Monday, April 20, 2009

Love is All Around...

Jadi ceritanya kemaren-kemaren terjadi dialog antara temen gw ama gw, trus entah gimana ceritanya, meluncurlah statement dari mulut gw: "gw sayang sama temen gw", dan maksud kata 'temen' yang gw ucapkan itu dalam artian 'semua temen dan kenalan deket gw' dan dalam artian jamak. Tapi entah kenapa orang yg gw ajak ngomong bilang, "temen loe cewek?".

Lha? jadi maksud dia klo sayang harus orang yang diincer sebagai pacar githu? Menurut pengertian gw segh ngga musti... Apa sayang sama saudara, sama orangtua, sama sepupu berarti kita mau mereka jadi pacar kita? nah, hal ithu juga berlaku buat temen. Sayang sama temen ngga berarti kita mau memiliki mereka sebagai pacar...

Karena pembicaraan yang hampir serupa tidak hanya gw alami sekali, malah udah berkali-kali, makanya gw terdorong menulis artikel ini, buat meluruskan kembali pengertian dari kata "sayang" dan "cinta" di mata para remaja seusia gw.

***

Tingkat-tingkat "cinta dan sayang" :

1. Cinta Jasmani (Yunani : EROS, Sansekerta : TANHA)

Pada tingkatan ini, biasanya ciri-cirinya adalah seseorang tertarik dengan lawan jenis karena tanda-tanda fisik / yang ada di fisik mereka. Misalnya bodynya bohai, macho, cantik, ganteng, tinggi, kurus,dll. Kebanyakan para remaja yah berada di tingkat ini... mereka "hanya" menyayangi pacar / gebetan / inceran dan kurang memperhatikan rasa sayang mereka pada teman-teman yang lain. Padahal rasa ketertarikan seperti ini bisa diibaratkan sebagai naluri binatang belaka, kasarnya segh nafsu birahi... ^^ Coba kita renungkan. Kalo misalnya orang yang kita "sayang" (dalam pengertian jasmani) ithu sudah berubah fisiknya, apa kita masih akan sayang sama mereka? cepat atau lambat fisik seseorang akan berubah, bakal tua, peot, gendut, pokoknya bener-bener ga enak dipandang lagi dhe... Kalo ud bgt apa kita masih mau sayang mereka? ada juga yang bilang kalo ithu khan hanya terjadi beberapa tahun ato beberapa puluh tahun kedepan. Eitz, nanti dulu. Berarti kalo ithu sudah terjadi, loe bakal ga sayang lagi sama orang yang sekarang loe sayang ithu, malah loe bisa selingkuh, cari pasangan baru yang lebih muda, seger, energic, dll. Gimana kalo tiba-tiba orang yang loe sayang kecelakaan dan cacat seumur hidup? masi sayang ga??? Kalo orang masih berada di tingkatan seperti ini, sebaiknya jangan pernah bilang "sayang" dan jangan pernah bilang mau menikah. BERBAHAYA!!! Jujur ajha, bilang ajha loe sayang sama "body"-nya, "muka"-nya, "duit"-nya, dan bukan sama mereka sebagai pribadi. Ngga usah ditutup-tutupin sama kata-kata indah.

2. Cinta Rohani (lupa istilah lainnya... >.<)

Sekarang sedikit lebih maju. Kalo di tingkatan ini, seseorang mencintai dan menyayangi orang lain karena sifat-sifat yang tidak nampak secara kasat mata, dan kurang memperhatikan penampilan fisik lagi. Misalnya bakat, kerajinan, kebaikan hati, tutur katanya yang sopan, dll. Sifat-sifat seperti ini biasanya lebih tidak termakan waktu, malah bisa bertambah seiring waktu, apalagi kebijaksanaan. Nah, kalo mau serius sama pasangan, ini merupakan prasyarat minimum. Tapi masih ada pertimbangan laen... biar gimanapun bagusnya sifat dan kepribadian seseorang, tetep bisa berubah 180 derajad... Biasanya disebabkan pengalaman ngga enak, trauma, dll. Misalnya orang yang baik hati dan murah hati bisa jadi jahat dan licik karena trauma ditusuk dari belakang sama temen baiknya. Orang yang tutur katanya sopan bisa jadi sarkastik kalo terlalu lama ditekan, diejek, dimarahin, dll. Orang yang rajin bisa males karena hopeless perusahaannya bangkrut. Kalo kepribadiannya sudah berubah, masikah kita cinta (bukan sayang lho...) sama mereka?

3. Cinta Persaudaraan (Yunani : PHILIA)

Biarpun namanya cinta persaudaraan, tapi bisa berlaku juga sama semua orang yang kita kenal, termasuk teman, baik lawan jenis maupun sesama jenis. Di tingkatan ini, kita menerima seseorang apa adanya, terlepas fisik dan kepribadian mereka, tidak ada tuntutan lagi. Bahkan seorang pencuri, pembunuh, pelacur, dan sampah masyarakat bisa disayangi (bukan cinta...). Biasanya bila rasa sayang jenis ini ditujukan pada lawan jenis, pacaran menjadi hal kedua... yang penting temenan dulu... ^^

Karena ithu, ada yang pernah bilang, "jangan jadi pacar kalo belum bisa jadi teman dan saudara"...

4. Cinta tak-bersyarat (Yunani : AGAPE, Sansekerta : METTA)

Kalo pada cinta jasmani masih banyak tuntutan, pada cinta rohani masih tersisa sedikit tuntutan, dan pada cinta persaudaraan hanya ada satu tuntutan (yaitu harus kenal terlebih dahulu). Pada cinta tak bersyarat, sesuai namanya, tidak ada syarat apa-apa. Pada tingkatan ini, kita bisa mencintai semua orang, kenal ataupun tidak kenal, baik ataupun jahat, seperti mencintai orangtua sendiri, dan tanpa tuntututan apa-apa. Orang yang begini neh, seperti matahari yang terbit buat orang baik dan orang busuk. Ngga pilih-pilih... Zaman dulu ajha jarang ada orang begini, klo adapun biasanya adalah para nabi, santo-santa, dan orang suci... di zaman edan ini, masihkan ada aorang bisa mencintai tanpa syarat?

Demikian artikel "pendek" gw... semoga hidup kita makin dipenuhi oleh cinta dan sayang dalam arti seluas-luasnya... Peace... ^^V

No comments: