Wednesday, May 20, 2009

Orang Dewasa

Dari dulu sampai sekarang, saya selalu bilang ke orang2 kalo saya ngga suka sama orang dewasa... Dewasa disini bukan dalam artian pemikiran yang dewasa, kalo emank bener pemikiran seseorang sudah dewasa, itu malah bagus... Tapi pengertian dewasa yang dipakai dalam post ini adalah "gede badannya" dan "tua umurnya" doank. Pengalaman mungkin banyak, tapi kelakuan masih nol besar... Apa sih yang membuat saya mengeluarkan statement begitu? inilah alasan2nya:

1. Orang "dewasa" tidak mau menerima kritik dari anak kecil

Kalo org "dewasa" dikritik sama anak kecil, kalo ngga marah2, paling bilangnya: "kamu anak kecil tahu apa?" Saya kasih tahu ya, anak kecil tu masih jauuuuuh lebih baik dari kalian2 semua orang dewasa. Pengalaman mereka memang masih minim, tapi karena itu justru pikiran mereka jauh lebih bersih. Semua kata2 yang dilontarkan anak kecil berasal dari kemurnian, bukannya dari kemunafikan seperti pada orang dewasa! Daripada langsung menolak nasehat dari anak kecil, lebih baik kita semua (termasuk juga saya sendiri) introspeksi diri dulu! Apakah yang dikatakan anak kecil itu ada manfaatnya jika didengarkan? Apakah saya merasa hebat karena badannya sudah besar? umurnya lebih tua? Lantas tidak mau mendengar nasehat dari yang lebih muda?

2. Orang "dewasa" malu minta maaf kepada anak kecil

Ini sangat sering terjadi. Tanpa mendengarkan Penjelasan anak2, orang "dewasa" langsung main menghakimi, bahkan bertindak dan berkata diluar kendali. Kalo sampe ternyata anak itu tidak salah, nantinya orang dewasa tidak juga mau meminta maaf. Kenapa? malu minta maaf sama anak kecil? Kalo salah ya akuin salah donk, jangan ngotot! Anak2 sering diajar untuk minta maaf kalo salah, tapi orang dewasa koQ susah sekali buat mengeluarkan satu kata ini?

3. Kata orang "dewasa": "Kerjakan apa yang aku katakan, bukan apa yang kalian lihat aku perbuat"

Orang "dewasa" menasehati ini itu pada anak kecil. Tapi apa yang mereka perbuat bertolak 180 derajad dari kata2 manis mereka. Hal ini juga tidak hanya terjadi pada orang "dewasa", bahkan para pemimpin agama. Cuma mengajar pake kata2, perbuatan nol! Visual itu lebih besar pengaruhnya dari auditori, jadi, jangan salahkan seorang anak kecil kalau Anda2 sekalian ngga bisa memberi contoh yang baik buat anak2. Jangan pernah bilang ke anak kecil: "nanti saya disangka tidak bisa ngajar anak!" Ya kalo emank ga bisa ajar anak, akuilah dan perbaiki hal itu! mengajar dengan perbuatan nyata lebih baik daripada hanya berbicara!

4. Kata orang "dewasa": "saya tidak suka anak kecil, bandel!"

Bandelnya anak kecil masi bisa ditolerir, karena mereka melakukan itu untuk belajar dan berkembang. Kalo orang dewasa? bandelnya tu sampe membunuh, korupsi, seks, narkoba, dll. Mereka juga melakukan semua itu buat kesenangan semata. Beda sama anak kecil yang bandel karena kelebihan energi untuk belajar. Mustinya kalo anak yang aktif tu diajak main yang positif, bukannya terang2an bilang ngga suka anak kecil!!!

Sambil menulis ini saya sendiri juga sadar. Semakin hari saya semakin tua, semakin "dewasa". Dulu saya boleh berangan-angan tidak mau jadi "dewasa", tapi itu tidak mungkin. Paling tidak, karena ingatan masa kecil saya cukup kuat untuk bisa mengingat semua pengalaman yang tidak mengenakkan dengan para orang "dewasa", semua ingatan itu bisa saya gunakan untuk pendewasaan pikiran agar benar2 menjadi dewasa seutuhnya...

Menjadi dewasa tidak buruk. Banyak hal yang sebelumnya tidak bisa kita dapatkan ketika masih kecil terbuka untuk kita ketika dewasa. Tetapi, pendewasaan badan juga harus disertai pendewasaan pikiran. Orang yang "gede" badannya doank sementara pikirannya masih kerdil, cenderung menggunakan "kedewasaan"nya untuk arogansinya semata. Orang yang benar2 dewasa mampu memanfaatkan setiap keadaan untuk pembelajaran dan cenderung rendah hati.

Bukan banyaknya pengalaman yang lantas menjadikan kita dewasa, tetapi berapa banyak kita sudah belajar dari pengalaman seminim apapun yang menjadikan kita dewasa. Semoga kita semua bisa menjadi orang yang dewasa seutuhnya (tubuh dan pikiran)...

No comments: