereka tersenyum,
Hanya ada satu jalan yang dapat dilalui seseorang sendirian
Ikatlah tali sepatumu terlebih dahulu, karena kamu tidak bisa pergi dan menyerah! Karena!

Ketika angin bertiup, ketika hatiku cerah,
ketika memegang peta kosong,
Ketika angin bertiup, ketika esok aku berjalan menuju musuhku,
Berapa jauh, sampai dimana? Sampai aku dapat mengikuti jejak yang dibuat.

Aku tidak akan kalah! Aku tidak akan menangis!
Sampai mimpi itu terwujud pada waktunya...
Langit itu tersenyum! Bunga itu tersenyum!
Aku juga, akan tersenyum satu hari nanti karena ...!
Aku akan menghadapi setiap hambatan karena ...!
Aku tidak takut, aku tidak takut akan apapun!

Terjemahan lagu "Bokura no Bouken" by "Kids Alive", Ost. Hikaru no Go

Gelar Bagiku (Mi Title)

Oh, suaraku selalu menangis entah dimana
Itu sebabnya aku berhenti
Memandang langit seperti kebiasaanku dahulu
Aku sudah lupa untuk melihatnya...

Terus mencari di dalam keseharian, akupun lelah mencari sesuatu yang ideal
Selalu ada hari esok, bahkan untuk orang seperti saya

Jadi, aku akan terus berlari
Bahkan jika tidak ada alasan!
Jadi, aku akan pergi
Ke langit luas yang hampir kulupakan...!!

Oh, di dunia ini
Kita hanya mengulang (apa yang dianggap sebagai) "akal sehat" yang diajarkan pada kita
Tak seorang pun dapat menemukan tempat baginya
Kita semua melihat kaki kita lagi hari ini

Ketidaksabaran yang tertumpuk, teori ke putus-asaan
Sekali lagi aku kehilangan akan makna diriku

Jadi, ah, aku akan menghancurkan
Dinding dari aliran realitas...!!
Jadi, ah, aku akan mengambil
Keberanian kecilku yang hampir hilang ...!!

Ah, lari, lari, lari, lari ...
Ah, hancurkan, hancurkan, hancurkan, hancurkan...

Ah, apa yang kau lihat ... di akhir perjalanan tak berujung?

Terjemahan bebas lagu Mi Title, by Utaibito Hane, Ost. Hungry Hearts

A Letter from Charlie Chaplin to His Daughter

Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah? Aku tahu ini bahwa dalam kehengingan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar.

Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan
kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah. Duduklah dan bacalah surat ini… aku adalah ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa. Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka.

Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu, namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku. Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London. Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya. Aku juga merasakan bahwa uang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup.

Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu. Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi.

Geraldine putriku, aku telah memerintahkan kepada wakilku di Paris untuk memberikan sejumlah uang untuk keperluanmu tanpa menanyakan kebutuhanmu. Namun bila engkau punya pengeluaran untuk orang lain, maka engkau harus mengirimkan bukti pembayarannya.

Geraldine putriku, sesekali naiklah bus dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: “Aku juga bagian dari mereka”. Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu. Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu. Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka berakting lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu. Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuliah bahwa selalu ada orang yang berakting lebih baik darimu.
Engkau juga perlu tahu bahwa tidak pernah ada salah satu anggota keluarga Chaplin yang begitu sombong mencerca seorang pengemis atau seorang seniman di sekitar Paris.

Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu.
Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan’ ini dalam menipu…..

Aku tinggal lama di tempat sirkus, dan aku merasa khawatir setiap kali melihat para pemain akrobat yang bergantungan pada tali yang tipis dan bergetar. Namun putriku, aku harus mengucapkan sebuah realita padamu bahwa rakyat kokoh berdiri di atas bumi yang luas,
tapi lebih banyak yang terjatuh ketimbang para pemain akrobat yang bergantungan di tali itu.

Geraldine, ini ayahmu tengah berbicara denganmu. Mungkin suatu malam gemerlap ada sebuah berlian paling mahal di dunia yang menipumu. Pada malam itu, berlian tersebut menjadi tali yang tidak kokoh di bawah kakimu dan kejatuhanmu sudah pasti terjadi… Suatu hari ketika seorang bangsawan tampan secara licik menipumu, agar engkau bermain dengan tali sirkus,
maka perlu kau ketahui bahwa para pemain amatir tali sirkus bakal terjatuh.

Jangan tambatkan hatimu pada emas dan perhiasan lainnya. Berlian paling besar di dunia ini adalah matahari yang bersinar menyinari seluruh alam. Namun bila suatu hari engkau menambatkan hatimu kepada seorang pria yang punya hati bak mentari, satukan hatimu dengannya, cintailah ia dengan sunguh-sungguh dan apa yang engkau lakukan itu sebagai kewajiban. Dia lebih layak mendefinisikan cinta yang berarti satu hati, ketimbang aku…

Putriku, seorang wanita tidak layak menelanjangi dirinya karena seseorang dan sesuatu apa pun itu… Ketelanjangan adalah penyakit zaman kita. Menurut pendapatku, tubuhmu hanya menjadi milik seseorang yang ruhnya telanjang untukmu.

Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain. Dan aku akhiri suratku ini dengan;

“Jadilah manusia, suci dan satu hati; karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribukali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan”.

By : Charlie Chaplin
Informed by : Devry Denantha

Wednesday, May 11, 2011

Children Learn What They Live With

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan..
Jika anak banyak dimusuhi, ia belajar menjadi pemberontak..
Jika anak hidup dalam ketakutan, ia selalu merasa cemas dalam hidupnya..
Jika anak sering dikasihani, ia belajar meratapi nasibnya..
Jika anak dibesarkan dalam olok-olok, ia akan menjadi seorang pemalu..
Jika anak dikelilingi rasa iri, ia tak akan puas dengan apapun yang dimilikinya..

Jika anak dibesarkan dalam pengertian, ia akan tumbuh menjadi penyabar..
Jika anak senantiasa diberi dorongan, ia akan berkembang dengan percaya diri..
Jika anak dipuji, ia akan terbiasa menghargai orang lain..
Jika anak diterima dalam lingkungannya, ia akan belajar menyayangi..
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan senang menjadi diri sendiri..
Jika anak dibesarkan dalam kejujuran, ia akan terbisa melihat kebenaran..
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan besar dalam nilai keadilan..
Jika anak dibesarkan dalam rasa aman, dia akan mengandalkan diri dan mempercayai orang lain..
Jika anak tumbuh dalam keramahan, ia akan melihat bahwa dunia itu sungguh indah..

by : Dorothy Low Noite

Saturday, April 9, 2011

Lepaskan Sumber Penderitaanmu

Seringkali kita tidak menyadari, bahwa apa yang kita sayangi, terkadang justru lebih banyak memberikan kesusahan daripada kesenangan. Tapi kita dibutakan oleh segala yang terlihat baik-baik di kulit luarnya, dan mengabaikan racun yang tersimpan di dalam. Itulah kesusahan di kemudian hari yang harganya tidak sebanding dengan kesenangan yang kita dapat. Seperti narkoba, atau minuman memabukkan yang memberikan kesenangan sementara. Ketika kita sadar, sudah terlambat untuk melepasnya atau malah kita tak sanggup melepasnya walau sudah tahu semua itu tidak ada bagus-bagusnya.

Tiba-tiba saya teringat dengan pengalaman dahulu... Waktu saya masih semester 3-4an, saya pernah dihadiahi mobil. Enak kan? jadi bisa pulang pergi ke kampus dengan mobil pribadi... Tidak keringatan, tidak harus berebut tempat duduk, dan relatif lebih aman. Selain itu juga kalo mau jalan-jalan bersama teman jadi lebih gampang. Tapi tunggu dulu... Setelah semua itu ada kewajiban yang mengikutinya. Saya dituntut untuk membersihkan mobil itu setiap hari dengan tangan saya sendiri. Bagaimana dengan bengkel? Uang saya sebagai mahasiswa tidak mencukupi kalau setiap hari harus cuci mobil di bengkel... Walaupun menaiki mobil sendiri, tapi rasa capek sehabis kuliah tetap terasa. Bayangkan saja, tugas-tugas yang menumpuk, otak yang kelelahan belajar, dll. Bahkan tanpa mempedulikan itupun, saya tetap ‘harus’ membersihkan mobil saya. Hampir setiap hari saya diceramahi untuk selalu mencuci dan mencuci mobil. Tentu saya tidak bisa menuruti hal itu terus menerus karena kondisi fisik yang memang tidak memungkinkan. Bahkan terkadang ketika saya sedang membaca, santai, istirahat, atau mengerjakan tugas masih juga dipaksa mencuci mobil.

Jadi saya ini harus bagaimana? Suatu hari, karena sudah tidak tahan, saya akhirnya mengatakan kalau begini caranya, saya tidak sanggup lagi memiliki mobil ini. Saya bersedia mengembalikan mobil ini kepada yang memberikan dan kembali ke cara lama saya, naik kendaraan umum. Lelahnya naik kendaraan umum belum apa-apa dibandingkan kelelahan fisik dan mental yang harus saya hadapi. Walaupun harus kehilangan fasilitas, gengsi, dan kemudahan yang tersedia, saya bersedia melepasnya demi kebahagiaan pribadi.

Ceritanya saya sudahi sampai disini. Tentu ketika saya mengatakan ingin ‘melepas’ mobil itu saya tidak bercanda. Kalau orang yang memberikan mobil itu ingin menariknya kembali, saya bersedia mengembalikan dan mengganti nama di surat-surat kepemilikan (yang saat itu atas nama saya). Kita dapat menemukan banyak sekali cerita-cerita yang serupa di dunia ini, dimana apa yang dianggap menyenangkan, ternyata setelah dipikir baik-baik lebih banyak menyusahkan, seperti teman, pacar, game, dll. Sayangnya terkadang kita tidak memiliki kekuatan untuk melepas semua itu karena terbuai dengan secuil kesenangan yang ditawarkan, seperti dibuat mabuk dan buta. Diperlukan suatu kebijaksanaan untuk dapat menilai apakah sesuatu yang kita anggap baik akan memberikan kita kebahagiaan jangka panjang, atau hanya kebahagiaan jangka pendek plus setumpuk penderitaan. Dan diperlukan keberanian untuk melepas hal yang lebih banyak menyusahkan ketimbang membahagiakan tersebut.

Tuesday, April 5, 2011

Pencerahan (Wu)

Hati yang bebas membawa berkah tanpa batasan
Tanpa batasan, hidup kita yang rapuh terhubung oleh cinta
Mengapa kamu menutup mata dan membiarkan dirimu dibelenggu oleh gelar semata?
Dengan rela, aku menyelami perasaanku untuk menyadari hakikat dan kekosonganku



Tinggalkan impian palsumu, tinggalkan segala yang akan hancur di kemudian hari
Tinggalkan waktu luangmu, ambisi, kenikmatan, dan kegelisahanmu
Dengan banyak memiliki, banyak bahaya akan mengikuti
Dengan sedikit barang, keserakahan akan berkurang juga
Jika ini adalah takdir, bagaimanapun pahitnya hidup, kamu akan selalu dapat berpuas diri
Namun jika ini bukan, kuburlah cinta ini di dalam hatimu
Dalam hidup kita, segala sesuatu saling bergantung, dan hanya memerlukan sepersekian detik untuk melihat ke belakang
Biarkan aku menanam benih kebaikan dan menempuh kehidupan ini bersamamu

Hanya seseorang dengan hati yang bebas yang dapat mengerjakan hal besar
Hanya seseorang yang hatinya tenang yang berada di atas segalanya
Aku telah mempertimbangkan langit dan bumi, aku telah mempertimbangkan segala masa laluku
Namun aku tetap tidak mampu menentukan hari-hari kehidupan dan kematian
Janganlah membenci matamu yang telah menipumu
Janganlah marah karena kebahagiaan tidaklah jauh
Ketika pikiran terbentuk diantara keinginanmu, hanya memerlukan sepersekian detik untuk memilih antara kebaikan dan kejahatan
Dengan hati penuh penyesalan, biarkan aku menempuh kehidupan ini bersamamu

Tidak peduli betapa meyakinkannya kebohonganmu, mereka tidak dapat luput dari karma
Sebelum subuh, hatimu telah tersesat lebih jauh lagi
Sebagaimana awan dapat membutakan mata kita dalam sekejab, demikian hati manusia terus berubah
Kepahitan yang terakumulasi sejak lama, terikat untuk selalu datang kembali

Hati yang bebas membawa berkah tanpa batasan
Tanpa batasan, hidup kita yang rapuh terhubung oleh cinta
Mengapa kamu menutup mata dan membiarkan dirimu dibelenggu oleh gelar semata?
Dengan rela, aku menyelami perasaanku untuk menyadari hakikat dan kekosonganku
Di dalam kesederhanaan, biarkan aku menempuh kehidupan ini bersamamu

Terjemahan lagu 'Wu', Ost. Shaolin, By Andy Lau

Tuesday, March 15, 2011

Males nih...

Ga tau nih, belakangan ini koQ gw males nulis artikel yah? Belom ada kejadian berkesan atau inspirasi sih... Hehe... Jadi kali ini nulis isenk ajha yah... Sekedar curhat juga mungkin? Sebenarnya yang bikin gw males nulis seh gara2 kekurangan comment... wkwkwkwk... ^^

Yah, tapi gw tetep nulis juga, untuk menunjukkan kalau gw masih eksis dan memperhatikan blog ini... nggak seperti beberapa orang yang sudah menelantarkan blog mereka...

I still exist...

See you next time and please wait for my other writings... ^^

Friday, February 25, 2011

Important Things

Jangan menangis lihatlah di sana
Sesuatu yang penting yang tak tergantikan
Kalau pejamkan mata kan tercermin di langit malam
Kenang-kenangan yang manis

Sakurapun gugur kembali di perjalanan itu
Walau harus kualirkan air mata kepergian 
Air mata pun gugur kembali di saat itu
Ada kita yang tertawa bersama



Jangan menangis lihatlah di sana
Orang yang penting yang memeluk dirimu
Satu demi satu air mata yang mengalir
Jangan lupakan penyebabnya

Terhadap keramahan orang yang hangat
Dapatkah aku menjawabnya?
Di saat selesainya perjalanan ini
Jawabannya mungkin akan muncul

Di bawah langit ini kita memandang bintang yang sama lalu khawatir
Sambil tetap menggenggam mimpi kita saling menangis, tertawa, membantu dan terus percaya

Sakurapun gugur kembali di perjalanan itu
Walau harus kualirkan air mata kepergian 
Air mata pun gugur kembali di saat itu
Ada kita yang tertawa bersama

Walau hari-hari yang berganti membawa warna keresahan kepada kita
Sekarangpun kita tak tersaput dan jadikan kemauan sebagai penunjuk jalan

Di bawah langit ini…
Di bawah langit ini sesuatu yang penting yang tak tergantikan

Terjemahan lagu "Taisetsuna Mono" by "Road of Major"

Thursday, February 24, 2011

Lucia's Theme

Ketika aku sendiri,
mataku seakan buta, aku tahu.
Langit menyala biru dengan elegannya,
aku tidak menyadarinya.

Ketika aku sendiri,
hatiku seperti es, begitu dingin.
Angin membisikkan melodi lembut,
aku tidak menyadarinya.



Pandanglah mataku,
dan kehangatan untuk hatiku,
cintamu sedemikiannya bagiku.

Mendekatlah sekarang,
dan topanglah sandaranku,
menuju cinta yang menyembuhkan lukaku.

Ketika jantung kita berdetak seirama,
ada keajaiban dalam senyummu,
seakan tidak ada yang tidak bisa kita lakukan.

Dan di dalam pelukan hangatmu,
hatiku akan menemukan tempat.
Bahkan dari jauh,
cinta kita akan selamanya menjadi takdir.

Terjemahan lagu "Lucia's Theme"

Gentle Hands

*
Ditarik oleh tangan dingin yang tak terlihat,
aku melewati waktu seperti ia mengalir dalam keabadian.
Ketika matamu melihat ke kejauhan yang membingungkan,
apa yang terungkap bagi mereka, aku tidak dapat melihatnya.

Saat cahaya bulan menyinari jariku yang pahit dan dingin.
Air mataku yang membeku mulai mengalir kembali.
Aku memandang langit, yang jauh dari mimpi,
ia selalu merangkulku di dalam pandangannya.



Tanpa takut aku mengulurkan tanganku ke dalam kegelapan.
Aku berada di titik dimana aku tidak bisa kembali lagi.
Jika saja aku benar2 menyadari orang seperti apa aku ini,
yang terkubur dalam di dalam memoriku.

**
Aku masih ingin percaya bahwa kamu akan kembali padaku,
sampai kamu dan aku, bersama di tempat ini.
Aku masih ingin merasakan hingga akhir waktu,
sentuhanmu yang lembut dan penuh kasih di wajahku.

Terperangkap di sangkar kaca,
rasa sakit tertahan dalam malam yang dingin.
Dari kejauhan kegelapan tanpa batas,
pasti akan selalu ada secercah cahaya.

Aku tahu cahaya abadimu,
akan memelukku di kehangatan keabadian.
Ketika aku berusaha lari dari pahitnya kenyataan,
aku kehilangan pandangan akan hal terpenting bagiku.

**

*

Apa yang terungkap bagi mereka, aku tidak dapat melihatnya.

Terjemahan lagu "Gentle Hands" by "Tomoyo Mitani"

Small of Two Pieces

Berlari melewati dinginnya malam,
ketika semangat berkobar di hatimu.
Bersiap untuk bertarung, sebuah pisau digenggam erat di sisimu,
Seperti serigala yang penuh kebanggan, sendirian dalam kegelapan,
dengan mata yang memandang dunia,
dan namaku bagaikan bayang2
pada permukaan bulan.

Reff :
Pecahan cermin, memantulkan jutaan nuansa cahaya,
gema lamapun memudar,
tetapi hanya kamu dan aku
yang dapat menemukan jawabnya
dan kita akan berlari ke ujung dunia,
kita dapat berlari ke ujung dunia.



Api yang dingin mencengkram hatiku
di kesedihan malam.
Terkoyak oleh kepedihan ini, aku melukis namamu dalam suara.
Dan gadis fajar dengan mata yang biru, dan sayap malaikat,
nyanyian sang waktu adalah satu2nya mahkotanya.

Reff

Kita bertemu di kabut pagi,
dan berpisah di kedalaman malam.
Pedang yang rusak dan perisai, dan air mata yang tidak pernah jatuh,
tetapi mengalir di hati,
tersapu oleh air yang paling gelap.
Dunia ini damai dan tenang.

Reff

Uninstall

Dahulu, realitas terbesar mendatangi kita dari tempat yang jauh,
Datang hanya untuk menertawakan keberadaan kita yang naif.
Bahkan jika aku menutup telingaku, aku tetap dibingungkan dengan kebenaran yang menyelinap melalui tanganku.
Dimana di dalam tubuh kecil ini aku dapat menemukan kekuatan untuk tetap berdiri?

Reff :
Uninstall, uninstall.
Aku diberitahu bahwa aku hanyalah satu dari sekian banyak debu di planet ini,
Tetapi hal itu merupakan sesuatu yang belum dapat kumengerti.
Uninstall, uninstall.
Aku tidak mempunyai pilihan selain berpura-pura,
Menjadi prajurit yang tidak mengenal takut. Uninstall.



Pikiran kita menjadi semakin tajam tanpa kita sadari.
Ketika aku membuka mataku, menyadari keberadaan kekosongan di bawah ranjangku,
Aku tidak merasakan apapun,
Selain keinginan untuk menghancurkan segalanya.
Ketika aku bahkan tidak bisa memilih waktu kepergianku…

Uninstall, uninstall.
Jika tidak ada orang yang dapat mengantikanku,
Maka aku akan mengambil semua hari-hari itu dan…
Uninstall, uninstall.
Hal itu membuatku ingin mengakhiri segalanya dengan tanganku.
Bukanlah hal yang buruk untuk uninstall.

Reff

Terjemahan lagu "Uninstall" by "Chiaki Ishikawa"

Wednesday, February 9, 2011

Efek kesehatan dari pikiran negatif

Dr. Masaru Emoto San dalam bukunya (Efek kesehatan dari pikiran negatif).

Jika sering membiarkan diri kita stress maka kita akan 'mengalami gangguan pencernaan.
Jika sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung.

Jika mudah tersinggung maka kita akan terkena insomnia (susah tidur).

Jika sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah.

Jika sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena penyakit ginjal.
Jika suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna).

Jika suka marah bisa sakit hepatitis.
Jika sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah.

Jika sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula).

Jika sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori & kontrol fungsi tubuh berkurang).

Jika sering bersedih, bisa menderita leukemia.

Maka dari itu hati yg gembira dan selalu "Positive Thinking" adalah OBAT KESEMBUHAN BATIN ♥ yang TERBAIK!!

From : Philipus Martin

Tuesday, February 8, 2011

Ujian

Pembicaraan gw dengan seorang teman berinisial "EL".

EL : Akhirnya gw bebas juga... Sudah lulus kuliah dan nggak ada ujian lagi...
Gw : Tapi diluar sana ujian hidup masih menantimu...

Saturday, February 5, 2011

Pria di Samping Jendela

Setiap orang pasti bisa membayangkan bagaimana kondisi suatu rumah sakit. Hanya deretan bangsal yang tersusun dengan rapih, dan beberapa ruang khusus untuk menyimpan obat, dokumen, ataupun keperluan standar rumah sakit lainnya. Di suatu bangsal yang tidak berbeda dari bangsal-bangsal lainnya, terdapatlah 2 orang tua yang saling berbagi ruang untuk waktu yang lumayan lama. Maklum saja, tubuh orang tua tidak lagi sesehat dan segagah sewaktu mereka masih muda. Salah seorang dari mereka berdiam di samping jendela. Ia pria yang menyenangkan, bahkan di hari tuanya, ia masih mampu berbagi senyum dan cerita pada setiap orang, sehingga hari-hari yang kedua orang itu lalui jadi tidak pernah membosankan.

Tanpa disadari, mereka telah menjadi teman baik. Pria di samping jendela itu seringkali memberi semangat ketika hati sahabat sekamarnya sedih. Kadang bagi kaum muda, orang yang sudah tua itu hanyalah beban, sehingga tidak heran kalau sebenarnya orang-orang tua di rumah sakit itu seakan dibuang oleh keluarga mereka, dan nyaris tidak pernah ditengok lagi. Ketika ia menceritakan semua itu pada pria di samping jendela, pria itu hanya tertawa. Ia mengerti sepenuhnya perasaan teman sekamarnya itu, namun tidak akan ada gunanya jika ia ikut bersedih dan meratapi nasib. “Maukah kau tahu apa yang aku lihat di balik jendela itu?” Ia berusaha menghibur sahabatnya. Karena didorong rasa penasaran, pria yang bersedih itu mengiyakan saja tawaran temannya.



Mulailah babak baru di dalam hari-hari mereka berdua. Pria di samping jendela selalu menceritakan dengan nada ceria segala sesuatu yang ia lihat di balik jendela. Bagaimana para staff menghabiskan waktu senggang mereka, bagaimana para pasien muda justru menemukan cinta mereka di rumah sakit kecil itu, dan bagaimana para pasien yang sudah kuat melakukan olahraga ringan. Semua cerita itu mengalir begitu saja dari bibir keriput pria itu. Sahabatnya hanya mendegarkan dengan bahagia dan antusias semua cerita temannya, seakan ia sendiri yang menjadi bagian dari semua adegan di balik jendela. Ketika ia semakin terhibur dengan semua itu, iapun dapat dengan mudah melupakan semua masalahnya. Ia menemukan kembali semangat hidup, dan keadaannya berangsur-angsur semakin pulih.

Pikiran manusia seringkali tidak dapat dikendalikan. Kita tidak dapat menebak kapan pikiran jahat muncul, dan kapan pikiran baik tenggelam. Yang menjadi permasalahan, apakah kita dapat melawan pikiran jahat yang muncul itu, atau pasrah saja? Sayangnya rasa cemburu telah menguasai pria yang berada di tengah ruangan bangsal. Setiap hari ia mulai berpikir, ‘Mengapa bukan aku yang berada di samping jendela?’ Pikiran kuat itu mulai mencengkram dan menggerogotinya. Ia tidak lagi mau berbicara, dan keadaannya semakin melemah setiap hari. Dokter, perawat, bahkan teman sekamarnyapun tidak mengetahui pasti, mengapa orang yang sudah mulai pulih itu tiba2 drop lagi?

Malam tiba. Tidak seorangpun tahu apa yang mungkin terjadi di tengah malam. Bencana! Saluran pernafasan pria di samping jendela itu tersumbat. Ia hanya mampu meronta-ronta, berusaha memberi sinyal kepada sahabatnya. Sahabatnya sebenarnya tahu, tapi ia mulai kembali berpikir, ‘Mengapa bukan aku yang berada di samping jendela itu? Kalau saja... kalau saja aku...’ Ia mengeraskan hati dan memutuskan membiarkan saja sahabatnya.

Pagi hari, semua dokter dan perawat terkejut melihat keadaan pria tua yang ceria itu. Siapa yang sangka, orang kemarin masih berbagi senyum dengan mereka, tiba-tiba saja sudah tiada. Semua orang bersedih... Dalam hati, pria yang sebelumnya berada di tengah ruang-pun sebenarnya bersedih... Tapi, ah... Lebih baik sekarang ia merayakan saja kemenangannya. Ia meminta dipindahkan ke samping jendela, tempat sahabatnya dahulu.

Pada akhirnya ia memahami sesuatu. Sahabatnya hanya berusaha menyenangkannya saja dengan mengarang semua cerita indah yang mengalihkannya dari semua permasalahan. Ia hanya duduk terdiam di samping jendela, yang ternyata berhadapan dengan tembok. Sekarang ia hanya mampu menatap ke dalam keputus-asaan dan kekosongan tiada akhir, tanpa kehadiran sahabat maupun cerita indahnya.

Thursday, February 3, 2011

Happy Chinese New Year



May this Chinese New Year blossom into all that your heart desires...

Gong Xi Fa Cai...

Sunday, January 30, 2011

Silence


Through silence, we could understand much...
Through silence, we could understand our self...

Ignorant

Ignorant mans wasting their times
contemplate endlessly to the past and futures;
Understand that happiness is right here,
within every simple things they dwell.

Saturday, January 29, 2011

Stranger Forever

(notes : sebelum membaca cerita ini, sebaiknya tonton dahulu film Thailand berjudul “Hello Stanger”. Cerita ini ber-setting tepat setelah adegan terakhir di film itu)

“Namaku adalah...”

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mematikan radio sebelum pria di radio itu menyelesaikan dialognya...

“Kenapa dimatikan?”
“Terkadang ada hal-hal yang lebih baik tidak kita ketahui...”
“Apa maksudmu? Adakah sesuatu yang belum kau ceritakan padaku?”
“......... Setelah melihat komedi tadi aku jadi lapar, ayo kita cari makan...”
“Akh... kau mengalihkan pembicaraan... Apakah kau baik-baik saja?”

Ternyata tanpa sadar aku telah meneteskan air mata. “Tidak, aku tidak apa-apa... Sungguh...” Aneh rasanya, mengapa aku harus menangis untuk seorang stranger yang selama setahun tidak pernah aku temui lagi? Bahkan namanya saja aku tidak tahu...

Hari-hariku terus berlanjut. Aku masih belum melupakannya barang sedikitpun. Tentu aku tidak berharap masih dapat menemuinya lagi. Bagaimana kabarnya? Apakah dia sudah menikah dengan Gui? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkadang masih saja terlintas di kepalaku... Daripada terus memikirkannya, lebih baik aku menghabiskan waktu window shopping. Tidak ada salahnya keluar di hari yang cerah ini.

Tidak jelek juga berjalan sendirian seperti ini... Mataku terus berputar melihat mode baju baru yang didominasi style Korea...

“Aduh!” Tanpa sengaja aku menabrak seseorang... “Maaf... apakah Anda baik-baik saja?”
“Oh, tidak apa....... Hmm? Sepertinya aku pernah meilhatmu?”

Aku terkejut setengah mati, ternyata dia adalah Gui! Wajar saja kalau dia tidak mengenalku. Toh kita hanya pernah bertemu sekali...

“Maaf, aku terburu-buru. Aku sedang ada janji...” Tiba-tiba Gui menyela, membuyarkan rasa shock-ku.
“Oh, tidak apa, akupun masih ada keperluan... Selamat tinggal...” Tanpa basa-basi lagi kami segera berjalan saling menjauhi. Tapi karena didorong rasa penasaran, aku mencoba berbalik arah, memandang Gui dari kejauhan.

“Gui! Sepertinya tadi kamu berbicara dengan seseorang... Apakah temanmu?” Sesuai dugaanku, itu Wang! Rupanya tadi dia tidak melihatku...

“Bukan... bukan siapa-siapa... hanya seorang stranger... Entahlah... tapi aku merasa pernah bertemu dengannya...”
“.........”
“Ayo kita pergi...”
“Baiklah! Mau kemana kita hari ini?”

Pada akhirnya aku tetaplah seorang stranger di matanya. Aku hanya tersenyum memandangnya dari kejauhan, berharap dengan sepenuh hati atas kebahagiaanya... Seorang stranger yang tidak akan pernah aku ketahui namanya... Dalam hidup segala sesuatu memang terkadang tidak berjalan sesuai harapan kita, karena pada akhirnya kehidupan ini bukanlah milik kita... Kesalahan terbesar dalam cinta adalah berusaha mengikat seseorang, tetapi cinta sejati justru membebaskan... Selamat jalan stranger-ku yang unik, akupun harus melanjutkan perjalananku... Kalau masih ada jodoh, kita akan bertemu lagi... Dan lain waktu... semoga kita bisa berjumpa sebagai kawan lama... saat itu, semoga kita dapat saling memanggil nama...

~Fin~

Stranger, Enemy, Friends



There is nothing such as stranger, only friends you haven't met yet...
There is nothing such as enemy, only friends you haven't understood yet...
There is nothing such as friends, because the is no "I", "you", nor "others"...

Who am I?


In front of my parents, I'm a son.
In front of my brother, I'm an elder brother.
In front of my teacher, I'm a disciple.
In front of my friends, I'm a friend.
But who really am I?

Wednesday, January 26, 2011

Jangan Menilai Satu Untuk Semua

Entah sudah berapa hari sejak gw denger soal seorang anak cowok yang diputusin pacarnya. Alasannya cukup simpel, orangtua si cewek ga setuju. Kata si cewek, orangtuanya ga setuju dia pacaran sama cowok itu gara-gara bapak si cowok itu terkenal playboy. Dalam hati gw berpikir, apa hubungannya coba? Kenapa orangtuanya yg bermasalah, koQ anaknya yg kena?

Kenyataannya inilah sifat sebagian besar orang yang asal menilai satu untuk semuanya. Gara-gara sifat seperti ini dipelihara dari generasi ke generasi, Muncullah gap-gap dalam masyarakat sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Coba Anda bayangkan, berapa banyak stigma yang melekat pada orang dari golongan tertentu? Misalnya Mr. X ditipu orang dari suku A, sebagian besar orang dari golongan X pasti muncul pikiran, “semua orang dari suku A penipu!” Apakah demikian adanya? Coba ganti kata ‘suku’ dengan ‘ras’, dan ‘agama’. Berapa banyak statement yang sudah dihasilkan?

Tidak bisa dipungkiri, kadang orang memang senang bergaul dengan golongan yang memiliki akar persamaannya dengannya, tetapi jangan sampai hal ini lantas menjadikan kita tidak bisa menyatu sama sekali hanya karena ego yang mengedepankan perbedaan.

Satu pohon saja bisa menghasilkan buah yang asam dan manis, apalagi manusia yang lebih kompleks dari pohon? Setiap orang unik, tidak ada yang sama persis. Anak kembar saja bisa berbeda 180 derajad. Dengan mengetahui fakta ini, hendaklah kita menilai seseorang sebagaimana orang itu adanya, bukan karena label-label yang melekat dalam dirinya, seperti SARA itu... Jika kita melihat orang itu baik adanya, perlukah kita menjauhinya hanya karena saudaranya mantan napi? Mungkinkah kita menilai kebaikan seseorang dari agama yang dianutnya? Apakah suku orang itu menentukan kepribadiannya 100%?

Cobalah kita membuka hati dan kebijaksanaan kita. Mulailah hilangkan kebiasaan mengeneralisasi segala sesuatu, dan pandanglah ke dalam mata orang secara pribadi. Ketulusan dapat dirasakan di hati, bukan lewat label SARA!

Sunday, January 16, 2011

Iman yang Sejati

Definisi iman = percaya akan sesuatu.

Ketika seseorang menyatakan dirinya beriman, sesungguhnya terdapat dua alasan besar mengapa orang beriman, yaitu :


  1. Beriman karena takut

  2. Beriman karena realisasi



Iman karena takut : bagai orang yang mengikuti kata-kata raja karena takut dipenggal

Merupakan iman semu yang muncul karena takut akan suatu hukuman yang menimpanya jika ia tidak mengimani suatu hal. Biasanya kesempatan ini digunakan banyak orang untuk menarik orang lain ke agamanya, atau menghalangi seseorang pindah ke agama lain yang lebih sesuai untuknya dengan beralasan :


  1. Agama saya yang paling benar! (varian : paling luhur, paling mulia, paling direstui, dsb)

  2. Hanya agama saya yang bisa mengantar Anda ke surga! Pintu surga tertutup bagi penganut agama lain!



Yang mana jika hal-hal diatas dipertanyakan, "Mengapa bisa demikian?" Mereka tidak mampu menjawabnya, marah, menyatakan kita telah 'tersesat', atau malah menyatakan kita calon penghuni neraka. Alasan satu-satunya mengapa mereka meyakini hal itu adalah 'karena mereka yakin' atau 'karena hal itu merupakan wahyu Tuhan yang tidak bisa dibantah'.

Ciri-ciri orang yang beriman karena takut :


  1. Marah atau takut ketika agamanya dipertanyakan, walaupun belum tentu maksud si penanya jelek

  2. Berputar-putar menjawab pertanyaan yang tidak bisa ia jawab atau marah karena enggan berkata "tidak tahu"

  3. Tidak bisa memakai logika dalam mengartikan ajaran (telan mentah-mentah), malas berpikir

  4. Sangat tertutup terhadap agama lain (simbol, ayat kitab suci, dan segala pernak-pernik religius)

  5. Sering berusaha menjelek-jelekkan agama lain, yang belum tentu ia mengerti seluk-beluknya

  6. Langsung tertarik pada suatu statement yang diberi embel-embel agama tanpa meneliti kebenarannya

  7. Rela mati demi agama karena percaya akan masuk surga dan takut masuk neraka



Orang seperti ini, bahkan jika dihadapkan pada realita akan membantahnya habis-habisan hanya karena hal tersebut tidak ada di dalam kitabnya. Seperti orang yang sudah melihat mawar putih, tapi tetap mengatakan 'tidak ada mawar putih' karena di buku ditulis 'mawar itu merah'.

Mengapa disebut iman semu?


  1. Karena dihasilkan dari paksaan / ancaman / perasaan takut, baik secara halus maupun kasar

  2. Karena tidak diketahui alasan pastinya dibalik iman tersebut selain jawaban yang berputar-putar

  3. Karena tidak membuahkan hasil positif



Dampak negatif dari memiliki iman karena takut :


  1. Semakin tidak tenang : takut 'kebenaran' agamanya 'tersenggol' setiap kali ada yang mempertanyakan atau ada fakta yang bertentangan

  2. Semakin penuh kebencian : tidak segan memarahi, menjelekkan, atau malah menghabisi orang yang mereka anggap berbahaya bagi agama mereka

  3. Semakin bodoh : tidak bisa memakai logika dan selalu menelan kata-kata pemuka agama tanpa diteliti lagi, karena mengandung / didukung ayat-ayat kitab suci



Iman karena realisasi : bagai orang yang mengikuti kata-kata sahabat karena telah melihat dan tahu hal itu benar

Inilah iman sejati yang berasal dari merealisasikan suatu ajaran. Orang yang memiliki iman seperti ini, ketika ditanya "mengapa?" akan menjawab, "Karena saya sudah membuktikan" atau, "Karena hal ini telah memberikan manfaat nyata dalam hidup saya."

Ciri-ciri orang yang beriman karena realisasi :


  1. Tahu alasan yang jelas atas imannya dan tidak takut ditanya (selama ditanya dengan cara yang sopan)

  2. Tidak menjawab dengan berputar-putar, bisa memberikan contoh praktis

  3. Berani mengatakan 'tidak tahu' atas hal-hal yang memang belum mereka realisasikan

  4. Kalaupun orang seperti ini rela mati, ia rela mati karena mempertahankan prinsip dan tidak mau membohongi diri sendiri atas apa yang ia telah lihat dan buktikan, bukan didorong rasa takut atau harapan

  5. Sangat kritis dan teliti menanggapi suatu statement, tidak akan pernah telan mentah-mentah



Mengapa disebut iman sejati?


  1. Karena dihasilkan dari pembuktian

  2. Karena terdapat alasan yang kuat dibaliknya

  3. Karena membuahkan hasil positif

  4. Biasanya lebih awet dan semakin meningkat seiring waktu



Adapun hasil positif yang dituntut dari menjalankan suatu iman yang sejati adalah :


  1. Ketenangan : karena memperoleh ketenangan bathin sebagai hasil dari menjalankan suatu ajaran baik

  2. meningkatnya kebijaksanaan : semakin bisa memakai logika dalam membedakan mana yang baik, mana yang tidak

  3. Meningkatnya cinta kasih : semakin baik hati dan terbuka, tidak mungkin orang yang penuh cinta kasih sampai mencelakai orang lain hanya karena perbedaan prinsip. Singa pun tidak akan memakan anaknya sendiri.



Latar belakang penulisan artikel

Mengapa saya taruh latar belakang di bagian terakhir? Supaya para pembaca dapat mendapat pengertian terlebih dahulu atas iman yang benar dan iman yang salah, baru dapat menilai secara objektif kata-kata yang akan saya tulis berikutnya, yang bilamana dibaca orang yang beriman karena takut, akan ditentang habis-habisan.

Latar belakang penulisan artikel ini tidak lain adalah perasaan prihatin dan simpati atas semakin panasnya perselisihan umat beragama, yang diakibatkan dari kefanatikan membuta alias iman karena takut! Semakin banyak orang yang menganggap diri paling benar, dan orang yang berpandangan lain salah. Semua agama mengajarkan kebaikan dan cinta kasih. Lantas kebaikan dan cinta kasih macam apa yang sanggup menjelekkan, mencelakai, bahkan membunuh orang lain? Sesuatu dapat dikatakan baik, apabila hal tersebut dapat menuntun pada kebaikan, bukan karena darimana sesuatu itu berasal.

Semoga dengan tulisan ini orang-orang yang memiliki iman karena didorong rasa takut dapat meningkatkan imannya ke tahap yang lebih tinggi, yaitu realisasi. Akhir kata, telitilah tulisan saya ini. Bilamana bermanfaat dan masuk akal, terimalah, namun bilamana tidak, lupakan saja dan jangan sampai tersinggung karenanya. Mohon maaf atas kata-kata yang salah, dan terima kasih.

Saturday, January 1, 2011

Happy New Year 2011



Looking back on the months gone by,
As a new year starts and an old one ends,
We contemplate what brought us joy,
And we think of our loved ones and our friends.

Recalling all the happy times,
Remembering how they enriched our lives,
We reflect upon who really counts,
As the fresh and bright new year arrives.

And when I ponder those who do,
I immediately think of you all.

Thanks for being reasons I'll have a Happy New Year!