Wednesday, January 27, 2010

Mengajar Lewat Perbuatan

Sang Guru sering sekali menceritakan kehidupan sehari-harinya saat sedang memberi wejangan, dan sangat jarang mengutip kata2 orang lain. Hal inilah yang kemudian dipertanyakan banyak orang, kenapa ia jarang mengutip?

"Nak, menurutmu, apakah mungkin seorang yang belum pernah berenang bisa mengajarkan cara berenang yang baik sekalipun ia pernah diberitahu caranya?"

"Tidak Guru, karena diperlukan praktik yang menyusul teori terlebih dahulu. Mengapa demikian? karena kondisi mental setiap orang berbeda-beda, sehingga kata2 yang sama, bisa ditasirkan dengan cara berbeda pula pada setiap orang. Dalam beberapa kondisi, bahkan jika salah menafsirkan instruksi bisa berakibat fatal. Hanya lewat praktik seseorang dapat menyatukan persepsi dan mengetahui makna sebenarnya dari suatu instruksi..."

"Karena itu, akupun hanya mengajarkan apa yang aku lakukan sendiri, agar aku dapat menjawab setiap kebingungan orang yang mendengar instruksiku dengan baik. Hanya orang yang pernah melewati suatu jalan yang bisa menuntun orang lain ke jalan itu..."

Tuesday, January 26, 2010

Doa yang Aneh

Di abad pertengahan, ada seorang pelaut yang bermaksud mencari penginapan karena badai akan segera tiba. Ia bermalam di sebuah hotel kecil yang dikelola oleh seorang gadis muda. Setelah beberapa lama pelaut ini ketiduran, sayup2 terdengar suara gadis itu. Pelaut ini menghampirinya, dan ternyata ia sedang berdoa. Entah doa apa yang diucapkannya, kedengarannya tidak jelas, dan cenderung aneh... Tapi sang pelaut tahu kalau gadis ini seorang yang tulus. Ia ingin menyelamatkannya dari 'neraka', maka pelaut inipun mulai menyapa sang gadis dan mengajarinya cara berdoa yang baik dan benar. Ternyata si gadis merespon dengan baik. Sebentar saja si gadis ini sudah dapat mengucapkan doa dengan baik dan jelas.

Esoknya sang pelaut segera melanjutkan perjalanan. Di tengah laut, tiba2 terdengar suara gadis pengelola hotel memanggilnya dari jauh. Sang pelaut ternganga melihatnya, bagaimana tidak? gadis itu berjalah di atas air! "Hei pelaut, kemarin kamu telah mengajariku cara berdoa yang baik, tapi sayangnya aku lupa lagi... coba ajarkan hal itu lagi padaku..." Pelaut itu menolaknya, "Aku rasa kamu tidak memerlukannya..." Tapi gadis itu memaksa, dan akhirnya... mau tidak mau ia mengulangi apa yang dia ajarkan kemarin pada gadis itu. Kemudian dengan riang gadis itu berjalan kembali ke tempat asalnya... Masih berjalan di atas air... Sekarang pemuda itu berpikir, siapa yang sebenarnya lebih dekat dengan surga? Dan siapa yang seharusnya diselamatkan?

Sunday, January 24, 2010

Sumber Materi Blog Ini

Dialog gw dengan seseorang berinisial 'A'

A : Kok isi blog loe diedit dari aslinya dan sumber ceritanya tidak dicantumkan?

B : Ada 3 jenis manusia, satu, yang seperti sampah, tidak berguna sama sekali. Kemudian, seperti hujan, yang hanya menguntungkan beberapa orang terdekat saja. Dan yang terakhir seperti matahari, yang terbit dan memberi manfaat bagi semua orang; bagi orang baik atau jahat, pandai atau bodoh, bejat ataupun bermoral.

A : Terus? Maksud loe?

B : Gw mau jadi seperti matahari, memberi manfaat sebanyak-banyaknya... Banyak orang yang lebih peduli akan 'apakah sesuatu berasal dari sumber yang sama dengan apa yang mereka yakini' Bukannya 'apakah sesuatu itu baik, benar, dan relevan sekalipun tidak berasal dari sumber yang sama dengan yang mereka yakini'. Gw yakin, bahkan orang yang tidak terlalu pandai pun bisa menilai apakah yang ada di blog ini baik atau tidak setelah mereka membacanya. Tapi bagi beberapa orang, jika mereka tahu sumber materi dari beberapa posting di blog ini, paling2 sebelum dibaca sudah dicap tidak baik hanya karena tidak berasal dari keyakinan mereka... Gw cuma ingin memberi manfaat seluas-luasnya, bahkan bagi orang semacam itu...

Musuh di Luar, Musuh di Dalam

Agar kita jangan sampai menambah kebencian dan musuh diluar sana, bersimpatilah terhadap kesedihan orang lain. Renungkan bahwa setiap orang juga dapat mengalami kesedihan serupa kapanpun dimanapun, dan kita tidak seharusnya bersenang terhadap kesedihan orang lain, sebagaimana kita tidak senang saat seseorang tertawa diatas penderitaan kita.

Agar jangan kita menjadi iri hati lantas jatuh sakit karena tidak bisa menerima kebahagiaan orang lain, berbahagialah ketika orang lain berbahagia. Tidak ada untungnya juga kita bersedih atau marah atas kebahagiaan orang lain, satu2nya yang celaka adalah diri sendiri. Orang yang menceritakan prestasinya hanya ingin berbagi kebahagiaannya denganmu, bukan ingin membuatmu sakit karena iri.

Ketika kita berbagi penderitaan, maka penderitaan itupun dapat berkurang setengahnya.
Ketika kita berbagi kebahagiaan, maka kebahagiaan itupun menjadi berlipat ganda.

Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.
Milikilah rasa malu untuk berbuat jahat,
dan rasa takut akan akibat perbuatan jahat.

Menghadapi Seorang Musuh

Tidak ada seorangpun yang tidak mencintai dirinya sendiri; oleh karena itu, mereka yang mencintai dirinya sendiri tidak seharusnya menganiaya orang lain. Jangan karena marah dan benci lantas mengharapkan orang lain celaka.

Terhadap seorang musuh, hendaknya kita :

Mengembangkan cinta kasih terhadapnya sebagaimana seorang ibu yang tetap menerima anaknya bagaimanapun buruknya anak tersebut, dan bagaimanapun seorang anak telah menyakiti ibunya.

Mengambangkan belas kasih terhadapnya berdasarkan fakta bahwa ia adalah orang yang menderita; yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita; dan lantas berusaha mencari penghiburan lewat perbuatan buruknya terhadapmu. Kasihanilah orang yang menderita ini...

Tidak memperhatikan dan memikirkan orang tersebut

Dengan merenungkan hal ini : setiap orang akan menanggung akibat dari pikiran, perbuatan, dan perkataannya sendiri. Aku mengalami ini sebagai akibat dari pikiran, perkataan, dan perbuatan burukku sendiri yang disadari ataupun tidak. Kelak lawan2ku juga akan menanggung akibat dari perbuatan mereka sendiri.

Kenali Sahabat Sejatimu!

Ketika kita sudah menyukai seseorang, maka 1000 kesalahannya tertutup oleh 1 kebaikan.
Ketika kita sudah tidak menyukai seseorang, maka 1000 kebaikannya tertutup oleh 1 kesalahan.

********************

Seseorang bukanlah teman bila ia :
  1. Berprilaku tanpa malu
  2. Menghina temannya
  3. Berkata “aku adalah temanmu” tapi tidak melakukan apapun untuk membantu
Orang bijak melihatnya sebagai orang yang hanya bicara saja, tetapi tidak bekerja;orang yang berkata-kata manis kepada temannya, tapi tidak berlaku sesuai kata2nya.

Ia bukanlah teman sejati bila selalu senang jika ada pertengkaran, dan hanya mencari-cari kesalahan. Yang benar2 teman sejati adalah seseorang yang tidak tidak dapat dipisahkan darimu oleh orang lain, bagaikan seorang anak yang berada di pelukan ayahnya.

********************

Seorang sahabat patut diikuti jika ia memiliki 7 hal, yaitu jika ia :
  1. Memberikan apa yang sulit diberikan
  2. Melakukan apa yang sulit dilakukan
  3. Dengan sabar menanggung apa yang sulit ditanggung
  4. Memberitahukan rahasianya sendiri
  5. Menjaga rahasia orang lain
  6. Tidak meninggalkan orang lain di dalam kemalangan
  7. Tidak menghina seseorang karena kemalangannya

********************

4 macam manusia yang harus dipandang sebagai sahabat sejati :
  1. Sahabat yang suka menolong
  2. Sahabat di waktu senang dan di waktu susah
  3. Sahabat yang suka memberi nasihat baik
  4. Sahabat yang selalu memperhatikan keadaanmu
Atas dasar 4 hal, sahabat yang suka menolong harus dipandang sebagai sahabat sejati :
  1. Ia menjaga dirimu sewaktu engkau sedang tidak siaga
  2. Ia menjaga milikmu sewaktu engkau sedang lengah
  3. Ia akan melindungimu sewaktu engkau sedang ketakutan
  4. Jika engkau mau mengerjakan sesuatu, ia akan membantumu dengan bekal dua kali lipat dari apa yang engkau butuhkan
Atas dasar 4 hal, sahabat di waktu senang dan di waktu susah harus dipandang sebagai sahabat sejati :
  1. Ia menceritakan rahasianya padamu
  2. Ia merahasiakan rahasiamu
  3. Ia tidak akan meninggalkanmu di waktu kesusahan
  4. Ia bersedia mengorbankan nyawanya untuk membelamu
Atas dasar 4 hal, sahabat yang suka memberi nasihat baik harus dipandang sebagai sahabat sejati :
  1. Ia akan mencegah engkau berbuat salah
  2. Ia menganjurkan engkau berbuat baik
  3. Ia memberitahumu apa yang belum engkau dengar
  4. Ia menunjukkan engkau jalan ke Surga
Atas dasar 4 hal, sahabat yang selalu memperhatikan keadaanmu harus dipandang sebagai sahabat sejati :
  1. Ia tidak bergembira atas kemalangan yang menimpa dirimu
  2. Ia turut bergembira atas keberhasilanmu
  3. Ia mencegah orang lain berbicara jelek tentangmu
  4. Ia menyetujui setiap orang yang memuji dirimu
********************

4 macam manusia yang harus dianggap sebagai musuh yang berputa-pura menjadi sahabatmu :
  1. Sangat serakah
  2. Memberi sedikit, meminta banyak
  3. Melakukan kewajiban karena takut
  4. Hanya ingat kepentingannya sendiri
Atas dasar 4 hal, seseorang yang banyak bicara tapi tidak berbuat apa2 harus dianggap sebagai musuh yang berputa-pura menjadi sahabatmu :
  1. Ia mengeluarkan pernyataan bersahabat tentang hal2 yang sudah lewat
  2. Ia mengeluarkan pernyataan bersahabat tentang hal2 yangakan datang
  3. Ia berusaha mendapat perhatianmu lewat kata2 kosong
  4. Jika saatnya tiba engkau butuh bantuannya, ia menyatakan tidak sanggup
Atas dasar 4 hal, seorang penjilat harus dianggap sebagai musuh yang berputa-pura menjadi sahabatmu :
  1. Ia membiarkan engkau berbuat salah
  2. Ia tidak menganjurkan engkau berbuat baik
  3. Ia memuji-muji di depanmu
  4. Ia menjelek-jelekkan di belakangmu
Atas dasar 4 hal, seorang yang boros harus dianggap sebagai musuh yang berputa-pura menjadi sahabatmu :
  1. Ia menjadi sahabatmu jika engkau mau bermabuk-mabukkan bersamanya
  2. Ia menjadi sahabatmu jika engkau mau keliaran di waktu yang tidak pantas bersamanya
  3. Ia menjadi sahabatmu jika engkau sering mengunjungi tempat hiburan yang tak layak
  4. Ia menjadi sahabatmu jika engkau suka berjudi
********************

Ada 4 cara untuk mengetahui watak seseorang :
  1. Moralitasnya dapat diketahui dengan memperhatikan dari dekat setelah tinggal bersamanya untuk waktu yang lama
  2. Integritasnya dapat diketahui dengan berurusan dengannya dan memberikan perhatian dari dekat untuk waktu yang lama
  3. Keteguhannya dapat diketahui dengan mengamatinya dengan penuh perhatian pada saat ia mengalami kemalangan
  4. Kebijaksanaannya dapat diketahui dengan berbincang dengannya tentang berbagai masalah untuk waktu yang lama.
********************

Demikian cuplikan dari beberapa naskah kuno yang banyak berbicara tentang sahabat, dan terbukti masih sangat relevan bahkan untuk beberapa dekade kedepan. Semoga semua orang bisa memetik manfaat dari cuplikan ini...

Saturday, January 23, 2010

Mata Burung

Seorang master pemburu memiliki 3 orang murid yang akan segera ditunjuk jadi pewaris namanya. Ia menyiapkan semacam tes kelulusan bagi ke 3 orang itu. Master menaruh boneka burung di sebuah dahan pohon, dan muridnya disuruh memanah burung tersebut. Kedengarannya memang mudah, tapi, tahukan kamu bahwa muridnya hanya boleh memanah mata dari boneka burung tersebut?



Master memanggil murid pertama dan memberitahukan apa yang harus ia lakukan. Murid pertama ini menenangkan pikirannya dan melatih fokusnya terhadap burung itu selama 1/2 jam. Ketika ia bersiap memanah, master bertanya padanya, "Apakah kamu melihat pohon itu dengan jelas?" Murid pertama menjawab, "Ya..." Dan sang master segera menghajar muridnya itu. "Dasar bodoh! Kamu belum siap menjadi pewarisku!"

Kemudian murid kedua dipanggil. Murid kedua perlu waktu 1 setengah jam untuk mempersiapkan diri. Dan ketika ia bersiap memanah, master kembali bertanya, "Apakah kamu melihat pohon itu dengan jelas?" Murid kedua menjawab, "Pohon apa?" Sang master agak tersenyum penuh harap. Kemudian master bertanya lagi, "Apakah kamu melihat burung itu dengan jelas?" Murid kedua kembali menjawab, "Ya..." Master kembali kecewa... "Kamu memang berbakat, tapi tidak cukup berbakat sebagai pewarisku..."

Akhirnya murid ketiga dipanggil. Kali ini murid ketiga perlu persiapan 2 jam lebih! Tapi sang master tetap sabar menunggu. Ketika murid ketiga bersiap memanah, master bertanya, "Apakah kamu melihat pohon itu dengan jelas?"
"Pohon apa?"
"Apakah kamu melihat burung itu dengan jelas?"
"Burung apa?"
"Lantas apa yang ada di matamu?"
"Yang ada di mataku hanyalah biji mata dari burung itu..."
Dan... ia melepaskan anak panahnya tepat di mata elang itu...

Dapatkah anda memetik pelajaran dari kisah ini?

Tolong Mandiin Aku...

"Mama... mandiin aku donk..."
"Jangan sekarang ya nak, mama mau kerja dulu..."

Demikian jawab seorang ibu sekaligus single parent bagi anaknya yang setiap pagi selalu terburu-buru pergi kerja, dan pulang larut malam. Entah kenapa belakangan ini anak itu lebih sering mencari perhatian dan minta dimandikan, dan setiap kali itu juga si ibu menolaknya dengan terburu-buru, lagipula sudah ada pembantu rumah tangga yang akan memandikan anak itu kok...

Di lain hari si anak agak demam. Pagi hari ia masih saja meminta ibunya memandikannya, tapi... tetap si ibu menolaknya sambil berberes untuk segera ke kantor. Pikir ibunya, besok adalah hari libur, mungkin besok saja ia memandikan anaknya...

Paling tidak keesokan harinya si ibu menepati janjinya. Walaupun anaknya tidak meminta untuk dimandikan lagi, si ibu tetap memandikan......... jenazah anaknya yang meninggal karena demam berdarah...

Agama dan Komunis

Dulu ada seorang tokoh atheist yang semasa hidupnya banyak berbuat sosial. Suatu ketika, ia ditanya mengapa ia menolak agama. Jawabnya : "Untuk apa kalian juga beragama jika kelakuan kalian tidak lebih baik daripada saya? Coba lihat, berapa banyak panti asuhan yang saya biayai? berapa banyak fasilitas umum yang saya bangun? dan berapa banyak orang yang saya tolong? Sementara kalian sebagai umat beragama, apa yang kalian bisa lakukan selain berperang dan menumpahkan darah demi membela keyakinan yang kalian anggap paling benar?"

Saya memposting pernyataan tokoh tersebut bukan karena saya menyetujuinya 100% loh... Tapi hendaknya kerap kali kita renungkan kata2 dari tokoh tersebut. Adakah kita sebagai umat beragama berkelakuan lebih baik darinya?

Thursday, January 14, 2010

Just Chit Chat

Awal tahun koQ jadi ga ada ide nulis blog yah??? Hehehe... Barusan gw liat blog temen gw, dia ud rubah isinya jd bhs inggris semua!!! Kyynya gw jd terisnspirasi sama dia de... Mending gw ganti jd inggris semua ga yah??? Hmm... Cb gw konsultasikan dgn teman2 gw dolo de...

Btw sebentar lg mw UAP (Ujian Akhir Praktikum) neh... Semoga berjalan lancar... ^^

Saturday, January 2, 2010

Ketenangan

Tariklah nafas, tenangkan pikiran;
Hembuskan nafas, pancarkan senyum;
Dengarlah suara lonceng berdentang,
memanggil pulang ke dalam kehangatan.

Friday, January 1, 2010

Wisdom of Ragnarok Online

Mulailah petualanganmu...
Carilah jati dirimu...
Temukan sahabat sejatimu...
Bangunlah kerajaan kecilmu...
Mundurlah pada waktunya...

Di telinga para penggemar game online pasti tidak asing lagi dengan sajak di atas. Atau lebih tepatnya 3 baris pertama dari saja diatas, karena memang 2 baris terkahir merupakan tambahan sendiri... ^^



Yup, ini adalah motto dari game Ragnarok Online... Entah kenapa setelah sekarang sudah jarang banget main game, tiba2 pas lagi santai teringat 3 baris sajak ini. Sajak ini tidak saja berlaku di game tersebut, tapi terrnyata penerapannya sangat praktikal dalam hidup sehari-hari, bahkan juga patut dijalankan seumur hidup! Nggak percaya? Coba lihat ulasan gw tentang ke-5 baris diatas...

"Mulailah Petualangamu"

Baris ini berbicara tentang keberanian. Untuk dapat memulai sesuatu tidak hanya diperlukan modal, tapi juga hentakan dari keberanian. Jika seseorang tidak berani bergerak bebas seperti angin, ia tidak akan pernah berkembang. Ia tidak akan pernah mengalami kegagalan maupun kesuksesan, ia tidak akan pernah melihat luasnya dunia ini. Seperti seorang anak kecil yang tanpa takut mencoba ini dan itu, atau seperti seorang yang berani mempertanyakan tradisi dan doktrin, demikianlah kita harus senantiasa berani bertindak dan bertanya! Dobraklah kungkungan yang memenjarakan kita, dan mulailah mengeksplorasi berbagai hal dengan berani, baik itu sesuatu yang nyata, maupun yang konseptual.

“Carilah Jati Dirimu”

Jika tadi kita sudah bicara tentang keberanian, sekarang kita akan bicara tentang kebijaksanaan. Dengan bantuan sinar kita dapat melihat dan mengenali berbagai benda diluar sana, tapi hanya dengan api kebijaksaan kita dapat melihat dan mengenali diri sendiri. Seorang yang dapat mengenali 1000 orang memang hebat, tapi mereka yang dapat mengenali diri sendiri……… Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat mengenali dunia, seperti kata pepatah kuno : “Sebagaimana di atas, demikian di bawah; Sebagaimana di dalam, demikian di luar.” Melihat keluar itu penting, tapi melihat ke dalam tidak kalah pentingnya. Kenali siapa dirimu, kenali apa yang sebenarnya kamu rasakan, kenali apa yang sebenarnya kamu inginkan. Dengan demikian jalan akan terbuka dengan sendirinya, tinggal melangkah saja!

“Temukan Sahabat Sejatimu”

Sahabat sejati adalah penghiburan tiada tara. Ia seperti air di tengah kehausan. Tidak mudah menemukan sahabat sejati. Bahkan ada juga orang yang seumur hidupnya tidak pernah menemukan sahabat sejatinya. Untuk dapat mengenali siapa sahabat sejatimu, diperlukan keberanian dan kebijaksanaan yang dibicarakan sebelumnya. Berani bergaul dengan banyak orang dari berbagai tempat dan latar belakang, dan cukup bijaksana untuk mengetahui sejauh mana ‘sebenarnya’ kita bisa dekat dengan mereka, bukan sejauh mana kita ‘merasa’ dapat dekat dengan mereka. Tapi, jika memang kita tidak dapat menemukan sahabat sejati juga, terangilah jalanmu sendiri! Lebih baik melangkah sendiri daripada bersama sahabat palsu yang dapat mencelakakan tiba2!

“Bangunlah Kerajaan Kecilmu”

Baris ini berbicara tentang kesuksesan. Sukses itu sesuatu yang sifatnya sangat personal, tidak dapat diukur lewat perkataan orang lain. Kebanyakan dari kita menganggap sukses berarti punya banyak uang. Hal ini kurang tepat. Orang yang sukses adalah orang yang bahagia dalam jangka panjang! Uang bisa mendatangkan kebahagiaan dalam jangka pendek, tapi orang melupakan kebahagiaan jangka panjang! Sebentar saja sudah habis, sebentar saja sudah bosan, mau apa lagi? Seperti seseorang yang kagum melihat trik sulap, tapi ketika tahu caranya, ternyata hanya begitu saja… Demikian dengan uang, ketika tidak memilikinya, rasanya sangat ingin, tapi sudah punya banyak uang… rasanya hanya begitu saja… Kebahagiaan jangka pendek dan jangka panjang saling melengkapi. Ketika kebahagiaan jangka pendek habis, kebahagiaan jangka panjanglah lanjutannya jika sedari awal kita sudah mengarah kesana.Dan kebahagiaan jangka panjang tidak bisa ada tanpa kebahagiaan jangka pendek. Bukannya uang tidak penting lho… uang untuk hidup, bukannya hidup untuk uang! Tidak hidup, tidak sukses! Kejarlah kedua jenis kebahagiaan untuk sukses seutuhnya dan bangunlah kerajaan kecilmu!

“Mundurlah Pada Waktunya”

Bukannya pesimis, tapi relistis! Segala sesuatu ada waktunya. Jika ada waktunya maju dan berusaha, maka ada waktu untuk mundur dan beristirahat. Jika mudur terlalu awal, jadinya seperti memetik buah yang belum matang, asam!!! Jika terlambat mundur, seperti berusaha menyalakan api di atas kayu gosong... Kapan waktu yang tepat untuk mundur? Ketika waktunya tiba, kamu sebenarnya dapat mengetahuinya dengan sendirinya, tapi kebanyakan orang dibutakan oleh rasa malas (yang mengakibatkan mundur terlalu awal) dan rasa tamak (yang mengakibatkan terlambat mundur). Jika kamu dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, maka pengambilan keputusan menjadi lebih mudah dan tepat!

Jadi, demikian renungan hari ini… Semoga bermanfaat… ^^

Guru Terbaik

Ada seorang anak yang sangat aktif. Ia senang mencoba ini itu, dan banyak menghasilkan karya2 yang membuat keluarganya kagum. Entah sejak kapan, ada 'sosok' yang mulai membayang-bayanginya. Setiap kali ia sadar, 'sosok' itu sudah manghancurkan karya2nya dan hilang begitu saja. Pada awalnya ia sangat kesal dan berusaha sekuat tenaga agar ia tidak sampai menemui 'sosok' itu lagi, tapi berkali-kali ia harus berhadapan dengannya, dan berkali-kali pula karyanya dihancurkan. Ia sempat frustrasi, namun ketika ia berpikir sejenak, ternyata setiap kali 'sosok' itu menghancurkan karyanya, ia selalu bisa membuat karya lain yang lebih sempurna, dan ternyata karya yang telah dihancurkan itu memang mengandung kesalahan. 'Sosok' itu telah membantunya belajar dari kesalahan, dan anak ini mulai menganggapnya guru...

Sekarang anak ini semakin dewasa, ia sudah menjadi remaja yang terhitung baik. Ia pandai, jago berolahraga, mudah bersosialisasi, dan banyak orang menyukainya. 'Sosok' yang ia temui sewaktu kecil sudah jarang muncul dihadapannya. Namun, tetap saja, setiap kali 'sosok' itu muncul, 'sosok' itu masih akan menghancurkan karyanya, dan... remaja ini tetap dapat membuat karya yang lebih baik lagi. Sebagai remaja, ia mulai jatuh cinta. Ia berpacaran dengan seorang gadis yang menurutnya cocok dengannya. Ketika itu jugalah 'sosok' yang ia anggap guru itu malah memisahkannya dengan kekasihnya, bahkan teman2 baiknya secara paksa. Ia lagi2 merasa frustrasi. Tapi sebentar saja, ia sadar kembali. Kekasih dan teman2nya ternyata bukanlah yang terbaik baginya.

Setelah remaja ini dewasa, ia sudah berkeluarga dan memiliki perusahaan sendiri. Kehidupannya mapan dan memiliki anak2 yang lucu. Sudah lama sekali 'sosok' guru itu tidak terlihat di hadapannya. Tapi ternyata mereka memang harus reuni kembali... 'Sosok' itu kembali muncul, bahkan setelah hidupnya yang sukses itu. 'Sosok' ini kali ini mengamuk sangat hebat, ia menghancurkan perusahaan pemuda ini, bahkan hampir2 merenggut anak istrinya. Dalam sekejab semuanya rata dengan tanah. Mungkin bersama 'sosok' ini selama bertahun-tahun membuat pemuda ini sangat mengenalnya. Ia tidak lagi marah2 dan merasa frustrasi. Ia mulai lagi semuanya dari nol.

Tidak lama setelah itu, ia telah menjadi seorang yang sukses, melebihi apa yang pernah ia dapatkan sebelumnya. Sekarang ia jadi sangat berterima kasih pada 'sosok' gurunya itu, karena dialah pemuda itu jadi banyak belajar hal2 yang tidak pernah dapat diajarkan di sekolah maupun keluarganya. Apakah ia akan menemui gurunya lagi? Jangan sampai, karena hal itu justru malah akan membuat guru pemuda itu menangis...

Nama dari 'sosok' guru pemuda itu adalah 'kegagalan'...

Happy New Year 2010!



Another fresh new year is here . . .
Another year to live!
To banish worry, doubt, and fear,
To love and laugh and give!

This bright new year is given me
To live each day with zest . . .
To daily grow and try to be
My highest and my best!

I have the opportunity
Once more to right some wrongs,
To pray for peace, to plant a tree,
And sing more joyful songs!

Happy New Year 2010!