Friday, January 1, 2010

Guru Terbaik

Ada seorang anak yang sangat aktif. Ia senang mencoba ini itu, dan banyak menghasilkan karya2 yang membuat keluarganya kagum. Entah sejak kapan, ada 'sosok' yang mulai membayang-bayanginya. Setiap kali ia sadar, 'sosok' itu sudah manghancurkan karya2nya dan hilang begitu saja. Pada awalnya ia sangat kesal dan berusaha sekuat tenaga agar ia tidak sampai menemui 'sosok' itu lagi, tapi berkali-kali ia harus berhadapan dengannya, dan berkali-kali pula karyanya dihancurkan. Ia sempat frustrasi, namun ketika ia berpikir sejenak, ternyata setiap kali 'sosok' itu menghancurkan karyanya, ia selalu bisa membuat karya lain yang lebih sempurna, dan ternyata karya yang telah dihancurkan itu memang mengandung kesalahan. 'Sosok' itu telah membantunya belajar dari kesalahan, dan anak ini mulai menganggapnya guru...

Sekarang anak ini semakin dewasa, ia sudah menjadi remaja yang terhitung baik. Ia pandai, jago berolahraga, mudah bersosialisasi, dan banyak orang menyukainya. 'Sosok' yang ia temui sewaktu kecil sudah jarang muncul dihadapannya. Namun, tetap saja, setiap kali 'sosok' itu muncul, 'sosok' itu masih akan menghancurkan karyanya, dan... remaja ini tetap dapat membuat karya yang lebih baik lagi. Sebagai remaja, ia mulai jatuh cinta. Ia berpacaran dengan seorang gadis yang menurutnya cocok dengannya. Ketika itu jugalah 'sosok' yang ia anggap guru itu malah memisahkannya dengan kekasihnya, bahkan teman2 baiknya secara paksa. Ia lagi2 merasa frustrasi. Tapi sebentar saja, ia sadar kembali. Kekasih dan teman2nya ternyata bukanlah yang terbaik baginya.

Setelah remaja ini dewasa, ia sudah berkeluarga dan memiliki perusahaan sendiri. Kehidupannya mapan dan memiliki anak2 yang lucu. Sudah lama sekali 'sosok' guru itu tidak terlihat di hadapannya. Tapi ternyata mereka memang harus reuni kembali... 'Sosok' itu kembali muncul, bahkan setelah hidupnya yang sukses itu. 'Sosok' ini kali ini mengamuk sangat hebat, ia menghancurkan perusahaan pemuda ini, bahkan hampir2 merenggut anak istrinya. Dalam sekejab semuanya rata dengan tanah. Mungkin bersama 'sosok' ini selama bertahun-tahun membuat pemuda ini sangat mengenalnya. Ia tidak lagi marah2 dan merasa frustrasi. Ia mulai lagi semuanya dari nol.

Tidak lama setelah itu, ia telah menjadi seorang yang sukses, melebihi apa yang pernah ia dapatkan sebelumnya. Sekarang ia jadi sangat berterima kasih pada 'sosok' gurunya itu, karena dialah pemuda itu jadi banyak belajar hal2 yang tidak pernah dapat diajarkan di sekolah maupun keluarganya. Apakah ia akan menemui gurunya lagi? Jangan sampai, karena hal itu justru malah akan membuat guru pemuda itu menangis...

Nama dari 'sosok' guru pemuda itu adalah 'kegagalan'...

No comments: