Thursday, December 10, 2009

Tilopa's Song of Mahamudra

Hormat pada ke-84 Mahasiddha!
Hormat pada Mahamudra!
Hormat pada Vajra Dakini!

Mahamudra tidak dapat diajarkan. Tetapi wahai Naropa yang pandai,
karena kamu telah melalui berbagai cobaan yang berat,
dengan ketabahan dalam setiap penderitaan dan pengabdianmu pada sang guru,
wahai yang terberkahi, terimalah instruksi rahasia ini di dalam hatimu.

Adakah ruang disokong sesuatu? Pada apakah ia bersandar?
Seperti ruang, Mahamudra tidak bersandar pada apapun;
Relax dan berdiamlah pada wilayah kemurnian yang tidak bernoda,
dan ketika ikatanmu mengendur, kebebasan menjadi pasti.

Pandanglah langit yang kosong, penglihatanpun menghilang;
Sama halnya ketika pikiran megarah kepada pikiran itu sendiri,
kumpulan pikiran liar dan konsep pikiranpun menghilang
dan pencerahan sempurna diperoleh.

Seperti kabut pagi yang menghilang di udara,
tidak pergi kemanapun tetapi hanya berhenti untuk eksis,
arus konsep, semua ciptaan pikiran, lenyap,
ketika kamu menyadari sifat sejati pikiranmu.

Ruang kosong tidak memiliki warna ataupun bentuk
dan ia tidak dapat dinodai oleh hitam ataupun putih.
Sama halnya dengan esensi pikiran yang melampaui warna dan bentuk
dan tidak dapat dinodai dengan perbuatan baik atau buruk.

Kegelapan ribuan tahun tidak berdaya
meredupkan kemurnian inti matahari;
Dan sama juga, ribuan samsara tidak berdaya
untuk menutupi cahaya murni esensi pikiran.

Walaupun ruang dikatakan "kosong",
pada kenyataannya ia tidak dapat diungkapkan;
Walaupun sifat alami pikiran dikatakan "cahaya murni",
setiap penjelasan tentangnya merupakan kata2 tidak berguna.

Sifat sejati pikiran bagaikan ruang;
ia meliputi dan merangkul segala sesuatu di bawah matahari.

Diamlah dan tetap rileks dalam kenyamanan,
tenanglah dan biarkan suara bergetar kembali sebagai gema,
jagalah ketenangan pikiranmu dan saksikan akhir dari semua dunia.

Tubuh ada dasarnya kosong seperti buluh bambu,
dan pikiran, seperti ruang kosong, ia melampaui bentuk2 pikiran;
Rilekslah ke dalam sifat alamimu tanpa melepas ataupun mengendalikan -
Pikiran tanpa tujuan adalah Mahamudra -
Dan dengan latihan tersempurnakan, pencerahan sempurna diperoleh.

Cahaya murni Mahamudra tidak dapat diungkapkan
oleh kitab suci ataupun pembahasan metafisik Mantravada,
Paramita, ataupun Tripitaka;
cahaya murni itu terhalang oleh konsep dan idealisme.

Dengan menerapkan aturan kaku, samaya sejati dirusakkan,
tapi dengan hilangnya aktivitas mental, semua gagasan kaku tersisihkan;
Saat gelombang laut menyatu dengan kedalaman yang damai,
saat pikiran tidak pernah teralihkan dari kebenaran non-konseptual yang tak terlukiskan,
Samaya yang tak goyah menjadi pelita yang menerangi kegelapan spiritual.

Terbebas dari kesombongan intelektual, menyangkal prinsip dogmatik,
kebenaran setiap sekte dan kitab terungkap.

Terserap dalam Mahamudra, kamu terbebas dari penjara samsara;
berdiam dalam Mahamudra, dosa dan negatifitas lenyap;
dan sebagai master dari Mahamudra, kamu menjadi terang bagi doktrin.

Orang bodoh dalam ketidakpeduliannya, meremehkan Mahamudra,
tidak tahu apa-apa selain berjuang dalam aliran samsara.
Kasihanilah mereka yang menderita dalam kegelisahan konstan!
Muak dengan penderitaan tanpa henti dan menginginkan pembebasan, ikutilah Sang Guru,
karena ketika berkatnya menyentuh hatimu, pikiran terbebaskan.

KYE HO! Dengarkan dengan gembira!
Investasi dalam samsara sangatlah rapuh; ia merupakan penyebab segala kegelisahan;
Karena kertelibatan duniawi tidak berarti, carilah inti dari relaitas!

Melampaui dualitas pikiran adalah penglihatan tertinggi;
Pikiran yang diam dan tenang adalah meditasi tertinggi;
Spontanitas adalah aktivitas tertinggi;
Dan ketika seluruh harapan dan ketakutan padam, tujuanpun dicapai.

Diatas semua gambaran mental, pikiran pada hakikatnya bersih;
Jangan ikuti jalan manapun untuk dapat mengikuti jalan para Buddha;
Jangan gunakan teknik apapun untuk memperoleh pencerahan sempurna.

KYE MA! Dengarkan dengan simpati!
Dengan pandangan mendalam terhadap kondisi dunia yang menyedihkan,
menyadari bahwa tak ada yang abadi, dan semua ini bagaikan ilusi dalam mimpi,
ilusi tak berarti yang memicu frustasi dan kebosanan,
berbaliklah dan tinggalkan pencarian yang tak berguna.

Putuskan kerterlibatanmu dengan keluarga dan teman2mu
dan bermeditasilah sendirian di hutan atau gunung;
berdiamlah dalam keadaan "non-meditasi"
dan capailah "tanpa-pencapaian", kamu memperoleh Mahamudra.

Sebuah pohon menyebarkan cabang dan dedaunan,
tapi ketika akarnya dipotong, daunnya mengering;
Sama seperti bila akar pikiran dipotong,
cabang-cabang dari pohon samsara mati.

Sebuah lampu melenyapkan kegelapan ribuan tahun;
Seperti secercah cahaya dari cahaya murni pikiran
menlenyapkan kondisi karma dan kebutaan spiritual (yang terakumulasi) ribuan tahun.

KYE HO! Dengarkan dengan gembira!
Kebenaran yang melampaui pikiran tidak dapat dicapai dengan kemampuan pikiran yang bagaimanapun;
Makna dari "tanpa-berbuat" tidak dapat dimegerti lewat aktivitas yang terus-menerus;
Untuk memahami makna "tanpa-berbuat" dan "melampaui pikiran",
potonglah akar dari pikiran dan beristirahatlah dalam kesadaran apa adanya.

Biarkan lumpur dari aktivitas mental mengendap;
hindari penilaian positif ataupun negatif -
biarkan suatu keberadaan sebagaimana adanya;
Fenomena dunia tanpa penambahan atau pengurangan adalah Mahamudra.

Inti dari Yang-Tak-Lahir, Yang-Hadir-Dimana-mana, melenyapkan hasrat dan delusi:
Janganlah sombong dan membuat perhitungan, tapi istirahatlah di dalam esensi Yang-Tak-Lahir
dan biarkan semua konsepsi tentang dirimu dan alam semesta mencair.

Penglihatan tertinggi membuka semua gerbang;
Meditasi tertinggi (mampu) mengukur kedalamn tak terbatas;
Aktifitas tertinggi tidak direncanakan namun tepat;
Dan tujuan tertinggi adalah menjadi makhluk biasa tanpa harapan dan ketakutan.

Pada awalnya karmamu seperti sungai yang jatuh ke ngarai (air terjun);
Pada tahap menengah, ia mengalir dengan lembut seperti aliran sungai Gangga;
Dan akhirnya, bagaikan sungai yang menyatu dengan lautan,
berakhir dalam penyatuan seperti bertemunya seorang ibu dengan anaknya.

Jika pikrianmu tumpul dan tidak dapat mempraktikkan instruksi ini,
tahanlah nafas esensial dan keluarkan kebodohan dari kesadaran (mengacu pada tsa lung?),
latihlah pemusatan penglihatan (pada objek) sebagai metode memfokuskan pikiran,
disiplinkan dirimu sampai kondisi kesadaran total menjadi stabil.

Saat menjalankan karmamudra, kesadaran murni
akan kenikmatan dan kekosongan muncul:
tercipta dari penyatuan wawasan dan pengertian yang terberkahi.
Turunkan secara perlahan, tahan dan tariklah bodhicitta,
arahkan ia kembali ke asalnya, dan ia akan menerangi seluruh tubuh.
Tapi jika hanya nafsu dan kemelekatan lenyap, baru kesadaran murni itu akan muncul.

Kemudian, dapatkan usia panjang dan keremajaan abadi, bercahaya seperti bulan,
terang dan jernih, dengan kekuatan bagai singa,
kamu akan segera memeroleh kekuasaan duniawi dan pencerahan sempurna.

Semoga instruksi mahamudra ini
boleh menetap di dalam hati makhluk yang beruntung.

No comments: