Beberapa contoh logical fallacy yang umum:
- Ad Hominem: Menyerang karakter atau sifat orang lain daripada argumennya.
- Contoh: "Kamu tidak bisa dipercaya karena kamu pernah berbohong."
- Straw Man: Menggambarkan argumen lawan dengan cara yang tidak akurat atau berlebihan.
- Contoh: "Kamu ingin menghapus semua peraturan lalu lintas?" (padahal lawan hanya ingin mengurangi beberapa peraturan).
- False Dichotomy: Menyajikan hanya dua pilihan padahal ada pilihan lain.
- Contoh: "Kamu harus memilih antara pekerjaan ini atau menjadi pengangguran."
- Slippery Slope: Mengklaim bahwa suatu tindakan akan menyebabkan rangkaian kejadian yang tidak diinginkan tanpa bukti.
- Contoh: "Jika kita melegalkan ganja, maka kita akan kehilangan kontrol atas narkoba lainnya."
- Appeal to Authority: Menggunakan pendapat ahli atau tokoh terkenal sebagai bukti tanpa mempertimbangkan validitas argumen.
- Contoh: "Einstein mengatakan bahwa kita harus percaya pada Tuhan, jadi Tuhan pasti ada."
- Appeal to Emotion: Menggunakan emosi daripada logika untuk membujuk.
- Contoh: "Jangan potong anggaran untuk program ini, pikirkan semua anak-anak yang akan terkena dampaknya."
- Bandwagon Fallacy: Mengklaim bahwa sesuatu benar karena banyak orang percaya atau melakukannya.
- Contoh: "Semua orang percaya pada hal ini, jadi pasti benar."
- False Cause: Mengklaim bahwa satu kejadian menyebabkan kejadian lain tanpa bukti yang cukup.
- Contoh: "Saya makan makanan ini dan kemudian saya merasa lebih baik, jadi makanan ini pasti yang membuat saya lebih baik."
- Hasty Generalization: Membuat kesimpulan berdasarkan sampel yang tidak representatif atau terlalu kecil.
- Contoh: "Dua teman saya yang merokok tidak terkena kanker paru-paru, jadi merokok tidak berbahaya."
- Circular Reasoning: Menggunakan kesimpulan sebagai premis.
- Contoh: "Tuhan ada karena kitab suci mengatakan demikian, dan kitab suci benar karena Tuhan ada."
- Red Herring: Mengalihkan perhatian dari topik yang sedang dibahas.
- Contoh: "Mengapa kita harus membahas tentang perubahan iklim ketika ada masalah lain yang lebih penting?"
- Post Hoc Ergo Propter Hoc: Mengklaim bahwa karena satu kejadian terjadi setelah kejadian lain, maka kejadian pertama menyebabkan kejadian kedua.
- Contoh: "Saya memakai kaus ini dan kemudian saya menang pertandingan, jadi kaus ini pasti membawa keberuntungan."
- Burden of Proof: Mengalihkan tanggung jawab untuk membuktikan kepada pihak lain.
- Contoh: "Anda tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, jadi pasti Tuhan ada."
- Tu Quoque: Menyerang lawan dengan menunjukkan bahwa mereka juga melakukan kesalahan yang sama.
- Contoh: "Kamu juga pernah berbohong, jadi kamu tidak bisa menyalahkan saya."
- Composition Fallacy: Mengasumsikan bahwa apa yang benar untuk bagian juga benar untuk keseluruhan.
- Contoh: "Karena setiap bagian dari mesin ini ringan, maka mesin ini pasti ringan juga."
- Division Fallacy: Mengasumsikan bahwa apa yang benar untuk keseluruhan juga benar untuk bagian.
- Contoh: "Perusahaan ini besar dan sukses, jadi setiap karyawannya pasti sukses juga."
- No True Scotsman: Mengubah definisi untuk mempertahankan klaim.
- Contoh: "Tidak ada orang Skotlandia yang menambahkan gula pada bubur, jadi orang yang menambahkan gula pasti bukan orang Skotlandia sejati."
- Appeal to Tradition: Mengklaim bahwa sesuatu benar atau lebih baik karena telah dilakukan dengan cara tertentu selama bertahun-tahun.
- Contoh: "Kita harus terus melakukan ritual ini karena telah dilakukan oleh nenek moyang kita."
- Either-Or Fallacy: Menyajikan situasi sebagai hanya memiliki dua kemungkinan padahal ada kemungkinan lain.
- Contoh: "Anda harus memilih antara mencintai negara Anda atau mencintai keluarga Anda."
- Begging the Question: Mengasumsikan kebenaran dari kesimpulan dalam premis.
- Contoh: "Karena paranormal dapat berkomunikasi dengan hantu, maka hantu pasti ada."
Dan masih banyak jenis logical fallacy lainnya.
No comments:
Post a Comment