Saturday, January 29, 2011

Stranger Forever

(notes : sebelum membaca cerita ini, sebaiknya tonton dahulu film Thailand berjudul “Hello Stanger”. Cerita ini ber-setting tepat setelah adegan terakhir di film itu)

“Namaku adalah...”

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mematikan radio sebelum pria di radio itu menyelesaikan dialognya...

“Kenapa dimatikan?”
“Terkadang ada hal-hal yang lebih baik tidak kita ketahui...”
“Apa maksudmu? Adakah sesuatu yang belum kau ceritakan padaku?”
“......... Setelah melihat komedi tadi aku jadi lapar, ayo kita cari makan...”
“Akh... kau mengalihkan pembicaraan... Apakah kau baik-baik saja?”

Ternyata tanpa sadar aku telah meneteskan air mata. “Tidak, aku tidak apa-apa... Sungguh...” Aneh rasanya, mengapa aku harus menangis untuk seorang stranger yang selama setahun tidak pernah aku temui lagi? Bahkan namanya saja aku tidak tahu...

Hari-hariku terus berlanjut. Aku masih belum melupakannya barang sedikitpun. Tentu aku tidak berharap masih dapat menemuinya lagi. Bagaimana kabarnya? Apakah dia sudah menikah dengan Gui? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkadang masih saja terlintas di kepalaku... Daripada terus memikirkannya, lebih baik aku menghabiskan waktu window shopping. Tidak ada salahnya keluar di hari yang cerah ini.

Tidak jelek juga berjalan sendirian seperti ini... Mataku terus berputar melihat mode baju baru yang didominasi style Korea...

“Aduh!” Tanpa sengaja aku menabrak seseorang... “Maaf... apakah Anda baik-baik saja?”
“Oh, tidak apa....... Hmm? Sepertinya aku pernah meilhatmu?”

Aku terkejut setengah mati, ternyata dia adalah Gui! Wajar saja kalau dia tidak mengenalku. Toh kita hanya pernah bertemu sekali...

“Maaf, aku terburu-buru. Aku sedang ada janji...” Tiba-tiba Gui menyela, membuyarkan rasa shock-ku.
“Oh, tidak apa, akupun masih ada keperluan... Selamat tinggal...” Tanpa basa-basi lagi kami segera berjalan saling menjauhi. Tapi karena didorong rasa penasaran, aku mencoba berbalik arah, memandang Gui dari kejauhan.

“Gui! Sepertinya tadi kamu berbicara dengan seseorang... Apakah temanmu?” Sesuai dugaanku, itu Wang! Rupanya tadi dia tidak melihatku...

“Bukan... bukan siapa-siapa... hanya seorang stranger... Entahlah... tapi aku merasa pernah bertemu dengannya...”
“.........”
“Ayo kita pergi...”
“Baiklah! Mau kemana kita hari ini?”

Pada akhirnya aku tetaplah seorang stranger di matanya. Aku hanya tersenyum memandangnya dari kejauhan, berharap dengan sepenuh hati atas kebahagiaanya... Seorang stranger yang tidak akan pernah aku ketahui namanya... Dalam hidup segala sesuatu memang terkadang tidak berjalan sesuai harapan kita, karena pada akhirnya kehidupan ini bukanlah milik kita... Kesalahan terbesar dalam cinta adalah berusaha mengikat seseorang, tetapi cinta sejati justru membebaskan... Selamat jalan stranger-ku yang unik, akupun harus melanjutkan perjalananku... Kalau masih ada jodoh, kita akan bertemu lagi... Dan lain waktu... semoga kita bisa berjumpa sebagai kawan lama... saat itu, semoga kita dapat saling memanggil nama...

~Fin~

No comments: