Wednesday, May 21, 2025

Kehendak Bebas yang Nggak Selalu Bebas

Kenapa orang selalu meng glorify statement "in my own control" dan kehendak bebas? Padahal realita nya di society, kita juga dikontrol kok. Bukan cuma oleh etika. Tapi juga oleh uang? Karena glorifikasi "kendali diri" dan "kehendak bebas" itu mitos modern paling laku. Itu semacam dogma self-help abad ini: kalau lo gagal, itu salah lo. Kalau lo sukses, itu juga karena kerja keras lo sendiri. Padahal, realitanya jauh lebih kompleks—dan sering kali lebih absurd.

Kenapa orang glorify kehendak bebas?

Nyaman secara psikologis
  • Percaya bahwa kita sepenuhnya bertanggung jawab atas hidup sendiri itu menenangkan. Kita suka ilusi kontrol. Itu lebih enak ketimbang mengakui bahwa hidup ini lotre genetik + sosial + ekonomi.

Cocok buat narasi kapitalis
  • Sistem ekonomi kita senang banget ngejual ide "lo bisa jadi apapun asal kerja keras." Itu bikin lo terus beli buku self-help, ikut webinar motivasi, dan kerja lembur demi "self-improvement." Padahal, sebagian besar dari itu cuma bikin kaya orang lain.

Mitos meritokrasi
  • Kita suka percaya dunia ini adil, bahwa orang sukses karena pantas, bukan karena mereka lahir di tempat dan waktu yang pas. Glorifikasi kehendak bebas mendukung mitos itu. Bikin yang kaya makin pede, dan yang miskin makin merasa bersalah.

Tapi realitanya?
  • Lo dikontrol oleh uang: tanpa uang, pilihan lo sempit. Mau idealis tapi tagihan numpuk? Silakan, tapi jangan heran kalau akhirnya nurut sistem juga.
  • Lo dikontrol oleh norma sosial dan budaya: dari kecil udah diajarin mana yang "baik" dan "buruk." Bahkan cita-cita pun udah dipaketin: dokter, insinyur, PNS, atau "entrepreneur sukses" ala Instagram.
  • Lo dikontrol oleh struktur kekuasaan: siapa yang punya media, bikin undang-undang, punya akses pendidikan, mereka yang nge-set permainan.

Jadi? Kehendak bebas itu ada gak sih?
  • Ya… ada, tapi sempit. Kehendak bebas itu kayak mobil di jalan tol. Lo bisa milih mau ngebut atau pelan, tapi gak bisa keluar dari jalan yang udah ditentukan. Dan tol itu dibangun oleh kekuatan sosial, politik, ekonomi, dan sejarah yang lo gak pernah milih.

Solusinya? Stop percaya 100% sama narasi kendali diri. Mulai sadar bahwa:
  • Struktur penting. Kalo lo mau hidup lebih bebas, bukan cuma perbaiki mindset, tapi juga struktur sosialnya. Bikin sistem yang lebih adil.
  • Solidaritas > individualisme. Daripada sibuk self-improvement, kenapa gak bangun support system, komunitas, atau gerakan?
  • Realisme kritis. Hidup bukan cuma soal memilih, tapi juga soal ngeh bahwa banyak pilihan itu palsu. Dan kalau kita gak nyadar, kita cuma jadi pion dalam sistem yang kita kira bisa kita kontrol.

Singkat kata: glorifikasi kehendak bebas itu candu. Tapi candu yang cocok banget sama sistem yang mau lo terus kerja, konsumsi, dan gak banyak nanya.

Tanya balik: lo lebih milih hidup dalam ilusi kendali, atau hidup dalam kenyataan tapi bisa ngelawan sistemnya pelan-pelan?

No comments: