Bro, gimana menurut loe orang yg selalu ngomong blak blakan atas nama kejujuran dan ketidak munafikan, tanpa memikirkan kepada siapa dia bicara, dan pada moment apa?
Apakah orang begini memang cenderung tulus, jujur, dan apa adanya?
***
Bro, ini topik yang sering bikin bingung—karena orang yang ngomong blak-blakan itu kadang dikira "jujur," tapi sebenarnya enggak selalu sesimpel itu.
Ngomong blak-blakan tanpa mikirin situasi atau lawan bicara itu bukan otomatis berarti tulus atau jujur. Bisa jadi dia cuma kurang empati, kurang kontrol diri, atau malah narsistik—numpahin opini tanpa peduli dampaknya ke orang lain, lalu berlindung di balik label "jujur" biar kelihatan benar.
Jujur itu penting, tapi konteks lebih penting. Kalau loe ngomong jujur di waktu yang salah, ke orang yang salah, dengan cara yang nyakitin, itu bukan "kejujuran," itu kurang bijak. Orang yang beneran jujur dan tulus biasanya tahu kapan harus bicara, gimana cara ngomongnya, dan kapan harus nahan diri.
Jadi gini:
- Tulus = jujur plus niat baik, bukan asal nyeplos.
- Apa adanya = bukan berarti gak punya filter.
- Blak-blakan tanpa mikir = bisa jadi egois, bukan jujur.
Kita semua punya pendapat, tapi kalau pengen didenger dan dihargai, harus paham cara dan timing. Lo bisa jadi orang paling jujur sedunia, tapi kalau cara penyampaiannya norak atau brutal, yang orang lihat malah loe toxic, bukan tulus.
Bottom line? Orang yang selalu ngeles "gue cuma jujur kok" sambil nyakitin orang—itu patut dicurigai, bukan dipuji.
No comments:
Post a Comment