Thursday, December 31, 2009

Pelajaran Akhir Tahun

Sekitar 2 hari lalu, gw pergi ke Kelapa Gading bersama teman2 dari BNEC... Terus, gw lupa kita sedang membicarakan apa dan bagaimana arahnya sampai ke situ. Intinya, yang tertua diantara kita, 'papi', mengatakan kalau sejak teman2 baiknya dari SMA 'jadian', ia sudah sangat jarang contact dengan mereka... Bahkan terakhir contact sekitar 6 bulan lalu...

Buat gw ini hal yang menarik. Menarik untuk direnungkan...

Ada awal, ada akhir,
Ada pertemuan, ada perpisahan.

Tapi awal tidaklah selalu baik,
dan akhir tidaklah selalu buruk.
Awal baru berarti menuju pengakhiran,
pengakhiran mempersiapkan awal baru...

Jika ulat tidak meninggalkan kepompong,
bagaimana ia bisa melihat dunia?
Jika kamu tidak meninggalkan lingkungan lamamu,
bagaimana kamu bisa berkembang?

Segala sesuatu tidak ada yang abadi,
tetapi juga tidak ada yang lenyap menuju ketiadaan.
Mereka hanya berubah dan terus berputar!

Hari ini kita bisa bertemu sebagai teman,
besok sebagai partner,
mungkin juga sebagai guru-murid.

Dunia ini panggung sandiwara,
setiap orang punya peran berbeda,
jika perannya selesai,
ia hanya berganti peran,
tapi bukan berarti lenyap!
Sesederhana itu...
hanya saja...
Tidak ada skenarionya...
The rest is still unwritten...

Be proud and firm in your steps my friends!
Jika kamu merasa tersesat suatu hari nanti,
ingatlah teman2 terbaikmu,
yang masih dekat maupun yang sudah jauh.
Nanti kamu akan sadar,
bahwa mereka selalu ada disitu,
mereka tidak pernah kemana-mana,
kita hanya berpisah di kulit luarnya...

Hanya saja, mungkin bentuknya berbeda...
Mungkin masih berwujud teman,
Kadang menjadi anak kecil,
kadang orang tua,
kadang seorang pria,
kadang seorang wanita,
mungkin sekali juga istri dan orang tuamu.
Tapi rasanya mereka tidak berbeda dari teman2mu dulu...

(Kalau yang pernah nonton "Hikaru no Go", mungkin kedua bait diatas dapat disetarakan adegan dimana Hikaru menemukan Sai di dalam permainan igo, dan Sai masih hidup di setiap permainan Hikaru, walaupun secara fisik Sai sudah pergi)

Apakah ulat berbeda dengan kupu2?
Rasanya tidak sama,
tapi pastinya juga tidak berbeda...

And this is the ultimate verse:

Tidak ada pertemuan, tidak ada perpisahan,
jika waktunya tepat, fenomena terjadi,
jika waktunya tidak tepat, ia tidak terjadi.
Tapi pada dasarnya ia selalu disitu.

Jika pada dasarnya kita tidak pernah bertemu,
bagaimana kita bisa dikatakan berpisah?
Jika pada dasarnya kita selalu bersama,
bagaimana kita bisa dikatakan bertemu?

Kata2 ini mungkin tidak indah,
tapi tulus...

Untuk yg dilabeli ultimate verse, boleh dilewatkan, karena memang rumit... Hehe... ^^
Tapi berbahagialah yang mengerti hal itu...

Demikian renungan akhir tahun... Semoga bermanfaat! Have a prosperous next year!!!

Remember This Day

(Dari lagu "Project Pop" yg judulnya "Ingatlah Hari ini", diterjemahkan dengan sedikit penyesuaian... Enjoy!)

Friends, listen to the word I'd like to say
about you after all this time,
that your head will always bald,
and you looked like a gorilla! ^_^

But I don't care
You will always in my heart...

You are very precious, special in my heart
Forever this feeling will lasts...
If later we live as an elder,
and walking our own path,
please remember this day...



When I feel lonely,
nervous and not feeling well,
I know how to heal myself.
it's by remembering my friends...

Don't you worry, just be happy,
your friends is always here!

Don't you get sad, don't be angry,
better to be happy!

You are very precious, special in my heart
Forever this feeling will lasts...
If later we live as an elder,
and walking our own path,
would you remember this day?

Pertolongan yang (Tidak) Terlambat

Ketika semua orang tahu bahwa akan terjadi bencana hebat yang tidak mampu dilukiskan dengan kata2, semua orang mulai berlarian mencari perlindungan. Tapi ada satu pemuda yang terlihat sangat tenang. Ia hanya berdiri menatap langit tanpa sedikitpun bergeming, seakan menyambut bencana yang akan segera datang itu.



Karena khawatir, ada seorang yang menegurnya, "Hei, bencana akan segera tiba, ayo masuk sini!"

Tapi pemuda itu menjawab, "Tidak! Tuhanku akan menyelamatkanku!"

Kemudian datanglah orang kedua yang juga merasa khawatir, "Nak! Ayo kita sama2 berlindung! Di tempatku tersedia banyak makanan, cukup untuk 1 bulan penuh! Ayo kemari!"

Pemuda itu kembali menjawab, "Pergilah! Tuhanku akan menyelamatkanku!"

Datanglah orang ketiga, keempat, kelima, sampai yang kesepuluh... Tapi tawaran mereka semua ditolak oleh pemuda itu dengan alasan bahwa Tuhan akan menyelamatkannya... Akhirnya bencana besar itu tiba, dan... Ia akhirnya mati juga...

Ketika di hadapan Tuhan, pemuda itu protes, "Kenapa Engkau tidak menyelamatkanku?"

Tuhan menjawabnya, "Kau pikir 10 orang yang Ku-kirim padamu itu untuk apa???"


(Shared by Benny Yang. Reposted and edited by me... Thanks for your story Ben... ^^)

Keindahan Melampaui Kata-Kata

Dahulu ada seorang guru yang suka jalan2 di sore hari. "Guru, biar aku temani..." Kata seorang muridnya... "Baiklah, kamu hanya boleh menemaniku jika kamu berjanji kamu tidak akan berbicara sepatah katapun selama bersamaku sore ini." Entah apa yang dimaksud sang guru, tapi murid ini patuh saja... Ketika akan pulang, mereka berdua melihat matahari terbenam yang indah.



Tiba2 sang murid berkata, "Betapa indahnya matahari terbenam..." Sejak saat itu sang guru tidak pernah membiarkan murid itu menemaninya jalan2 lagi. Ada murid lain yang protes, "Kenapa guru? bukankah ia hanya mengucapkan sepatah kata saja?" Guru menjawab, "Nak, ketika kamu mulai mengomentari sesuatu, sesungguhnya kamu sudah berhenti menikmati keindahan yang ada secara total..."

Saturday, December 26, 2009

Pembuat Api

Sewaktu cara membuat api belum ditemukan, orang2 hanya mengandalkan petir yang kebetulan menyambar suatu tempat hingga menimbulkan api. Tempat dimana api tersebut menyala dijadikan tempat suci. Kuil kecil akan dibangun di atasnya agar api tersebut dapat dipelihara dan dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk menghangatkan tubuh, memasak, melindungi diri saat malam, dan lainnya. Bagi mereka, api adalah dewa.

Suatu hari, seorang pemuda menemukan cara membuat api dengan menggosok-gosokkan dua bilah kayu. Penduduk terkejut dan mulai menganggap pemuda ini dewa. Tetapi kemudian pemuda ini berkata, "Ini sama sekali bukan keajaiban. Kalian juga dapat melakukannya... Sesederhana ini..." Ia memperagakan cara membuat api. Dan memang sangat sederhana!

Penduduk jadi memperlakukan pemuda ini dengan istimewa, ia dipuji, diberikan berbagai benda, dan memperoleh berbagai bentuk penghormatan. Pemuda ini menolaknya. Menurutnya, ia bukanlah dewa atau makhluk supranatural lainnya. Ia sama dengan penduduk lainnya. Ia hanya menemukan cara membuat api. Namun penduduk tetap memaksanya menerima penghormatan ini, karena bagi penduduk, meskipun ia hanya manusia biasa, ia adalah orang yang paling berjasa bagi seluruh penduduk desa itu. Karenanya semua orang tak harus menunggu petir jatuh untuk memperoleh api lagi, makanan dapat dimasak kapanpun, dan malam jadi tidak begitu menakutkan lagi.

Tapi ternyata hal ini mengundang kecemburuan si penguasa lama, karena menurutnya orang2 desa tidak menghormatinya lagi, bahkan mendewakan seorang manusia. Penguasa lama itu mulai menebar fitnah dengan mengatakan bahwa si pembuat api tersebut sesat, ingin menyamai dewa, penipu, dan lainnya. Ada orang yang terhasut, ada pula orang yang tetap membelanya. Desa mulai terpecah, dan kekacauan terjadi. Daripada semakin menjadi, pemuda ini memutuskan untuk mengasingkan dirinya dan tidak terlihat lagi di tengah2 penduduk.

Orang2 yang dahulu membelanya merasa sangat sedih. Tapi mereka dapat terus membuat api. Bahkan ketika penguasa lama mengeluarkan larangan membuat api, banyak orang yang terus membuat api. Penguasa jadi bingung. Lama2 ia dapat tersingkirkan dan pemuda pembuat api itu akan kembali sebagai penguasa, walaupun kenyataannya pemuda itu sama sekali tidak tertarik akan kekuasaan. Tiba2 si penguasa mendapat ilham. Ia memutuskan mengakui si pembuat api sebagai utusan dewa. Ia membuat berbagai kuil yang indah yang didedikasikan bagi si pembuat api, dan mendokumentasikan cara membuat api menjadi kitab suci. Kitab ini demikian sucinya sehingga hanya dapat dibaca oleh orang yang dipilih oleh penguasa saja. Penduduk sangat senang akan hal ini. Mereka dapat melakukan penghormatan seperti dulu di dalam kuil. Belum sampai setahun, hal ini telah menjadi rutinitas mereka. Mereka mulai lupa cara membuat api, namun terus melakukan penghormatan di kuil utusan dewa ini.

Pemuda pembuat api yang rindu akan desanya memutuskan untuk datang menegoknya secara diam2. Di desa tercintanya ia menemukan kuil indah yang didedikasikan untuknya, namun ia tidak menemukan sepercik apipun di desa itu.

Friday, December 25, 2009

Rain

Even in the rain,
the sun could shine on.
Even in the despair,
your face can smile too...

Merry Christmas


Our hearts grow tender with childhood memories and love of kindred, and we are better throughout the year for having, in spirit, become a child again at Christmas-time.

Merry Christmas All!

Tuesday, December 22, 2009

Mother's Day


Hundreds of dewdrops to greet the dawn,
Hundreds of bees in the purple clover,
Hundreds of butterflies on the lawn,
But only one mother the wide world over.

Happy Mother's Day...

Monday, December 21, 2009

Mimpi Baru Dari Sepasang Kupu-kupu yang Penuh Kasih Sayang (Xin Yuan Yang Hu Die Meng)

Kemarin bagaikan air yang mengalir dari timur,
menjauh dariku, tanpa bisa dibendung.
Hari ini hal itu menggelisahkan hatiku dengan sangat.

Kamu tak dapat memotong aliran air dengan pisau agar ia berhenti mengalir,
kamu tak dapat menghalau kegelisahanmu dengan arak.
Kesejukan mengalir dari keempat penjuru.

Sejauh ini hanya ada pengantin yang tertawa,
siapa yang pernah mendengar pasangan tua menangis?
Cinta, dapat menjadi sesedih apakah kata ini?
Apakah kamu mau bertanya pada orang bijak,
atau kamu lebih suka berpura-pura bodoh?
Tahu banyak atau sedikit, siapa yang bisa menilai?



Sepertinya pasangan kupu-kupu yang penuh kasih tidak dapat bertahan dalam satu masa.
Tapi, siapa juga yang dapat membebaskan dunia dari kesedihan?
Dunia yang dipenuhi bunga dan pasangan kupu-kupu yang penuh kasih.
Ketika kamu sudah mencapai puncak dunia, mengapa masih bersikeras mencapai langit biru?
Lebih baik beristirahat...


Terjemahan lagu "Xin Yuan Yang Hu Die Meng" by Huang An

Siapa yang Diundang?

Ada seorang biksu Zen yang diundang makan oleh seorang kaya. Kemudian guru ini datang dengan jubah coklat yang biasa ia pakai sehari-hari. Sebenarnya cukup pantas dan sopan, tapi sesampainya di depan rumah orang yang mengundangnya, pengawal gerbang tidak mengizinkan biksu Zen itu masuk. Akhirnya biksu itu kembali ke biaranya dan segera mengenakan jubah kebesarannya yang sangat indah dan hanya dipakai saat perayaan tertentu saja. Ia pun kembali ke rumah orang kaya itu. Kali ini, perlakuan sang pengawal sangat berbeda terhadapnya, pengawal itu menjadi sangat ramah dan segera mengantarnya masuk rumah. Sampai di dalam rumah, biksu itu hanya melepas jubahnya di atas meja dan langsung keluar. Orang kaya yang mengundangnya segera mengejarnya dan bertanya, "Ada ada guru?" Biksu Zen menjawab, "Bukan aku yang diundang, tetapi jubahku kan? Sekarang aku sudah mengantar undangan, mau apa lagi?"

********************

Versi modern sehari-hari

Ada seorang anak muda yang diundang makan oleh keluarga pacarnya. Kemudian anak muda ini datang mengenakan kemeja yang rapih dan membawa motor yang biasa ia pakai sehari-hari. Sebenarnya cukup pantas dan sopan, tapi sesampainya di pacarnya, pacarnya langsung menegurnya dengan mengatakan, "Kenapa nggak pakai jas dan bawa mobil Ferrari-mu?" Orang tua pacarnya pun melihat dan memperlakukannya dengan sinis. Akhirnya karena tidak enak hati, ia segera menelpon sopirnya untuk mengantarkan jas dengan mobil ferrari ke rumah sang pacar. Saat pak sopir sampai, si pacar dengan orang tuanya segera melotot keluar melihat mobil ferrari nan mewah di depan rumahnya. Si sopir keluar mengantarkan jas anak muda itu. Bahkan ketika si anak muda belum mengganti pakaiannya, perlakuan orang tua si pacar segera berubah. Mendadak mereka memperlakukan si anak muda dengan sangat baik sekali, bahkan sorot mata mereka juga berubah. Anak muda itu segera meletakkan jasnya di atas kursinya, lalu segera pamit pulang. Orang tua si pacar bertanya, "Lho, kenapa pulang?" Si anak muda menjawab, "Bukan saya yang diundang makan kan? Tapi mobil dan jas saya. Saya mau apa lagi setelah mengantarkan 'mereka yang Anda undang'? Silahkan nikmati dan gunakan mereka selama saya tinggal, tapi jangan lupa mengembalikannya, karena semua ini milik orang tua saya..."

Kawan dan Lawan

Dunia ini sungguh tak menentu,
yang hari ini teman besok belum tentu teman,
yang hari ini musuh besok belum tentu musuh.

Seorang kawan lama dapat bertemu lagi sebagai saingan,
seorang musuh lama dapat bertemu lagi sebagai kawan lama.

Terhadap yang hari ini teman,
hargailah setiap detik keberadaanya,
sebab belum tentu besok ia tetap teman.

Terhadap yang hari ini musuh,
jauhilah dan jangan membencinya,
sebab belum tentu besok ia tetap musuh.

Jangan terlalu melekat pada teman,
jangan terlalu membenci musuh,
tapi perlakukan mereka sebaik yang kau bisa.

Kebaikan tidak dapat dihapuskan,
kejahatan tidak dapat dilenyapkan.
Tetapi keduanya dapat dilupakan.

Bukankah lebih baik mengingat kebaikan dan melupakan kejahatan,
daripada mengingat kejahatan tapi melupakan kebaikan?

Friday, December 18, 2009

Permata di Hatiku (Diamonds in My Heart)

Apakah kamu ingat hari itu
saat kita memiliki jalan yang panjang untuk dilalui,
dan kamu ada disana untukku,
sebagaimana akupun ada disana untuk mengiringimu?
Matahari bersinar dengan terangnya,
menyinari kita dengan lembutnya,
jadi kita bisa terus melangkah,
selama dan sejauh yang kita inginkan.

Begandengan tangan, selamanya dan lebih jauh lagi.
Kita akan berlari tanpa pernah merasa puas.
Bahkan tidak perlu tahu,
apakah ini waktunya menunggu,
atau waktunya tidur.
Lagi dan lagi, jam terus berdetik,
sehingga memori menjadi kabur.
Betapa aku rindu hari-hari dibawah matahari itu,
dan tolonglah...
aku lebih senang bersamamu...


Aku masih ingat hari itu,
dimana kita memiliki banyak waktu untuk berbagi,
saat itulah aku melihatmu disana.
Aku terlihat malas seperti biasanya.
"Halo", kataku dengan tidak pasti,
kamu tersenyum padaku dengan malu-malu,
kita segera tahu kalau kita akan melangkah
bersama dalam perjalanan menuju mimpi kita.

Bergandengan tangan, selamanya dan lebih jauh lagi.
Kita akan berlari tanpa pernah merasa puas.
Bahkan kita tidak perlu bertanya,
berapa jauhkah kita dari rumah.
Kita harus melangkah,
lagi dan lagi, jam terus berdetik,
sehingga memori menjadi kabur.
oh, betapa ku rindu akan jalan yang tak pernah berakhir,
dan pasti
aku lebih senang bersamamu.
Angin musim panas,
atau daun musim gugur,
langit musim dingin,
dan bunga mekar di musim semi,
teman dan tawa mereka,
yang berharga dan kebaikan,
biarkan semuanya bersinar seperti permata di hatiku.

Sejauh ini, aku disini untuk menemukan jalan,
menuju mimpi yang dulu kita miliki,
dan aku rindu untuk melihatnya lagi,
senyum di wajahmu entah dimana di sepanjang jalan ini.
Jika kamu mendengarku memanggil namaku,
dan kamu melihat makna dari semua ini,
datang dan bergabunglah bersamaku di tempat ini,
kamu tahu? hari esok akan ada disana...

Terjemahan lagu "Diamods in My Heart" By Vicki Bell

Wednesday, December 16, 2009

Way of the Wise

Don't be a pessimist and see all things as negative;
Don't be an optimist and see all things as positive;
Don't be a skeptic and rejecting everything;
Be realistic! Embrace and see all things as they are.

Thursday, December 10, 2009

Tilopa's Song of Mahamudra

Hormat pada ke-84 Mahasiddha!
Hormat pada Mahamudra!
Hormat pada Vajra Dakini!

Mahamudra tidak dapat diajarkan. Tetapi wahai Naropa yang pandai,
karena kamu telah melalui berbagai cobaan yang berat,
dengan ketabahan dalam setiap penderitaan dan pengabdianmu pada sang guru,
wahai yang terberkahi, terimalah instruksi rahasia ini di dalam hatimu.

Adakah ruang disokong sesuatu? Pada apakah ia bersandar?
Seperti ruang, Mahamudra tidak bersandar pada apapun;
Relax dan berdiamlah pada wilayah kemurnian yang tidak bernoda,
dan ketika ikatanmu mengendur, kebebasan menjadi pasti.

Pandanglah langit yang kosong, penglihatanpun menghilang;
Sama halnya ketika pikiran megarah kepada pikiran itu sendiri,
kumpulan pikiran liar dan konsep pikiranpun menghilang
dan pencerahan sempurna diperoleh.

Seperti kabut pagi yang menghilang di udara,
tidak pergi kemanapun tetapi hanya berhenti untuk eksis,
arus konsep, semua ciptaan pikiran, lenyap,
ketika kamu menyadari sifat sejati pikiranmu.

Ruang kosong tidak memiliki warna ataupun bentuk
dan ia tidak dapat dinodai oleh hitam ataupun putih.
Sama halnya dengan esensi pikiran yang melampaui warna dan bentuk
dan tidak dapat dinodai dengan perbuatan baik atau buruk.

Kegelapan ribuan tahun tidak berdaya
meredupkan kemurnian inti matahari;
Dan sama juga, ribuan samsara tidak berdaya
untuk menutupi cahaya murni esensi pikiran.

Walaupun ruang dikatakan "kosong",
pada kenyataannya ia tidak dapat diungkapkan;
Walaupun sifat alami pikiran dikatakan "cahaya murni",
setiap penjelasan tentangnya merupakan kata2 tidak berguna.

Sifat sejati pikiran bagaikan ruang;
ia meliputi dan merangkul segala sesuatu di bawah matahari.

Diamlah dan tetap rileks dalam kenyamanan,
tenanglah dan biarkan suara bergetar kembali sebagai gema,
jagalah ketenangan pikiranmu dan saksikan akhir dari semua dunia.

Tubuh ada dasarnya kosong seperti buluh bambu,
dan pikiran, seperti ruang kosong, ia melampaui bentuk2 pikiran;
Rilekslah ke dalam sifat alamimu tanpa melepas ataupun mengendalikan -
Pikiran tanpa tujuan adalah Mahamudra -
Dan dengan latihan tersempurnakan, pencerahan sempurna diperoleh.

Cahaya murni Mahamudra tidak dapat diungkapkan
oleh kitab suci ataupun pembahasan metafisik Mantravada,
Paramita, ataupun Tripitaka;
cahaya murni itu terhalang oleh konsep dan idealisme.

Dengan menerapkan aturan kaku, samaya sejati dirusakkan,
tapi dengan hilangnya aktivitas mental, semua gagasan kaku tersisihkan;
Saat gelombang laut menyatu dengan kedalaman yang damai,
saat pikiran tidak pernah teralihkan dari kebenaran non-konseptual yang tak terlukiskan,
Samaya yang tak goyah menjadi pelita yang menerangi kegelapan spiritual.

Terbebas dari kesombongan intelektual, menyangkal prinsip dogmatik,
kebenaran setiap sekte dan kitab terungkap.

Terserap dalam Mahamudra, kamu terbebas dari penjara samsara;
berdiam dalam Mahamudra, dosa dan negatifitas lenyap;
dan sebagai master dari Mahamudra, kamu menjadi terang bagi doktrin.

Orang bodoh dalam ketidakpeduliannya, meremehkan Mahamudra,
tidak tahu apa-apa selain berjuang dalam aliran samsara.
Kasihanilah mereka yang menderita dalam kegelisahan konstan!
Muak dengan penderitaan tanpa henti dan menginginkan pembebasan, ikutilah Sang Guru,
karena ketika berkatnya menyentuh hatimu, pikiran terbebaskan.

KYE HO! Dengarkan dengan gembira!
Investasi dalam samsara sangatlah rapuh; ia merupakan penyebab segala kegelisahan;
Karena kertelibatan duniawi tidak berarti, carilah inti dari relaitas!

Melampaui dualitas pikiran adalah penglihatan tertinggi;
Pikiran yang diam dan tenang adalah meditasi tertinggi;
Spontanitas adalah aktivitas tertinggi;
Dan ketika seluruh harapan dan ketakutan padam, tujuanpun dicapai.

Diatas semua gambaran mental, pikiran pada hakikatnya bersih;
Jangan ikuti jalan manapun untuk dapat mengikuti jalan para Buddha;
Jangan gunakan teknik apapun untuk memperoleh pencerahan sempurna.

KYE MA! Dengarkan dengan simpati!
Dengan pandangan mendalam terhadap kondisi dunia yang menyedihkan,
menyadari bahwa tak ada yang abadi, dan semua ini bagaikan ilusi dalam mimpi,
ilusi tak berarti yang memicu frustasi dan kebosanan,
berbaliklah dan tinggalkan pencarian yang tak berguna.

Putuskan kerterlibatanmu dengan keluarga dan teman2mu
dan bermeditasilah sendirian di hutan atau gunung;
berdiamlah dalam keadaan "non-meditasi"
dan capailah "tanpa-pencapaian", kamu memperoleh Mahamudra.

Sebuah pohon menyebarkan cabang dan dedaunan,
tapi ketika akarnya dipotong, daunnya mengering;
Sama seperti bila akar pikiran dipotong,
cabang-cabang dari pohon samsara mati.

Sebuah lampu melenyapkan kegelapan ribuan tahun;
Seperti secercah cahaya dari cahaya murni pikiran
menlenyapkan kondisi karma dan kebutaan spiritual (yang terakumulasi) ribuan tahun.

KYE HO! Dengarkan dengan gembira!
Kebenaran yang melampaui pikiran tidak dapat dicapai dengan kemampuan pikiran yang bagaimanapun;
Makna dari "tanpa-berbuat" tidak dapat dimegerti lewat aktivitas yang terus-menerus;
Untuk memahami makna "tanpa-berbuat" dan "melampaui pikiran",
potonglah akar dari pikiran dan beristirahatlah dalam kesadaran apa adanya.

Biarkan lumpur dari aktivitas mental mengendap;
hindari penilaian positif ataupun negatif -
biarkan suatu keberadaan sebagaimana adanya;
Fenomena dunia tanpa penambahan atau pengurangan adalah Mahamudra.

Inti dari Yang-Tak-Lahir, Yang-Hadir-Dimana-mana, melenyapkan hasrat dan delusi:
Janganlah sombong dan membuat perhitungan, tapi istirahatlah di dalam esensi Yang-Tak-Lahir
dan biarkan semua konsepsi tentang dirimu dan alam semesta mencair.

Penglihatan tertinggi membuka semua gerbang;
Meditasi tertinggi (mampu) mengukur kedalamn tak terbatas;
Aktifitas tertinggi tidak direncanakan namun tepat;
Dan tujuan tertinggi adalah menjadi makhluk biasa tanpa harapan dan ketakutan.

Pada awalnya karmamu seperti sungai yang jatuh ke ngarai (air terjun);
Pada tahap menengah, ia mengalir dengan lembut seperti aliran sungai Gangga;
Dan akhirnya, bagaikan sungai yang menyatu dengan lautan,
berakhir dalam penyatuan seperti bertemunya seorang ibu dengan anaknya.

Jika pikrianmu tumpul dan tidak dapat mempraktikkan instruksi ini,
tahanlah nafas esensial dan keluarkan kebodohan dari kesadaran (mengacu pada tsa lung?),
latihlah pemusatan penglihatan (pada objek) sebagai metode memfokuskan pikiran,
disiplinkan dirimu sampai kondisi kesadaran total menjadi stabil.

Saat menjalankan karmamudra, kesadaran murni
akan kenikmatan dan kekosongan muncul:
tercipta dari penyatuan wawasan dan pengertian yang terberkahi.
Turunkan secara perlahan, tahan dan tariklah bodhicitta,
arahkan ia kembali ke asalnya, dan ia akan menerangi seluruh tubuh.
Tapi jika hanya nafsu dan kemelekatan lenyap, baru kesadaran murni itu akan muncul.

Kemudian, dapatkan usia panjang dan keremajaan abadi, bercahaya seperti bulan,
terang dan jernih, dengan kekuatan bagai singa,
kamu akan segera memeroleh kekuasaan duniawi dan pencerahan sempurna.

Semoga instruksi mahamudra ini
boleh menetap di dalam hati makhluk yang beruntung.

Monday, December 7, 2009

Sahabat (Peng You)

*
Sepanjang tahun ini, aku sendirian.
Angin telah berlalu, hujan telah pergi.
Dahulu ada air mata, dahulu ada kesalahan.
Hal2 yang kita lalui bersama masih kukenang.

Jika kamu pernah merasakan cinta, maka kamu pasti tahu,
ada kesendirian, ada perpisahan,
ada mimpi, dan selalu ada dirimu,
di dalam hatiku.

**
Sahabatku, marilah kita lalui hidup ini bersama,
hari2 lalu itu memang tak akan pernah kembali.
Satu kata, satu kehidupan,
persahabatan sepanjang hidup, segelas arak.

Bersama sahabat kamu tidak akan kesepian,
semoga kau panjang umur sahabatku, nanti kamu akan mengerti,
ada luka, ada kepedihan,
ada persimpangan jalan,
dan masih ada aku juga.

*
** 3 kali


Terjemahan lagu "Peng You" by Emil Chau

Saturday, December 5, 2009

Pilih Mana?

Percakapan gw dengan "C"...

C : gw tuh bingung yah, koQ kalo gw mau jalan ama temen2, ce gw kayak ngga seneng gthu... gw mst gimana neh?

B : Sekarang gw tanya, temen loe orangnya bermasalah ga?

C : Bermasalah kyk gimana?

B : Yah, bandel, ngerokok, narkoba, dll...

C : Ngga lah...

B : Terus ce loe ngelarang dasarnya apa? Kalo gw disuru pilih teman ama pacar gw lebih belain teman, kecuali teman kita bermasalah... Kenapa? soalnya kalo loe ada masalah ama pacar, loe mau kemana lagi? Sementara temen2 loe ud loe tinggalin. Tapi kalo dari awal loe pilih temen, waktu loe ada masalah ama pacar, mereka tetep ada buat loe...

(Hehe, not offense loh, tapi ini murni pemikiran gw sendiri berdasarkan cerita kebanyakan orang... ^^)

Lamunan (Daydreaming)

Saat aku ingat senyummu,
awan panas yang seharusnya lenyap bergejolak kembali.

Dosa yang bahkan dapat melelehkan aspal
telah membakar hatiku.
Aku lebih menginginkanmu, daripada masa depan yang membusuk.

Cinta hanyalah lamunan, bayang2 yang akan segera berlalu.
Sebelum ia menghilang bersama ilusi, ulurkanlah tanganmu.
Bahkan jika aku harus kehilangan segalanya sebagai ganti,
aku ingin memelukmu walau hanya sekali lagi saja.


Sebelum kita menyadarinya, pertemuan yang telah ditakdirkan ini
telah disusupi oleh kegelapan dan kekacauan.

Dalam mimpi yang usang,
aku hanya mencari dirimu.
Tapi hanya ingatan yang tertahan yang dapat mengatasi waktu.

Sekarang, dalam lamunan ini jantungku berdebar,
membangkitkan keajaiban yang bergema dalam hatimu.
Bahkan jika realitas lenyap di depan mataku,
aku ingin memastikannya sekali lagi...

Cinta hanyalah lamunan, bayang2 yang akan segera berlalu.
Sebelum ia menghilang bersama ilusi, ulurkanlah tanganmu.
Bahkan jika aku harus kehilangan segalanya sebagai ganti,
aku ingin memelukmu walau hanya sekali lagi saja.


Terjemahan lagu "Daydreaming" by Taniyama Kisho

Friday, December 4, 2009

Tetap Murni (Mujaki na Mama de)

Tak peduli seberapa jauh kita terpisah...
Hey!

Melihat langit di atas sana, kamu sudah jauh dariku...
Apakah kamu juga melihat pemandangan yang sama dengaku?


Perasaan yang tak dapat mencapai dirimu ini,
aku mengukirnya dalam2 di hatiku dan berlari.

Hari esok yang kita impikan
menggema bersama dengan tawamu.
Marilah kita membuat angin baru,
dan tetaplah murni seperti dulu.

Ingatan akan bahagianya bergandeng tangan (denganmu)
mungkin akan menghilang dari memori (suatu hari nanti).

Aku berpaling dari realita di hadapanku
agar aku tidak terhanyut olehnya.

Masa depan yang kita percayai
dapat berubah menjadi kekuatan,
kita pasti akan bertemu lagi
karena hati kita selalu berdampingan.

Tak peduli seberapa jauh kita terpisah...

Perasaan yang tak dapat mencapai dirimu ini,
aku mengukirnya dalam2 di hatiku dan berlari.

Hari esok yang kita impikan
menggema bersama dengan tawamu.
Marilah kita membuat angin baru,
dan tetaplah murni seperti dulu.


Terjemahan lagu "Innocent ~Mujaki na Mama de~" by Koji Wada

Kebohongan (Uso)

Ingatkah kamu pada langit merah yang kita lihat hari itu?
Janji yang kita buat; angin musim panas yang memeluk kita; kita saling merapatkan diri.

Aku sembunyikan senyum yang dipaksakan ini di balik bayang2,
dan aku memilih agar kepalsuanku ini tetap tidak terlihat.

Aku terus menunggu pemberitahuan yang jelas di meja,
malam yang kosong, pagi yang tak kunjung tiba, semuanya menjadi jelas bagiku...

Apakah kamu melupakan langit merah yang kita lihat hari itu?
Janji yang telah diingkari lenyap terbawa angin musim panas, kita berdua tidak dapat kembali seperti dulu.

Ruang ini adalah dimana suara, warna, dan kehangatan lenyap separuhnya.
Setelah merasa kacau hari ini, tubuhku gemetaran karena lelah. Akupun terlelap.

"Bohongilah aku dengan pandai; Aku mencintaimu karena aku benci kebohongan", Itulah kata2mu.
Sekarang perasaan kita terluka, karena itu kita berpisah.

Dengan mengatakan bahwa kita akan bertemu lagi suatu hari, kita saling melambaikan tangan, tapi rasanya kita tidak akan bertemu lagi.
Kebohongan terakhir itu berasal dari kebaikan hati; Aku tak akan melupakannya.

Suatu saat nanti, akankah kamu mengingat langit merah yang kita lihat hari itu?
Dituntun oleh janji yang tak dapat dipenuhi, kita berjalan masing2...


Terjemahan lagu "Uso" By Sid

Thursday, December 3, 2009

Percayalah...

Suatu hari ada seorang pemuda yang usahanya bangkrut. Ia merasa putus asa dan memutuskan berjalan sendirian. Setelah sekian lama, iapun merasa haus. Ia mengetuk rumah seorang tua karena ingin menumpang minum. Orang tua itu langsung mepersilahkannya masuk, menyuruhnya duduk, dan ia sendiri pergi ke dapurnya untuk menyediakan minum bagi pemuda itu. Ketika ditinggal sendirian, terbesitlah pikiran jahat di kepala sang pemuda. Ia membongkar laci lemari orang tua itu dan menemukan sejumlah uang. Ia pun segera mengantonginya. Tidak lama, orang tua itu kembali dengan membawa segelas air, kelihatannya ia tidak mengetahui tindakan pemuda itu... Sang pemuda bermaksud pergi setelah meminum air. Tetapi kemudian ia dipanggil kembali.

"Nak, bawalah sekalian jeruk ini..." Orang tua itu memberikan sejumlah jeruk pada pemuda itu. "Kakek, kenapa kakek begitu baik dan mempercayaiku, padahal kan kakek baru mengenalku? Bisa saja aku ini orang jahat..." Kakek itu hanya tertawa. "Daripada saya berprasangka buruk dan menderita karena kekhawatiran berlebihan, bukankah lebih baik kalau saya menganggap semua orang itu baik? Kalaupun ternyata mereka orang jahat, rasanya tidak begitu jelek juga..."

Merasa malu hati, pemuda itu mengembalikan uang yang tadi diambilnya dan meminta maaf. Pemuda itu kemudian pergi untuk berusaha lagi dari nol. Bukan perjalanan yang mudah memang, tapi beberapa lama kemudian, ia dikenal sebagai pedagang paling sukses, setidaknya di kotanya...

Wednesday, December 2, 2009

Koreksi

Akhirnya, posting ke 100!!!

Bukan hal yang mudah, namun juga bukan hal yang sulit... ^^

Belakangan ini gw merasa terlalu banyak bicara dan bercanda tidak pada waktu yang tepat... Baik itu benar adanya ataupun cuma perasaan gw, ada baiknya kita semua senantiasa mawas diri. Dulu gw pernah punya masalah, justru karena diam, bukan karena terlalu banyak bicara. Sekarang... rasanya gw punya masalah karena terlalu banyak bicara deh...

Terlalu diam tidak baik, terlalu ribut juga tidak baik. Be Moderate! Koreksilah dirimu serutin mungkin, bahkan jika kamu merasa tidak punya salah sekalipun (apalagi kalau sedang merasa bersalah... ^^)

Semoga gw bisa semakin memperbaiki diri! ^^

Dosa Tak-termaafkan (Kesenai Tsumi)

Jika kamu ada di dalam jangkauan pandanganku,
aku dapat bernapas lega,
karena hal itu sudah cukup bagiku.

Diriku yang lemah ini tidak dapat melakukan apa2 selain mengulangi kesalahan.
Aku harus menjadi sekuat apa,
sehingga tidak ada yang akan tersakiti lagi?

Tanpa ragu aku mempercayai cinta ini dan terus berjalan.
Aku akan memeluk erat lukamu yang terbuka itu.

Dan bersama kita akan terus berjalan, karena kita tidak dapat kembali.
Bahkan sekarang, dosa tak terhapuskan ini membuat dadaku sakit,
tapi sayangku (kau ada di dekatku)

Aku teringat betapa sakitnya ketika aku kehilangan cintaku dulu,
aku dibingungkan oleh betapa hidupnya langit yang biru ini.

Sebagai contoh, bahkan jika aku mengorbankan sesuatu, aku hanya percaya pada satu hal.
Warna bunga yang mekar seketika itu terpantul di matamu yang tajam.

Bahkan jika aku seorang yang lemah, aku akan menempuh takdir ini sekuatnya.
Kita akan bergandengan tangan dan kehangatan kita melebur satu sama lain selamanya,
bahkan jika dosa di kemudian hari akan (lebih) menyakitkan.


Sebagai contoh, selama jika aku bersama dirimu,
bahkan jika kita melawan arus dunia... (kita akan sanggup)

Tanpa ragu aku mempercayai cinta ini dan terus berjalan.
Aku akan memeluk erat lukamu yang terbuka itu.

Tanpa ragu aku akan menjalani takdir ini dan terus hidup.
Jika aku bersamamu, yakinlah kita akan terhubung selamanya.
Dan bersama kita hanya akan melihat ke depan, bahkan jika tidak ada yang dapat diselesaikan.
Meski demikian, aku akan tetap melindungimu dengan tanganku walau apapun yang terjadi.

Sayangku...


Terjemahan lagu "Kesenai Tsumi" by Nana Kitade

Fajar nan Lembut (Gentle Dawn)

Mencari keabadian, kamu adalah pemimpi bodoh.
Melekat pada mimpi yang tak bisa diwujudkan, kemana kamu menuju?

Mencari kunci untuk membuka tabir senja, akupun menangis.
Tak mampu mencari bayang-bayang bulan, kemana aku menuju?

Walaupun rahasia itu menghilang dari pandangan mata kita,
kita tak akan melepaskan genggaman tangan satu sama lain.

Bulan yang pucat di Januari, menyembunyikan cahaya pagi.
Setelah malam yang seakan tidak pernah berakhir, fajar nan lembut akan tiba (mengakhirinya)


Itu adalah salahku ketika cinta lebih menyakitkan tatkala ia mendekat.
Hatiku berlari terlalu jauh dan aku menyebutnya "menjadi bebas"

Ketika benda bercahaya hanya dapat ditemukan dalam kegelapan,
aku memandangnya dari balik jendela kecilku yang jauh darinya.

Bulan yang pucat di Januari, sejauh mana kau akan tenggelam?
Kepada cinta yang seharusnya tidak berakhir, fajar nan lebut akan tiba (mengakhirinya)

Bulan yang pucat di Januari, menyembunyikan cahaya pagi.
Setelah malam yang seakan tidak pernah berakhir, fajar nan lembut akan tiba (mengakhirinya)


Terjemahan lagu "Yasashii Yoake" By See-Saw