Wednesday, November 23, 2011

Kenangan Musim Semi

Warna bunga mekar yang berguguran memenuhi langit
bersamaan dengan akhir dari cinta saya yang egois
Akhirnya, setelah segala sesuatu berlalu
Aku tak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

suatu hari di musim semi, kita berciuman
untuk pertama kalinya di bawah cahaya senja sore hari
diselimuti oleh sebuah ilusi kebahagiaan
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Kita saling menemukan satu sama lain di dalam kesedihan
dan di tengah hujan lebat kami saling berpelukan
Sebelum aku tidak bisa lagi bernapas atau melihat
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Sekilas kenangan musim semi ini
merupakan hal yang paling indah yang pernah aku miliki
dan aku ingin meninggalkannya di sini, hanya untuk dirimu
hanya untuk dirimu

Kelopak bunga beterbangan, menari,
bermekaran membuat bulan berhenti mengorbit
tanpa takut kehilangan jalan mereka
mereka terus mengalir

Saat aku mengistirahatkan tubuhku di dadamu
Aku melepaskan hidupku

Sebelum aku tidak bisa lagi bernapas atau melihat
Aku tidak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Akhirnya, setelah segala sesuatu berlalu
Aku tak akan memikirkan siapa pun kecuali dirimu

Oh, jika entah bagaimana kau bisa mendengar suaraku
ketahuilah bahwa itu adalah suara yang hanya memikirkan dirimu


Terjemahan lagu "Haru no Katami" oleh Hajime Chitose

Lagu Kehidupan

Aku mendengar
sebuah lagu yang lama kukenal
dari suatu tempat yang jauh

Ia bergejolak dalam hatiku
kekuatan seorang muda
yang menyanyikan lagu kehidupan

Aku terlahir darinya,
dan aku kembali.
Terhanyut dalam lagu itu, dalam suka dan duka.
Kehidupanku mengalami titik balik,
aku terlahir baru

Aku ingin segera berada di dekatmu
Lagi dan lagi, aku merindukanmu
Aku ingin segera bersamamu
Lagi dan lagi, aku merindukanmu

Kerinduanku tidak seperti intan,
(hanya bagaikan kristal kecil)
segenggam pasir di gurun,
setetes air di lautan,
tapi dengan bangga, aku datang

Musim datang dan pergi
dan aku mengikuti jalur yang sama.
Yang aku inginkan hanyalah tertidur,
Dipeluk oleh nyanyianmu
Yang aku inginkan hanyalah menunggu,
Berdiam di dalam mimpi
aku ikuti kerinduanku padamu

Aku mengikuti angin
nyanyianmu bergema jauh
Terlempar ombak, aku terbawa menujumu

Semangat muda (lagu nostalgia),
Aku menyimpan senyummu di dalam hatiku
dan meneruskan perjalananku

Waktu terus berlalu, aku harus cepat
kupikir aku sudah terbebas
terbebas dari masa lalu
tapi banyak memori
berbunga di dalam hatiku
Akhirnya, akhirnya aku menemukanmu
Dengarlah ceritaku dan lihatlah mimpiku
mimpi indahku

Musim datang dan pergi
dan aku mengikuti jalur yang sama.
kupikir aku sudah terbebas
terbebas dari masa lalu
tapi banyak memori
berbunga di dalam hatiku
Akhirnya, akhirnya
aku sampai


Terjemahan lagu "Song of Mana" by Annika

Sunday, November 13, 2011

Words

Sometimes all we need is the words of consolation.
Even if they don't change reality,
they give us the strength to face it.

Dimana Menemukanku

Perpisahan itu tidak terhindarkan,
sebagaimana kita telah bertemu.
Saling berbagi melewati banyak musim,
melewati suka dan duka bersama.

Suatu saat nanti ketika kamu merindukanku,
kamu masih bisa merasakan kehangatanku di bawah sinar matahari,
kamu masih bisa merasakan belaianku ketika angin berhembus,
kamu masih bisa mendengar kata-kata penghiburanku di balik hujan,
kamu masih bisa merasakan pelukanku ketika membaringkan diri,
dan kamu masih bisa merasakan cintaku ketika kamu menutup matamu.

Sekalipun awan datang dan pergi,
tetapi langit masih disana.
Kita masih berada di bawah satu langit,
dan ruang akan selalu terhubung.

Semoga jika suatu hari kamu merasa tersesat,
dengan mengingat kebersamaan kita akan menjadi kekuatan.
Kita berpisah hanya di kulit luarnya saja,
Karena perasaan melampaui ruang dan waktu.

Doaku selalu menyertaimu,
karena itu, jangan pernah merasa sendiri...

Saturday, November 5, 2011

Budayakan Berpikir Kritis Sejak Dini

Kenapa? Kenapa? Dan kenapa?

Seringkali pertanyaan itu muncul, kebanyakan dari seorang anak-anak. Banyak hal yang masih belum dimengerti oleh anak kecil, sehingga mereka banyak bertanya kenapa. Berpikir analitis adalah tanda orang yang cerdas karena mereka tidak menelan segala sesuatu mentah-mentah. Tapi saya heran, banyak sekali anak-anak, terutama di daerah Asia yang tidak diperbolehkan bertanya kenapa oleh orang tua mereka. Sebagian besar orang tua atau orang yang dianggap tua beranggapan jika anak bertanya kenapa berarti melawan, atau tidak sopan.

Saya bagi sedikit pengalaman saya ketika masih kecil. Waktu itu saya melihat ada kerabat yang sedang merokok. Saya tanya, “Kenapa merokok? Bukankah itu tidak baik?” Coba tebak jawaban apa yang saya dapat? “Kamu anak kecil tahu apa?” Yah, saya akui, anak kecil memang tidak tahu apa-apa, mereka hanya menilai hitam dan putih, belum mengenal wilayah abu-abu. Tapi itulah yang menyebabkan mereka dikatakan murni. Tidak seperti kebanyakan orang dewasa yang mulai berkompromi akan banyak hal, dan lama-lama batasan antara baik dan buruk pun menjadi tidak jelas. Seharusnya kalau anak bertanya ‘kenapa?’ orang yang dianggap lebih tahu itu berusaha menjelaskan sebaik-baiknya menggunakan bahasa yang bisa dimengerti anak-anak, atau seandainya mereka tidah tahu pun, tidak ada salahnya untuk berkata “saya tidak tahu” lalu di lain kesempatan berusaha mencari jawaban yang sesuai, bukan hanya berkata tidak tahu kemudian lepas tangan.

Saya menyadari satu hal, kenapa orang barat bisa lebih maju dibanding kita. Karena mereka diajarkan berpikir kritis sejak kecil! Pertanyaan kenapa tidak akan mendapatkan dampratan, sehingga pola pikir ini terbawa sampai dewasa. Ketika kita memarahi anak yang bertanya kenapa, seakan memang anak itu tidak tahu apa-apa, tanpa sadar kita sudah membuat mereka menjadi bodoh dan nantinya bakal mudah dipengaruhi, karena mereka sudah tidak mampu lagi bertanya “kenapa?”! Memang anak kecil tidak tahu apa-apa, tapi karena itulah harus diisi sesuatu yang positif. Kalau kita sudah terbiasa ‘memerintah’ secara mutlak dan tidak boleh ditanya, akhirnya sampai tua anak itu cenderung suka diperintah, dan tidak punya inisiatif. Dari segi emosi pun, anak seringkali menjadi gondok karena meskipun mereka marah, tak bisa melampiaskan ke orang tuanya. Lain halnya jika kita memerintahkan anak-anak, disertai alasan yang jelas. Mereka akan mengikuti karena mengerti manfaat dan bahayanya, bukan karena takut semata.

Saya masih beruntung hanya sekedar dimarahi ketika bertanya ‘kenapa?’ saat masih kecil. Banyak teman-teman saya yang dimaki-maki, ditampar, dan dihukum ketika mereka bertanya kenapa kepada orang tua mereka setiap kali satu perintah keluar. Di satu sisi orang tua mengejarkan anak untuk tidak merokok. Di sisi lain orang tua merokok di depan si anak. Apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar berbeda jauh. Mulai sekarang marilah kita berusaha untuk bertindak tidak jauh berbeda dengan apa yang kita katakan. Marilah kita membiasakan diri dengan pertanyaan ‘kenapa?’, karena pertanyaan itu merupakan benih masa depan yang lebih baik.