Friday, April 17, 2009

Crayon Merah

*kata "aku" di cerita ini tidak merujuk pada penulis

Cerita ini aku dengar dari temanku, yang bekerja di real estate.
Ada sebuah rumah sewaan, yang mana di dalamnya ada ruangan yang memberikan semacam perasaan aneh setiap kali dia kesana. Ada sesuatu yang janggal tentang ruangan itu, tapi ia sendiri tidak tahu apa...

Kemudian suatu hari ia pikir ia menemukan alasan dibalik perasaan anehnya; ia baru sadar kalau jarak tembok dari satu ruang ke ruang berikutnya lebih pendek satu meter dari seharusnya. Ia pergi ke sudut koridor dan mengetuk temboknya. Dan dari suara gemanya, ia berpendapat ada semacam ruang kecil diantara tembok yang ia lihat (dari dalam ruangan) dengan tembok yang ia ketuk.

Ia berpikir untuk menyelidiknya lebih lanjut. Setelah dapat izin dari bossnya, ia merubuhkan tembok tersebut.

"Akan lebih baik kalau aku menemukan tulang-belulang atau sesuatu disana," temanku menceritakan pengalamannya.
Pada kenyataannya, di dalam ruang kosong itu adalah suatu kata, yang ditulis berulang-ulang di tembok. "Mama mama mama mama mama mama mama mama mama mama ...........," sehingga kata itu berputar tidak henti, ditulis dengan crayon merah.

Akhirnya ,mereka memutuskan untuk membangun tembok itu kembali, seperti sebelumnya, tanpa menghapus coretan-coretan di dalamnya. Setelah itu ia menyewakan rumah itu ke mahasiswa lain.

========================
Diterjemahkan dari : saya in underworld

No comments: